Jisung itu submissive, tapi urat malunya udah terlanjur putus semenjak punya niat buat deketin anak pemilik warung depan rumahnya.
- minsung n chanmin in da building
- fluffy content
- minho!dom
- jisung!sub
#1 on minsung, straykids, and minho
Sabtu pagi Jisung sudah dibuat kesal karena suara dering ponsel yang tak kunjung berhenti. Dia itu kan mau tidur sampai siang, tapi karena suara menyebalkan dari ponselnya malah membuat ia harus terbangun dipukul enam lebih empat puluh tujuh menit.
Netranya menatap tajam kearah ponsel yang menampilkan nama kontak 'Langit ⛅️' terpampang jelas dilayar benda pipih itu.
"Sampe gak penting gue samperin si Langit." Meski dengan omelan yang tak kunjung berhenti, si bungsu Alaric tetap mengangkat panggilan dari Seungmin.
"Lama banget Jidan! Gue udah nyoba nelpon lu dari sepuluh menit yang lalu."
"Ya jangan salahin gue dong, lu aja yang nelponnya kepagian."
Seungmin berdecak diseberang sana, baginya Jisung lah yang bangun terlalu siang. Tapi berhubung dia lagi butuh bantuan dari si tupai, jadi dia akan mengalah dulu kali ini.
"Iya maaf deh maaf. Mending sekarang lu bantu gue."
"Bantu apa? Gak penting gue gebuk ya."
Jisung gak main-main sama perkataannya, waktu tidur itu sudah bagaikan harta karun paling berharga yang ia miliki.
"Iye elah, ini penting banget. Tolong tanyain kak Lian dong, kak Christ sukanya apa. Gue udah tau sih, tapi mau mastiin dulu."
"Lah lu kan bisa DM kak Li—"
"Ogah, dia slow respon banget, sok sibuk ewh."
Jisung mengernyit, sejak kapan kekasihnya slow respon? Perasaan Minho kalau jawab chat gak pernah lama deh, paling sekali dua kali aja slow respon nya.
"Hah? Sejak kapan kak Lian slow respon? Perasaan dia kalau jawab chat cepet."
"Ya itu ke lu doang Jidan, dia kan bucin banget sama lu."
"Masuk akal sih. Ya udah nanti gue tanyain, buat apa sih emang?"
