My Dearest Prolog

92 3 0
                                    

Hi!

The first time I made a story
&
There is a story behind the facts.

Happy reading!

***

Aku masuk berjalan memasuki lorong gelap yang tertuju kesatu pintu besar berwarna keemasan bercorak daun. sampai aku disana,  membuka pintu secara perlahan dan menghilangkan rasa negatifku jika ada sesuatu nanti dibalik pintu tersebut. Ternyata sebuah ruang teater yang luas, aku menutup pintu dan berjalan menuju panggung theater melihat berbagai macam alat musik di teater.  Berjalan keatas panggung dan melihat-lihat alat musik dan aku melihat sebuah piano berwarna putih, dari dulu aku ingin sekali bisa bermain piano tapi sayang les piano cukup mahal untuk seorang gadis sekolah sepertiku. Saat aku ingin menekan tuts piano, aku mendengar seseorang membuka pintu dan seketika aku menyembunyikan diriku di balik tirai.

Aku melihat seorang pria tidak berperawakan berotot, namun tidak terlihat terlalu kurus juga. memakai jeans biru dengan kaos putih polos, dengan memakai sepatu converse biasa berwarna navy.

"itu davin?"gumamku pelan.

Dia keatas panggung teater mengambil sebuah gitar dan duduk dipinggir panggung, bernyanyi dengan suara yang pernah ku dengar di soundcloudnya. Suaranya lumayan bagus, banyak yang bilang di comment soundcloudnya baguss seperti suara Al-Ghajali, tapi menurutku suaranya tetap suaranya. Aku tidak ingin suaranya dimiripkan siapapun!

"Et dah gue kok kesannya kayak bininya gak boleh begini begitu and begonoh?"gumamku pelan.

Dia mulai memetik gitar dan mulai bernyanyi.

Aku tau ku takkan bisa

Menjadi seperti yang engkau minta

Namun selama nafas berhembus

Aku kan mencoba

Menjadi seperti yang kau minta

Aku hanya tersenyum miris melihat dia dari balik tirai. Aku yakinkan lagu itu bukan untukku, dia seperti seseorang yang sedang patah hati? entahlah. Memikirkan itu membuatku sesak di dada, apa dia sedang menyukai gadis lain? apa dia sudah memiliki ke-

"lo itu siapa sebenernya?" gumamnya yang tertunduk kebawah, membuyarkan lamunanku dan masih bisa kudengar dari balik tirai.

"kenapa lo ga pernah muncul dihadapan gue?"

"maksud lo apa ngirim surat-surat itu semua, sun flower girl? "

"sun flower girl? maksudnya siapa? apa maksudnya aku?"

"gue cuman mau tau lo siapa? gue cuman.. cuman mau tau siapa orang yang sayang gue selama ini."

"da- davin" kataku yang sudah di belakangnya.

Dia mengadahkan wajahnya seperti mendengar suaraku, dan saat itu seseorang memegang pundakku. saat aku menoleh kebelakang, davin menoleh kebelakang juga.

Seketika cahaya datang menghampiriku.

My Dearest: Prince Theater (Coming Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang