Anterin

5 2 0
                                    

ceklek..

Semua penghuni yang ada dikamar langsung melihat ke arah pintu yang terbuka tersebut.

"Jen gue pulang ya," Ujar Areta. Benar Areta yang membuka pintu tersebut.

"kenapa Ta?"

"Males ada Haechan ANJING," Areta menatap sinis ke arah Haechan.

"heh! astagfirullah gue diem ya BABI!" ujar Haechan kesal sambil mengelus dadanya.

"serius Ta," Ucap Jeno serius.

"ada Bang Jepri dirumah elah nyuruh pulang, lagi pula, ya kali gue disini cewek sendirian apa kata teman Haechan entar."

"lah kita berarti?" ujar Renjun yang dari tadi sibuk bermain PS milik Jeno. 

Areta menghadap ke arah Renjun, "masa ga tau sih lo! sohib haechan banget padahal" 

"oalah asu, Reta emang asu," semua penghuni kamar yang mendengar haechan mengumpat pun tertawa tak terkecuali Jaemin yang sedari tadi diam membisu.

Areta yang sadar Jaemin tertawa pun mulai bereaksi "YA ALLAH JAEM?! lo bisa ketawa?! gue kira lu bisu dari tadi diem aja, ngopi ngapa ngopi" Areta berucap sambil menaik turun kan alis nya, seolah-olah dia menjadi om-om genit.

"bacot!"

"aduh si a'a sensi amat,  btw anterin gue dong Jaem ehehehe" berkata sambil malu-malu. Jaemin hanya diam dan langsung gabung main PS dengan Renjun.

"Ampun gusti gapaham lagi gue dengan jalan pikiran Areta babi" Ujar Haechan sambil mendelik

"HEH CONGOR LO MINTA GUE KUNCIR KEPANG YE?! HA JAWAB NJING?! astagfirullah kalo ga ada Jaemin dah gue pindahin kepala lo ke perut ya Chan." 

Areta menetralkan napas nya dan beralih ke Jaemin yang sibuk bermain PS, "Nana ga mau antarin Tata ya?" tanya nya dengan nada yang dilembut-lembutkan.

"ga."

"ihhhhh ayo donggg, ntar Tata diculik gimana? ayo anterin nanti Tata traktir cireng deh"

"ga."

"astagfirullah hidup Nana ga ada kata 'ga' ya?"

"ya" Areta langsung menatap datar Jaemin dengan pikiran, "Sabar Ta sabar doi lo ini jangan di hantem make besi." Areta dengan tingkat pemaksaan tinggi masih sabar membunjuk Jaemin.

"ayooo Jaem anterinnn"

"ga"

"ayo"

"ga"

"ayo"

Tiba-tiba Jaemin berdiri dari duduk nya, "Jen gue pulang deluan bye babi-babi ku" sambil flying kiss kearah ketiga sahabat nya.

"yes! pasti dia mau nganterin gue," ucap Areta saat Jaemin sudah menghilang dibalik pintu kamar Jeno.

"percaya diri amat lo," ucap Haechan.

"ya harus lah! dah ah gue mau susul Jaemin dulu, bye semuaaaa"

Jaemin menaiki motor nya di ikuti oleh Areta.

"ngapain lo?" tanya Jaemin heran.

"Masa ga peka sih Na! anterin gueeee lahh"

"turun lo"

"ga"

"turun"

"ga mau Jaeminn"

"turun!"

"..."

"turun!! lo tuli hah?!"

mendengar suara sarkas Jaemin,  Areta pun menuruti perintah Jaemin.

Jaemin menghidupkan mesin motor nya, saat hendak pergi dari halaman rumah Jeno. Areta dengan sengaja mencabut kunci motor Jaemin.

Jaemin menatap kaget ke arah Areta.

"lo harus anterin gue pulang! apa susah nya sih tinggal ngaterin gue? deket juga kan rumah gue cuma beda berapa rumah dan juga lu pasti ngelewatin rumah gue jadi ya udah sekalian aja ngapa sih!"

"justru dekat, lo bisa gunain kaki lo yang masih berfungsi itu buat pulang sendiri."

Jaemin berdiri menghadap ke Areta dan merebut kunci motornya kembali. Areta berusaha buat merebut kembali kunci motor nya, tetapi Jaemin tidak sengaja mendorong Areta dengan kuat hingga Areta jatuh.

"jangan ngusik ketenangan gue!"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Jaemin langsung menaiki motor nya kembali dan pergi dari kawasan rumah Jeno.

Dari jendela atas Renjun, Haechan dan Jeno melihat kejadian yang ada dibawah.

"gila Areta kekeh banget anjir mau deket sama Jaemin," ucap Renjun.

"iya, heran gue padahal udah jelas Jaemin nunjukin rasa ga suka nya ke Areta tapi tetep aja dia masih berusaha," saut Jeno.

"ya jelas Areta pasti ga selemah itu orang nya, liat aja gue anjing babi in aja dia kuat," ucap Haechan.

Renjun dan Jeno serempak menoyor kepala Haechan.

"itu mah beda keadaan goblok!"

#TBC

AretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang