Pertama kali bertemu

893 42 2
                                    

"Baekhyun-ah, mianhae"
Yeoja berparas cantik itu menangis tersedu sedu, seakan ia telah melakukan sesuatu kejahatan yang tidak akan terbalas bagaimana pun caranya.

Baekhyun tersenyum tipis, ia menghapus jejak air mata eommanya yang sedari tadi menangis tersedu-sedu. "Eomma, aku tidak apa apa, tenanglah" ucapnya dengan kesungguhan, mengabaikan rasa sakit di hati.

Baekhyun awalnya tidak kaget bahwa dia akan di jodohkan, bahkan menganggap hanya omong kosong kedua orang tuanya. tapi setelah keluarga park, kerabat kakeknya itu datang hatinya seakan bergetar, bahwa akan ada bencana yang mendatanginya. benar saja, baekhyun memang akan di jodohkan, dan itu dengan seorang namja, teman masa kecil baekhyun, park chanyeol.

"Eomma tidak mau kau tidak bahagia, jika kau memang tidak mau di jodohkan, eomma akan bilang pada abbeojimu" ucap eommanya, ia masih menangis tersedu-sedu.

"Aku tidak mau menjadi anak pembangkang eomma, aku akan tetap menjadi anak yang bisa membahagiakan orang tuanya, lagi pula chanyeol itu sahabat kecilku dulu" kata baekhyun keras kepala, dia berusaha menenangkan eommanya walaupun hati tetap bergetar.

"Nak, jika kau bahagia, eommamu ini juga akan bahagia" ucap eommanya lagi. baekhyun tersenyum tulus pada eommanya dan memeluknya dalam, ia akan merindukan eommanya ini nanti.

~oOo~ kyulatte ~oOo~

Pernikahan baekhyun dan chanyeol berlangsung meriah, hanya kerabat dekat, dan pemegang saham besar yang menuhi ruangan super megah ini. karena berlangsungnya pernikahan baekhyun dan chanyeol juga artinya melangsungkan pernikahan antara kedua perusahaan terbesar se asia ini.

Pukul 16:30 KST

Baekhyun dan chanyeol sudah memasuki rumah yang memang di sediakan jika kedua saham tersebut di nikahkan.
Baekhyun memilih meniduri kasur empuk yang tersedia di kamar pribadi, dan chanyeol memilih untuk melepas dahaganya di dapur.

"Ehm, baekhyun?" Suara berat seorang park chanyeol menyita perhatian baekhyun yang tadinya akan menyelami mimpinya.
"Ne?" Baekhyun duduk dan sedikit menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ini pertama kalinya ia berbicara langsung pada chanyeol.
"Kau mau ke kamar mandi duluan atau aku?" Kata chanyeol, ia sengaja memilih melihat kamar mandi daripada melihat baekhyun yang menggemaskan.
"Kau saja, aku akan menghapus dulu make up ini." kata baekhyun sambil menunjuk mukanya. tak ambil pusing chanyeol pun mengambil handuknya yang tergantung di samping pintu kamar mandi.

Ketika chanyeol memasuki kamar mandi, baekhyun memilih memasuki baju yang mereka bawa ke dalam lemari. coret dalam daftar baekhyun jika ada acara menaruh pakaian dalam chanyeol, karena baekhyun masih memiliki urat malunya.

Pukul 06:00 KST

Mungkin karena terlalu lelah kemarin sehabis mandi ia jadi tertidur lelap duluan tanpa mengucapkan selamat malam pada baekhyun, ya bagaimanapun juga baekhyun itu sudah menjadi miliknya.
Ia melirik sedikit ke sampingnya sambil merenggangkan tangannya. kosong, kemana baekhyunnya?

Ia segera berjalan menuju ruang makan setelah sebelumnya mencuci mukanya dan menggosok giginya.
Chanyeol menemukan sebuah sandwich dengan daging sapi asap dan keju meleleh di dalamnya dan dua gelas yang berisi susu dan air mineral. dan chanyeol memakannya sambil sibuk memperhatikan sekitar, bisa saja matanya melihat dimana baekhyun.

Tapi sampai chanyeol makan pun baekhyun tidak ada, chanyeol sedikit merasa khawatir jika baekhyun marah karena malam itu chanyeol langsung tidur lelap. karena baekhyun adalah teman semasa kecilnya jadi chanyeol sedikit tahu apa yang baekhyun senangi dan tidak.

Baekhyun menyusuri dapur, ia melihat gelas dan piring yang kosong, ia tahu chanyeol sudah makan pagi hari ini dan dengan hati hati piring dan gelasnya itu ia taruh ke dalam wastafel, nanti akan ada kim ahjumma yang datang setiap pagi dan sore untuk menyuci dan menyapu rumah. baekhyun tau kim ahjumma dari eomma chanyeol.

Baekhyun sempat melihat chanyeol berjalan mondar mandir sedikit lalu duduk di sofa depan tv dan mengganti chennel tv dengan sedikit cepat. lalu baekhyun duduk di samping chanyeol.

terasa sedikit chanyeol kaget karena kehadiran seseorang di sampingnya, memang ada jarak di antara mereka tapi tetap saja ia kaget. ia lalu mendapati namja lucu yang sedang menghadap tv, namja yang ia cari cari selama 2 jam.

"Selamat siang chanyeol" kata baekhyun ia tersenyum pada chanyeol. mengabaikan rasa ingin tertawa ketika ia berhasil mengejutkan teman masa kecilnya itu, oh bahkan sudah menjadi suaminya.
"Selamat siang baekhyun" kata chanyeol, sekarang ia lega telah menyapa baekhyun, dan juga lega karena baekhyun tidak marah karenanya.
"kau ada acara?" Tanya baekhyun, suaranya seperti mencicit.
"Tidak, aku sedang mengambil cuti kerja" baekhyun tenggelam dalam fikirannya.
"kau melamun baekhyun" kata chanyeol lagi, berhasil membuyarkan pikiran baekhyun sementara, chanyeol tau jika baekhyun diam berarti baekhyun memikirkan sesuatu.
"Aku hanya berfikir, aku ingin pergi ke suatu tempat" ucap baekhyun menipiskam suaranya.
"Kau mau pergi kemana?" Tanya chanyeol lagi ia cukup antusias untuk menanti jawaban baekhyun.
"Hanya untuk makan saja" ucap baekhyun.
"Baik, nanti malam aku akan ajak kau ke sana"

Pukul 18:30 KST

Chanyeol sedang berada di lambhorgininya menyisiri kota seoul di malam hari, begitu pula baekhyun, ia duduk memandangi jalanan yang ada di sampingnya.

"Kau mau lagu apa baek?" Ucap chanyeol, membuka suara duluan.
"Lagu dulu saja?" Baekhyun pikir chanyeol masih mengetahui apa lagu kesukaan mereka dulu, namun salah.
"Lagu apa?" Tanya chanyeol, ia memang tidak ingat lagu apa kesukaan baekhyun.
"Lagu antonio song" jawab baekhyun dan dengan cepat lagu itu terputar.

Memang baekhyun sedikit kecewa chanyeol bisa lupa dengan lagu lagu yang mereka sukai dulu.

Waktu mereka sd mereka adalah sahabat baik, karena rumah mereka yang hanya beberapa blok, tapi ketika smp chanyeol mendapati ayahnya harus pergi ke LA untuk urusan bisnisnya, dan baekhyun pergi ke jepang karena prestasi musiknya yang amat sangat hebat. lalu demi lalu baekhyun datang ke korea karena rindu dan menjalankan kuliah tingkat 3nya dan di susul oleh chanyeol di tingkat 4 karena chanyeol memang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

"Baek, kau melamun lagi, kita sudah sampai." ucap chanyeol untuk yang ke 3 kalinya, pintu mobil baekhyun sudah di buka kan oleh chanyeol. baekhyun langsung saja menggangguk dan keluar dari mobil lambhogini chanyeol.

Setelah duduk dan memesan makanan, tidak ada lagi seseorang di antara mereka yang berbicara, mereka memang orang yang sangat berisik dan tidak bisa diam, tapi mereka sama sama susah untuk berkata kata.

"Sebenarnya baekhyun, apa yang kau fikirkan sejak siang tadi?" Ucap chanyeol takut takut sambil membesarkan nyalinya. Baekhyun manatap chanyeol dengan lembut. ini yang di takutnya baekhyun.
"Aku, hanya ingin tahu, kenapa kau mengikuti perjodohan ini?" Chanyeol tersenyum atas jawaban baekhyun.
" aku hanya tak ingin menjadi anak pembangkang bagi orang tuaku" kata chanyeol santai, ia merapikan rambut bagian depannya
"Lagian yang ku nikahi bukan orang asing bagiku" ucap chanyeol lagi kali ini ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Merasa canggung baekhyun tertawa keras.
"Bagaimana sekolah mu di franche?" Tanya baekhyun membuang kecanggungan di antara mereka.

Baik chanyeol maupun baekhyun mereka seperi nostalgia, karena sejak lama lah baekhyun dan chanyeol tidak bertemu, sekali bertemu pun hanya jamuan makan siang antara keluarga mereka.

Tbc

What is love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang