Setelah tahap ta'aruf, tanpa pertimbangan lagi Sadi langsung memantapkan hati untuk menerima Rino. Padahal, Rino adalah laki laki yang baru saja dikenal nya. Rino sedang mencari seorang perempuan untuk dijadikan istri nya. Sadi benar benar tak mempermasalahkan apapun, dengan hati yg penuh keyakinan dia memberitahukan kepada orangtua nya bahwa Rino akan datang ke rumah, untuk melamar nya. "kalo kamu mau dan yakin sama laki laki itu, abah sama emak akan menerima juga, yang penting laki laki yang akan jadi suami mu nanti adalah orang yg bisa memberikan manfaat dan maslahat untuk kamu di dunia dan di akhirat, abah dan emak cuma bisa do'a kan saja karena menikah itu ibadah terlama dan bukan soal main-main, bahkan jangan sampai dipermainkan atau menjadi permainan" kata abah menjawab pertanyaan Sadi tentang lelaki yang ia kenalkan kepada abah dan emak nya. "apa kamu tidak terburu-buru, nak? Kamu tidak akan berpikir ulang agar berkenalan atau tahu dulu, lelaki yang nanti nya akan jadi suamimu?" emak memantapkan pikiran Sadi karena masih belum yakin akan laki laki pilihan nya ini. "Sadi yakin, emak dari sikap dan obrolan nya itu, seperti nya dia orang baik dan dewasa." jawab Sadi trus meyakinkan kedua orang tua nya "baiklah kalo begitu, kau begitu sangat yakin dan semoga ini adalah pilihan terbaik dari allah, aaminn" kata emak "in syaa allah setelah, calon mu datang ke rumah, Abah akan langsung menentukan tanggalnya."kata Abah dengan penuh semangat.
~
"neng, aku mau ke rumah mu hari minggu, besok" kata rino lewat chat wathsaap nya kepada sadi "sama siapa? Dan apakah kamu sudah yakin akan hidup bersama seorang perempuan yang baru saja dikenal nya?" jawab sadi "bersama keluarga semua dan saya sudah yakin, karena tujuan nya adalah untuk ibadah" bgitulah ujung dari percakapan online itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelik
General Fictionpernikahan Sadi dan Rino sudah genap 10 bulan. Suami nya masih saja belum berubah, bahkan belum menjadikan istri nya menjadi istri seutuhnya. Rino sama sekali belum menyentuh nya. Dia masih sama seperti di awal pernikahan, acuh tak acuh kepada sadi...