Remi berada di Era pertama. Dan dia sudah begitu sangat sombong. Banyak yang tau, Remi bercita-cita untuk menjadi pendamping Franganillo. Sudah bukan rahasia umum lagi, maka dari itu. Alasan Remi memasuki sekolah dan Redknapp adalah demi untuk bertemu, Franganillo. Semua hal yang berhubungan dengan pria itu akan terus menjadi obsesinya.
Seperti Tuan putri dan Pangeran, Remi bermimpi suatu saat nanti ia bisa berada disisi, Franganillo. Bagaimana pun caranya.
Song Of :
Britney Spears - Criminal~~~
Lagi-lagi pagi diawali dengan mencuci toilet sekolah. Bagaimana bisa ia melakukan hal menyedihkan seperti ini?
Yumi merasa air matanya akan keluar dari kelopak matanya. Ia teringat kepada kedua orang tuanya, Yumi merindukan rumahnya.
"Kapan penderitaan ini berakhir? Seseorang ku mohon, selamatkan kami."
***
Seorang gadis tengah memandangi gerbang besar yang menjulang tinggi didepannya.
Punggungnya terlihat kokoh dari arah belakang. Rambut panjangnya tergerai indah. Angin berhembus, bertiup kencang ke arahnya lalu menyapu lembut permukaan kulit wajahnya. Bahkan, membuat rambutnya sedikit berantakan.
Tangan lentiknya perlahan terangkat, menyingkirkan setiap helaian rambut yang menghalangi pandangannya. Ketika rambut miliknya sepenuhnya ia singkirkan, wajah cantiknya kini terlihat sangat jelas.
Gadis itu memiliki mata hitam yang jernih, kulit putih dan fitur wajah yang cantik. Bak boneka hidup yang berjalan, semua yang ada pada dirinya adalah sebuah karya seni yang terpahat dengan sangat indah ditempatnya.
"Continent High School, apakah sekolah ini?" Gumamnya, kakinya mulai melangkah mendekati gerbang sekolah. Matanya menatap lurus ke depan. Saat sudah sampai tepat didepan gerbang hitam, tangan mungilnya terangkat membuka perlahan gerbang itu.
Dari dalam sekolah, tersembunyi sebuah ruangan besar khusus. Ruangan yang sangat gelap tanpa adanya penerangan sama sekali. Didalam sana, samar-samar terlihat seorang pria tengah tersenyum puas. Ia menampakan senyum yang sangat bengis, jari-jari tangannya terus saja mengetuk-ngetuk kursi.
"Aku sudah lama menunggu hari ini." Sudut bibirnya terangkat membentuk seulas senyuman, smirk. "Aku sudah lama menunggumu, Gravella Wiezetta."
***
Vella semakin berjalan memasuki sekolah, ia semakin kebingungan ketika dikoridor sekolah tidak ada siswa-siswi sama sekali. Seolah sekolah ini tak berpenghuni.
"Apa kau murid baru?"
Tiba-tiba saja seorang guru sudah berada tepat dibelakangnya, mengejutkannya.
"Ya, anggap saja seperti itu." Jawab Vella santai.
Ia bahkan tidak berbicara dengan formal dengan nada yang sopan, membuat guru Seno menatapnya tidak suka.
"Kalo begitu, kemarilah." Seno berjalan mendahului Vella. Walau sedikit kebingungan, Vella tetap mengikuti Seno.
Mereka tiba di depan sebuah kelas yang terlihat begitu tenang dan hening.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Revenge : Student X!
RomanceDi sekolah itu yang berhak memiliki hak untuk mengatur segalanya adalah orang orang yang memiliki koneksi besar. Mereka yang kaya dapat mengendalikan segalanya. Termasuk menginjak injak seseorang dibawah kendali mereka. Saat murid murid mulai merasa...