prolog

916 70 0
                                    

"Jenggala...kenapa kamu disini?"

Pemuda manis yang sedang memetik bunga itu menatap heran kearah pemuda yang berdiri di depannya.

"Salah jika aku menemui kekasihku?"

Pemuda manis itu berdiri lalu menatap jenggala dengan tatapan sendu. Tangannya terulur mengusap pelan pipi jenggala.

"Ayo bangun gala, ini bukan tempatmu."

Pemuda yang lebih tua menggeleng lalu menggenggam erat tangan si pemuda manis.

"Aku akan berusaha mencari cara untuk menghidupkan mu lagi oke?"

Pemuda manis itu membelalakkan matanya saat sang kekasih mengatakan hal itu.

"Tidak, jangan mengambil resiko besar hanya karna kepergianku gala. Kita bisa bertemu lagi jika saatnya tiba."

Pandangan jenggala memburam dan fokusnya mulai terpecah. Pemuda manis itu tersenyum lalu kembali mengusap pipi jenggala pelan.

"Dengarkan aku, aku tak butuh dihidupkan lagi gala. Kematianku adalah takdir dan kamu tidak bisa menentang itu. Kuharap kau tidak ceroboh dengan membuat perjanjian dengan putra lucifer."

Putra aphrodite itu adalah belahan jiwa jenggala, bagaimana bisa dia bertahan tanpa sang kekasih? Ia tak berpikir panjang. Dia hanya ingin kekasihnya kembali.

 Dia hanya ingin kekasihnya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenggala.

Jenggala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khandra.

. heaven or hell - sanwoo//woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang