Chapter 1

4 0 0
                                    


Mereka berdua dalam perjalanan pulang sekolah. Langit cerah berwarna jingga, cuaca yang panas disertai tiupan angin, berjalan kaki saat pulang kerumah mungkin adalah pilihan yang buruk. Tapi tidak unutk mereka berdua, yang telah menghabiskan satu tahun berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. namun, pemikiran mereka yang kompak serta sependapat itulah yang membuat mereka mudah dibedakan satu sama lain. Mudah saja, mereka hanya ingin bisa berbicara lebih lama dengan berjalan kaki. Karena mereka tidak bisa melakukan itu di sekolah walaupun mereka teman sekelas. Kenapa? Mereka berdua bagaikan cahaya dan kegelapan.

Perempuan itu bernama Suzuka, sementara laki-laki yang berjalan disampingnya bernama Haida. Apakah hubungan mereka? Tentu saja bukan pasangan, atau "teman". Entah karena kebetulan atau tidak, mereka selalu sekelas di sekolah yang sama. Baik itu TK, SD, SMP, maupun sekarang yaitu SMA. Mereka berdua sangatlah berbeda. Jika Suzuka adalah cahaya, maka Haida hanyalah sebatas bayangan. Keberadaannya di kelas hanyalah sebatas pelengkap. Tidak kurang tidak lebih.

Haida memiliki kebiasaan buruk, dimana ia lebih suka sendiri daripada berkumpul bersama layaknya remaja yang lainnya. Dia hanyalah memandang Suzuka dari belakang. Mendukungnya, membantunya, menolongnya, ataupun menyukainya. Suzuka adalah perempuan terpopuler di sekolahnya. Selalu mendapat peringkat pertama di semua ujian, menjadi favorit guru-guru, atletis, dan penampilan, style dan bodinya pun selalu menjadi bahan obrolan. Dia dikagumi, disanjung, populer, bahkan sehari ia bisa mendapat ungkapan perasaan dari banyak laki-laki maupun perempuan.

"Kenapa perempuan juga ikutan ungkap perasaan padanya huh?" keluh Haida disaat menatap Suzuka di belakang gedung dari jendela atas. "Mungkin jawabannya mudah. Siapapun bisa suka padanya."

Setelah melihat Suzuka, ia berjalan menuju ruang klubnya. Sungguh hari yang biasa ketika ia melihat Suzuka ditembak salah satu murid di sekolah itu. Haida mengikuti klub sastra dimana klub itu memiliki 6 anggota. Namun jarang ada yang hadir karena keberadaan mereka sekedar untuk menjaga bahwa klub itu terus ada di sekolah setidaknya hingga beberapa tahun kedepan. Jika dijumlahkan, yang paling sering hadir adalah Haida. Walaupun ia hanya sedangan membaca buku fiksi atau manga yang baru dibelinya dari toko buku. Biasanya Haida membaca buku hingga batas waktu pulang sekolah, yaitu jam lima sore. Terkadang ia menemui anggota lain yang barusan datang hanya untuk absen. Tapi mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

Haida berjalan melewati lorong gedung sekolah, menuju rak sepatu, memakai sepatu dan keluar gedung. Ia melewati gedung basket dimana lampu menyala tanda bahwa anggota klub masih banyak yang melakukan latihan.

"Enaknya punya anggota klub aktif. Ataukah sebentar lagi ada turnamen." Haida berjalan selagi melihat ke dalam gedung. "Dia tidak ada, apakah sudah pulang duluan?"

"Haida." Bisik seorang gadis dari belakang. "tebak siapa diriku."

"Suzuka? Sudahi bercandamu, aku belum masak makan malam untuk adikku."

"Haida membosankan. Boleh aku ikut makan dirumahmu?"

"Boleh saja, asalkan jangan pilih-pilih makanan. Atau tidak, kutagih biaya makananmu dirumahku tahun ini"

"Okelahhhh, tunggu aku ya. Sebentar lagi selesai kok."

Walaupun Haida sedikit risih dengan perlakuan Suzuka kepadanya. Ia merasa senang dalam lubuk hatinya. Karena mereka hanya bisa berbicara begitu saat berdua. Rasa yang dialami saat remaja.

Setelah lima menit menunggu, mereka kemudian berjalan bersama lagi untuk ke sekian kalinya. Haida sedang sibuk membaca buku selagi berjalan. Sedangkan Suzuka suka melihat matahari di arah barat. Berjalan tanpa ada pembicaraan hingga tidak sadar mereka sudah sampai dirumah masing-masing. Tepatnya di apartemen. Keseharian Haida yang sangatlah biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan macam apa iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang