Part 3

5 2 0
                                    

Jangan lupa ya gaes vote nya wkwkwk
Biar gue makin semangat
Maaf ya typo bertebaran hehe

" Stop! " Teriak Acha kepada Al.
Mobil pun  berhenti.

Acha  langsung  keluar mobil tanpa mengucapkan terimakasih.
Al yang melihatnya  hanya geleng kepala dan langsung menjalankan mobilnya kembali.

"Ca lu kenapa bisa lupa si sama gua, apa lu ga ingat sama sekali sama gua". Ucapnya  sendirian.

Rumah Acha

Acha  langsung menghampiri ibunya yang sudah tertidur.
" Ma maafin Acha  ya, Acha pulangnya telat", ucap Acha seraya berbisik di telinga ibunya.

Oh iya  guys selama Acha sekolah yang menjaga ibunya Acha itu adalah asisten rumah tangga nya ayah Acha.

Setelah keluar  dari kamar ibunya, Acha langsung menuju kamarnya.
Acha  membersihkan diri dan langsung tidur .

Ke esokan  harinya

Ketika Acha  menyusuri jalan menuju sekolah nya. Ia kembali memikirkan tentang sang ayah.

" Ayah kenapa  si ga pernah suka sama Acha, ayah cuma sayang sama mama aja, kenapa sama Acha engga, salah Acha di mana yah?, Salah Acha di mana!?."ucap Acha terisak menahan tangisnya dan ia pun terduduk di jalan.

Dan akhirnya  Acha tidak jadi ke sekolah, justru ia pergi ke taman kota.

Di sekolah

Al mondar  mandir mencari Acha, tapi ia tetap tidak menemukan Acha.
Dan  beberapa saat ia baru ingat kalo dia ada nyimpan Wa nya Acha.
Dia  segera menelpon Acha tapi yang di hubungi tidak merespon sama sekali.

Al kemudian menuju kelas Acha, dan bertanya kepada teman sekelas nya Acha. Dan tidak mendapatkan jawaban apapun.
Akhirnya Al  memutuskan bolos sekolah demi mencari Acha.
Ia pun mulai menyusuri setiap kota dan sampai akhirnya pergi ke arah taman kota. Di sana Al mulai mencari Acha ke sana kemari. Samapi akhirnya ia mendengar suara tangisan seseorang. Ia pun mendekati sumber dan ia langsung kaget, karna itu orang yang di cari dia dari tadi.
Seketika itu Al langsung memeluk Acha dan berapa terkejutnya dia melihat wajah Acha yang sudah berantakan akibat nangis terlalu lama.

"Kamu nangis karna Angga lagi hmm?" Tanya Al.
Acha hanya menggeleng. Al tidak mau bertanya lagi, karna liat kondisi Acha yang masih lemah akibat nangis.
Al hanya kembali memeluk Acha dan mengusap puncak kepala Acha sembari menenangkan Acha.

Acha

Dia hanya diam dalam pelukan Al, walaupun sebenarnya agak asing dengan Al karena ia tidak mengenal Al sama sekali.

Acha berusaha menghentikan tangisnya tapi tidak bisa, karna tangisannya terlalu dalam terhadap sang ayah.

Apakah yang menyebabkan ayah Acha begitu membenci anaknya sendiri, tunggu kelanjutannya ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang