~oOo~ kyulatte ~oOo~
Pagi pagi sekali seperti biasa baekhyun bangun pagi sekali, mandi dan menyiapkan masakan untuknya dan chanyeol, baekhyun memang senang memasak, karena itu ia dengan senang hati membuatkan sarapan untuk chanyeol.
Baekhyun mulai terbiasa hari harinya yang di hiasi oleh namja tinggi itu."Besok aku akan mulai kerja baek" ucap chanyeol sambil mengambil sebuah apel di meja makan.
"Baguslah, kau akan mempunyai sesuatu yang di sibukan nanti" ucap baekhyun ikut senang.
"Apa kau tidak merasa kesepian?" Tanya chanyeol sedikit kecewa, ia pikir ia akan mendapati wajah puppy baekhyun.
"Lagian aku bisa ajak teman temanku ke sini atau bermain dengan yura nuna" kata baekhyun ia memang dekat dengan yura nuna semenjak baekhyun menikah dengan chanyeol.
Chanyeol mempoutkan sedikit mulutnya terkesan imut. "tapi aku yang akan kesepian" ucap chanyeol "aku sudah" ucapnya meletakan toppokinya yang masih bersisa dan pergi tanpa melihat baekhyun.
Baekhyun yang melihat chanyeol mematung. ini pertama kalinya chanyeol merajuk setelah mereka bersama. 'mungkin chanyeol tidak terbiasa sendirian' hanya itu yang ada di benak baekhyun dan ia tidak berfikiran untuk meminta maaf pada chanyeol.Tringggg~
Bel pertanda telfon masuk, baekhyun cepat cepat berlari ke arah ruang tv untung saja jarak dari halaman depan ke ruang tv tidak terlalu jauh jadi telfon itu bisa terangkat
"Yeobboseo?"
"Yeobboseo, uri baekhyunie"suara lembut menyapa indra pendengaran baekhyun, itu eomma chanyeol.
"Ah, ne eomma?"
"Bagaimana harimu?"
"Baik eomma, chanyeol sangat membuat hari demi hari menjadi menyenangkan" ya walaupun sering menyebalkan juga. tambah baekhyun dalam hati.
"Ah baguslah, pasti chanyeol lembut saat malam pertama kalian kan?" Pertanyaan eomma park sangat sangat membuat baekhyun terhujani peluru. bagaimana eomma park bisa berkata sedemikian.
"Ah n-ne eomma" jawab baekhyun terbata.
"Hahahahaha tak usah di ambil hati baekhyunnie" ucap eommanya dan baekhyun ikut tertawa masam.
"Bolehkan aku berbicara pada chanyeol?" Kata eomma park lagi.
"Ne eomma" sekarang baekhyun yang terkaget karena ada suara chanyeol. ia lupa sistem telefon ini sama seperti di rumahnya, satu telefon akan tersambung oleh telefon lainnya. baekhyun merutuki kebodohannya.
"Ah eomma, saya tutup ne?" Ucap baekhyun akhirnya.
"Ne baekhyunnie terimakasih"
"Ye eomma" dan baekhyun menutup telefonnya.Baekhyun memang masih memikirkan mengapa eomma park berbicara seperti itu dan bodohnya ia menjawabnya bukannya diam atau tertawa saja. baekhyun mengacak rambutnya. tapi tiba tiba ada tangan merapikan rambutnya.
"Jangan di pikirkan perkataan eomma, dia hanya bercanda." itu suara chanyeol.
Baekhyun hanya membalas chanyeol dengan senyuman.
"Tapi jika kau ingin melakukannya nanti malam aku bersedia" sekarang chanyeol yang menggodanya ia melakukan wink untuk mempertegas godaannya itu.
"Ya park chanyeol ini masih siang dan aku ingin tidur"
"Ya, tidur saja bila mau, akan ku pastikan besok kau tidak memakai sehelai benang pun." ucap chanyeol ia berbisi di belakang telinga baekhyun membuat baekhyun sendiri merinding.
"Prevert park, don't do stupid" ucap baekhyun dan langsung pergi meninggalkan chanyeol sendirian dengan wajah merah padam, sedangkan chanyeol berusaha menahan tawanya.
"dia memang tidak berubah""Ya park chanyeol" ucap namja yang bertubub kecil darinya name tagnya bertulisan 'byun baekhyun'
"Ne baekhyun?" Tanya namja yang lebih tinggi.
"Besok aku akan ikut lomba memainkan piano apa kah kau ke sana?" Namja tinggi itu memainkan pensilnya bingung ingin menjawab apa.
"Kalo aku terlambat bagaimana baek?" Namja yang lebih pendek itu terdiam mulutnya melengkung ke bawah, tapi sedetik kemudia ia tersenyum.
"Tak apa apa, yang pasti kau akan datang kan?" Namja lebih tinggi itu menggangguk.20 menit yang lalu lomba piano itu berlalu ayahnya yang menyempatkan datang tadi sudah kembali menuju kantornya, ibunya tidak bisa datang dan namja tinggi yang ia tunggu tidak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.
"Memang mungkin aku bukan di prioritaskannya" namja kecil itu menggedikan bahu dan menyetop taxi menggunakan tangan kanannya karena di tangan kirinya terdapat satu buah piala bertuliskan 'juara pertama' dan sebongkah bunga dari ayahnya yang bertuliskan 'untuk anakku tersayang, selamat! Dari mom & dad'Kriiinggggg
Baekhyun bangun dengan peluh dimana mana, hatinya terasa sesak.
"Itu hanya mimpi" jawab baekhyun.
Bukan mimpi, itu hanya ilusi kejadian waktu mereka berada di kelas 10 sekolah menengah atas.~kyulate~
TBC
Mianhae ini part sedikit banget, cuman 660 word :((
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love?
FanfictionKami memang belum saling mengenal satu sama lain. Kami juga tidak memiliki rasa yang khusus satu sama lain. Bagaimana memiliki rasa yang khusus jika kami belum saling mengenal satu sama lain? Tapi di sini lah kami, bersama dalam satu atap rumah ta...