Sinar matahari yang mengintip dari kejauhan.
Jalan kota yang mulai ramai dengan kendaraan.
berisik kereta yang melaju diatas jalan besi.
Lolongan anjing menyambut pagi hari.
Kicauan burung yang bernyanyi diatas ranting.
Kamar dengan lampu redup.
Sepasang mata yang kendur tertutup lapisan selimut yang hangat.
Sebuah mimpi yang datang dari suatu masa.
Laki-laki itu membuka matanya dan melihat keluar jendela.
Sorotan cahaya yang menusuk kearah matanya.
"Hari yang membosankan"
Suatu hari di bulan April.
Bunga sakura mekar dan tertiup angin.
Seperti takdir yang terlukiskan di kelopak bunga sakura.
Terasa hangat, disisi lain itu adalah kemisteriusan takdir.
Seorang laki-laki dengan seragam sekolahnya menerobos kearah gerbang.
*Brakkkk*
Tampaknya karena dia kurang hati-hati sehingga menabrak seseorang didepannya.
"Maaf ! Apa kamu baik-baik saja?"
Mata perak yang indah.
Ketika mata itu melihat, tampak seperti Kilauan mentari senja yang mengintip dari balik awan.
π
Pagi itu... Semua tampak seperti biasanya.
Di suasana ramai seperti sekolah dan kelas biasanya.
Pandangan yang membosankan.
Mereka sekumpulan makhluk yang menikmati hidup mereka dengan perasaan cinta muda.
Semua itu... Mereka tampaknya melupakan bagaimana masa depan suram yang akan mereka temui nanti.
Laki-laki dengan wajah ngantuknya dan kantung mata tebal, tak kuasa melihat sekitar dan memilih menghadapkan wajahnya kearah jendela.
Namaku Ayusa Yuto, 16 tahun yang saat ini baru masuk kelas 2 SMA.
Ngomong-ngomong. Aku tidak memiliki apapun yang menarik.
Mungkin itulah alasan kenapa jarang ada gadis cantik yang mendekatiku.
"Sial memangnya aku Sama kayak binatang itu!"
Yuto menggeram seperti giginya akan putus.
*Bruuuuksks *
Seseorang dari belakangan memukul pundaknya.
"Yo ! Yuto... Bagaimana hari mu?"
"Kojima, sama seperti biasanya... Membosankan!"
Laki-laki dengan wajah semringah bahkan saat istirahat pertama.
Teman ku Kojima, dia memiliki banyak kelebihan dan kemampuan, dia anggota klup Judo yang pernah memenangkan perlombaan, mungkin karena itu... Tangannya rasanya keras."Kau sama sekali tidak berubah. Cobalah untuk pergi keluar dan dekati gadis disana"
Mengarahkan kesekumpulan cewek yang sedang bergosip.
"Maksudnya... Sekumpulan racun?"
Mendengar jawaban Yuto, Kojima menghela nafas.
"Kau harus merubah pandanganmu. Ini adalah SMA Lo... Masak kau mau begini terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Bunga Sakura-Sakura kara unmei no ito o amu
Short StoryCuman short story' doang