Korea Kuno, tahun 650 M
Lelaki itu adalah Imam Tertinggi di Kerajaan Shilla.
Tak ada yang mampu mengalahkan kemampuannya meramal masa depan.
Sampai-sampai Raja Shilla menghadiahkan Puteri pertamanya untuk menjadi istrinya.
Wanita itu adalah Penyembuh Kerajaan dari Kerajaan Baekje.
Cukup sepatah dua patah mantra terucap dari bibirnya dan semua pasien yang disentuhnya sembuh.
Ia sangat dipuja oleh suaminya, Menteri Pertama Kerajaan Baekje.
Pertemuan pertama antara si lelaki dan si wanita adalah pada pesta pernikahan Putra Mahkota Kerajaan Baekje dan Puteri kedua Raja Shilla. Pernikahan yang diharapkan akan mengakhiri pertikaian yang sudah berlangsung menahun di antara kedua kerajaan, dan membawa perdamaian bagi seluruh rakyat.
Perayaan yang diadakan di Baekje itu berlangsung megah dan mewah. Musik mengalun tanpa jeda, minuman terus mengalir, makanan terlezat dari kedua kerajaan terus tersaji, dan penari-penari gemulai terus tampil bergantian.
Namun tidak satupun dari semua kemeriahan itu sanggup menarik perhatian sang Imam Tinggi dan sang Penyembuh Kerajaan. Meski jarak antara mereka cukup jauh, mereka bagaikan dua patung yang saling bertatapan tanpa kata-kata. Bagaikan terhipnotis, seakan sedang melukis wajah yang sedang ditatapnya dalam pikiran masing-masing.
Mungkin benar, ada yang namanya cinta pada pandangan pertama. Ketika kamu bertemu seseorang yang sungguh setara denganmu, muncul di waktu yang acak dan tak terduga, dan persis saat momen itu terjadi kamu akan merasakan sukacita tak terperi sekaligus merasa lemah tak berdaya.
Bagaikan diberi kesempatan mengintip rencana Tuhan untuk seluruh alam semesta.
Bagaikan berusaha menahan air di telapak tangan persis sebelum ia mengalir jatuh ke sela-sela jari.
Bagaikan membujuk takdir agar ia mau berada di pihakmu.
Momen ketika kamu menemukan belahan jiwamu.
Pesta pernikahan itu terus berlangsung, namun mereka berdua terus saling berpandangan tanpa benar-benar menyadari apa yang sedang terjadi di sekeliling mereka.
Si lelaki mengagumi si wanita yang bagaikan lukisan seorang dewi, dengan kulit seputih porselen dan jubah kuning lembutnya. Tangannya tanpa sadar mencengkeram keras cangkir sojunya, ketika sesaat pandangan mata si wanita teralihkan. Suami si wanita yang duduk di sampingnya menyentuh lengan istrinya dan membisikkan sesuatu di telinganya. Si wanita mengangguk sopan dan tersenyum pada suaminya. Namun segera sesudahnya, pandangan matanya mencari mata si lelaki dan mereka pun kembali saling bertatapan.
Si wanita sungguh tidak paham apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri. Ia sudah sering mendengar mengenai Imam Tertinggi Shilla dan keluarganya yang sejak dahulu sudah melayani Kerajaan Shilla. Ia tahu kemampuannya meramal musibah maupun berkah di masa depan sangat membantu Raja Shilla menjalankan kerajaannya. Sudah sejak lama ia menghormati dan mengagumi nama lelaki itu. Namun di saat mereka bertemu, si wanita sungguh terkejut dengan reaksinya sendiri. Di matanya, sang Imam Tinggi yang mengenakan jubah kerajaan terlihat seperti tokoh pahlawan dalam cerita anak-anak yang dulu sering dibacanya.
Si wanita merasa darahnya tiba-tiba seolah mendidih dan mengalir cepat di seluruh tubuhnya, jantungnya berdegup tidak karuan. Ia tahu bahwa di detik itu ia sungguh telah jatuh cinta. Ia tahu itu salah. Ia tahu itu adalah hal yang terlarang. Bahkan sebuah kegilaan. Tapi di momen itu, ia tahu ia bersedia melakukan apa saja untuk berada dalam pelukan si lelaki.
Dan si lelaki pun merasakan ada sesuatu yang menariknya kepada si wanita. Karena dalam mata wanita itu, ia bisa melihat api yang sama dengan api yang membakar jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Impianku
FanfictionMeskipun itu hanya mimpi. Min Ho menyaksikan anak kecil yang lucu itu tumbuh menjadi gadis yang cantik. Ia mendengar gadis itu bernyanyi-nyanyi sambil merapikan kamarnya. Ia mendengarnya tertawa-tawa dengan riang. Melihatnya belajar keras sampai lar...