PROLOG

7 0 0
                                    

disebuah ruangan yang sunyi terdengarlah suara langkah kaki menuju ruang yang bernuansa hitam putih

"masih blm bangun anda anak sialan? atau mau saya siram?" ucap pria tua kepada gadis yang sedang berbaring di ranjangnya

gadis tersebut tidak merespon karena terlalu lelah karena begadang semalama mengerjakan pekerjaan rumah yang begitu menumpuk

pria tua tersebut pun berjalan ke arah kamar mandi dan tanpa basa-basi menyiram gadis tersebut, gadis tersebut kaget dan langsung bergegas berdiri karena melihat ayahnya yang menyiram tadi

"yah, kenapa nyiram aku?" tanya gadis tersebut kepada sang ayah

"hebat kamu ya sekarang, enak tidur nya? kamu liat jam berapa sekarang hah?!" bentak pria tua tersebut kepada sang anak

"maaf yah, aku tadi malam-" ucapan gadis tersebut terhenti karena sang ayah menarik rambut sang anak dengan sangat kencang dan berkata

"peduli apa saya dengan kamu, sekarang cepat kedapur dan masak untuk saya dan anak saya, oh ya dan satu lagi jangan pernah panggil saya ayah karena kamu bukan anak saya" ucap pria tua tersebut dan pergi dari kamar gadis tersebut

gadis tersebut kesakitan karena sang ayah menarik rambutnya ia sangat ingin menangis namun ia tahan karena ia tau jika ayah nya mendengar ia menangis ayahnya akan lebih kasar lagi kepadanya

"pfft miris bat idup gw ahah" tawa miris sang gadis

sang gadis tersebut bergegas menuju ke dapur dan menyiapkan makanan untuk sang ayah dan abang nya, setelah selesai dengan makanan ia pun pergi menuju kamar mandi untuk mandi dan memakai baju untuk bersekolah dan setelah selesai bersiap ia menuju meja makan untuk makan bersama keluarganya tersebut

"eh, mau ngapain kamu duduk disini, sejak kapan kamu dianggap dikeluarga ini? pergi kedapur dan makan disana" ucap sang ayah kepada anaknya

"yah?" ucap sang gadis

"sudah berapa kali saya bilang jangan panggil saya ayah dengan mulut kotor itu jalang" jawab sang ayah

"udahlah yah, gk ush diladeni lagi anak kayak dia, masih untung dikasih tinggal disini" ucap pria muda tersebut kepada sang ayah

gadis tersebut tidak menanggapi hal tersebut dan langsung pergi kesekolah ia memang sudah biasa tidak sarapan saat pagi karena mood nya yang selalu tidak baik pada pagi hari

"ahah tapi emang lebih baik gw keluar dari rumah itu" gumam gadis tersebut

"GANJA" nama sang gadis yang malang tersebut




bagi orang-orang rumah adalah tempat yang paling nyaman untuk berteduh, tapi bagi diriku rumah adalah neraka

ganja

"GANJA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang