[1]

3 2 0
                                    

Langit terang berubah seketika menjadi gelap. Dengan awan-awan hitam yang mengelilinginya, seperti akan turun hujan deras. Suara gurangan langit pun terdengar beberapa kali, sepertinya langit akan menumpahkan segala kesedihannya hari ini.

Namun, ini sungguh tidak wajar. Ya biasanya akan langsung turun hujan, tapi ini sudah memakan waktu 3 jam berlangsung tidak turun hujan.

Malah langit semakin menghitam! Seperti malam yang gelap gulita. Semua manusia yang menyaksikannya dibuat merinding! Apa yang akan terjadi? Kenapa di siang hari ini harus seperti ini?

"Fenomena alam yang terjadi tanggal 15 Mei 2025. Langit menghitam dalam hitungan menit! Tidak ada hujan turun. M--"

Seorang gadis berambut coklat gelap itu langsung mematikan siaran yang ada di televisi nya. Mendengarkan siaran TV hanya akan membuatnya tambah takut! Ia berdoa semoga tidak terjadi apa-apa.

Krukk...

Ah sial! Perutnya meminta untuk diisi. Ia pun beranjak dari sofa dan menuju ke dapur. Namun, naasnya tidak ada satupun makanan yang tersisa, bahkan 1 bungkus mis instan pun tidak ada.

"Oh tuhan, kenapa harus sekarang." Umpatnya.

Mau tidak mau pun ia harus ke sebrang mini market. Dari pada mati kelaparan nanti.

Ia pun bersiap-siap, ia memakai hoodie berwarna abu-abu. Diluar sedikit dingin, jadinya untuk berjaga-jaga ia juga membawa satu buah payung.

Semoga firasat buruk ini bukan apa-apa, ucapnya dalam hati.

Entah dari kapan, mungkin tepatnya 3 hari yang lalu. Ya, dia selalu mendapatkan firasat yang tidak enak dan mimpi yang selalu berulang-ulang.

**

Setelah keluar dari apertemennya ia melihat sekeliling, hanya satu-dua orang yang berseliweran. Ini menyeramkan, ditambah suasana yang menusuk hingga kekulit.

"It's okay Karsley, ini hanya fenomena alam saja. Bukan apa-apa" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Karsley berjalan dengan cepat, ia hanya ingin cepat-cepat kembali ke kasur tercintanya.

Sesampainya di mini market, ia membeli beberapa makanan dan minuman. Saat di kasir, ia melihat sebuah gelang yang sangat indah. Gelang itu seperti bersinar dalam kegelapan siang hari ini.

"Bibi Marsya, gelang siapa ini?" Tanya Karsley kepada bibi Marsya selaku kasir dan pemilik toko ini.

"Ahh...ini aku dikasih oleh seseorang pria."

Karsley tersenyum, ia pun lantas menggoda bibi Marsya. "Oh my good! Bibi, kau sudah mempunyai kekasih baru? Kau sangat cepat move on dari paman Carl."

"Karsley godaan mu tidak mempan padaku. Sebetulnya aku bukan diberi sih, lebih tepatnya menitipkan gelang itu untuk diberikan kepada seseorang gadis--" Bibi Marsya berhenti sejenak, ia menaruh makanan ku di meja kasir tidak jadi untuk menscannya.

"Bibi, ada apa?" Tanya Karsley, sambil melambaikan tangannya di depan muka bibi Marsya.

Bibi Marsya menatap Karsley dengan sejenak. "Rambut coklat, mata biru, memakai hoodie abu-abu." Gumam Bibi Marsya.

"OH MY GOOD! AKU MENEMUKANNYA!" Teriak Bibi Marsya. Matanya melotot, dengan tangan yang di mulut menahan kekagetannya.

Karsley menatap bibi Marsya dengan aneh, apa yang dimaksudnya? Bahkan tadi bibi Marsya bergumam-gumam.

"Bibi, apa kau baik-baik saja? Aku ingin pulang, diluar sangat gelap bi." Keluh Karsley.

"Oh, maaf sayang. Aku hanya memikirkan sesuatu." Alih Bibi Marsya dan segera membereskan makanan dan minuman milik Karsley.

Alis Karsley berkerut, apa yang di maksud bibi Marsya sih? Aneh banget!

"Terima kasih, Karsley!" Setelah Karsley membayarnya, Karsley hanya tersenyum menanggapi bibi Marsya.

Setelah Karsley pergi bibi Marsya terus tersenyum. Dia sampai tidak sadar merusak kuku palsunya.

"Oh tidak, kuku palsuku." Sesal bibi Marsley.

Sambil membenarkan kuku palsunya ia melihat sekitar meja kasir dan menemukan gelang yang ditanyakan oleh Karsley.

"Oh sial, ada yang lebih penting lagi. Dan aku melupakan sesuatu."

**


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATLANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang