1. yejeno

5K 96 8
                                    

"Yeji-ya.."

Jeno melumat lembut bibir Yeji perlahan, dengan tangan yang melingar dipinggangnya, Yeji membalas pagutan bibir Jeno sambil menekan bahu Jeno kebawah.

Kemudian ciuman itu Jeno lepaskan.

"Yeji.... aku ingin itu."

"..."

"Aku rindu padamu...." rengek Jeno.

Yeji melihat sekeliling dulu sejenak kemudian mengangguk kecil. Diamelingkarkan tangannya ke leher Jeno, "Lakukanlah."

Jeno tersenyum dengan mata yang berbinar kemudian tangannya mengelus pipi lembut Yeji dan perlahan kembali mendekat, menempelkannya terlebih dulu sebelum memberi lumatan-lumatan memabukan.

Jeno lihai, dan Yeji agak sedikit kesusahan mengimbangi itu semua karena Jeno semakin membuat ciuman mereka menjadi panas.

Tangan Jeno satunya menarik tengkuk Yeji untuk memperdalam ciuman mereka. Mereka sama-sama berdiri dan saling memagut menginginkan suatu hal yang lebih dari ini.

Bibir Jeno terus meraup bibir Yeji, menggigitnya, melumatnya, menyedotnya dengan keras sehingga saat dilepaskan untuk sejenak mengambil nafas, bibir Yeji terlihat agak sedikit bengkak.

Keduanya saling menatap sayu, dan langsung kembali mendekat dan memagut, bahkan lebih panas dari tadi

"Engh—"

Erangan Yeji bahkan terdengar saat tangan Jeno sudah mengusap dada depannya. Yeji hanya mengenakan tanktop hitam dan celana tidur panjang senada dengan outer satin tipis warna putih.

Jeno mendorong Yeji ke dinding sambil terus melumat bibir yang selalu candu baginya itu.

"Akhh Jeno..."

Desahan sensual Yeji terdengar saat Jeno meremas dadanya dan mencium telinganya.

"Jeno.... jangan disini...mh.. Bawa aku ke kamarmu cep—engh... Jeno hey!?"

Masalahnya saat ini mereka ada villa, dan bukan hanya berdua, melainkan member lain juga ada disini. Walaupun mereka tau Yeji dan Jeno sudah menjalin hubungan dari lama tapi hal seperti ini, privasi mereka berdua.

Jeno melepaskan tagutannya lalu tersenyum menyengir, "Hehe lupa."

"—ekh!? HEH!?" Yeji melotot saat Jeno dengan keras meremas dadanya lagi.

Kemudian Jeno membopong badan Yeji dengan cepat ke arah kamarnya, Yeji terkekeh, "Kau benar-benar tidak sabaran." katanya

"Aku merindukanmu.."

"Mungkin badanku?"

"..." Jeno menggigit hidung Yeji yang tepat didepannya. "Kau Yeji, kau, bukan badanmu."

"Ish jangan digigit juga sakit!?"

Kemudian Jeno mendesis karna Yeji justru malah menggigit lehernya. Yeji menggigiti leher Jeno kecil jufa mengulumnya membuat Jeno melenguh.

"Kau..."

Yeji mengerling sambil terkekeh.

Kemudian mereka tiba di kamar Jeno, dengan masih membopong Yeji, Jeno menutup pintu dan menguncinya. Bibir mereka berdua sudah berpagut sejak sampai disini.

Tanpa berlama-lama lagi Jeno segera merebahkan tubuh Yeji keatas kasur queensizenya, dia menindih Yeji dan melumat bibir gadis itu panas.

"Akh—"

Yeji lagi-lagi membuat suara yang semakin membuat Jeno bangun saat tangannya meremas dada Yeji. Tangan Yeji menarik rahang Jeno sensual sambil bibir mereka yang sudah beradu panas.

for major.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang