4 - Menemukan Ibumu

607 113 28
                                    

Butuh berhari-hari, berminggu-minggu bahkan nyaris sebulan bagi Soo Hyun untuk tahu apa yang harus ia tulis lantas layarkan ke sepetak kamar, di suatu sudut Las Vegas – tempatnya mengenal seorang wanita bernama Seo Yea Ji secara utuh.

Kamar yang selamanya menjadi titik perhentian hidupnya. Hujan bukan lagi kenangan manis. Hujan adalah luka yang mengingatkannya pada penyesalan seumur hidup.

Yea Ji meninggal.

Wanita itu lenyap layaknya fatamorgana. Kehadirannya lebih mirip durasi pariwara.

Singkat dan sekejap mata.

Dan malam ini, Soo Hyun tercenung lagi. Kakinya menjejak sunyi di tenangnya malam. Tak jauh darinya, cahaya mercusuar berputar-putar, menjadi dewa bagi kapal mana pun yang tersesat di tengah gelombang pasang.

Hening menyelinap, di belakangnya mengekor sekeping memoar hitam yang lantas meruak dan menggilas kebahagiaan Soo Hyun pergi.

Yea Ji telah tiada.

Kalimat itu menjejak lagi di kalbunya.

Pria berparas tampan itu tergugu sendiri. Ia selalu ingat pada hari itu. Hari terakhir ia berbincang dengan Yea Ji, menyisir rambutnya yang panjang dan memeluknya hangat dari belakang.

Harusnya, ada sajak cinta di antara mereka. Mestinya Soo Hyun cukup berani untuk menularkan pijar romansa.

Ditemani angin laut yang dinginnya meningkah, ia menuliskan sesuatu di atas selembar kertas.

Sebuah sajak, sebuah larik untuk seorang gadis.

Gadis yang menggelung hatinya sesesak ini.

Gadis yang membuatnya tersenyum dan juga menangis.

Bukan... nama gadis itu bukan Seo Yea Ji.

Yea Ji sudah mati.

Jasadnya sudah membaur bersama debu, jadi surat ini bukan untuknya.

✉ 21 September 1997

Ini adalah surat pertama yang ayah tulis untukmu, Hyunji.

Kuharap kamu tidak terlalu terkejut saat menerimanya.

Ayahmu masih hidup dan selalu memikirkanmu.

Kamu tidak sendirian di dunia ini. Kamu punya ayah.

Hyunji ah... entah kapan surat ini akan sampai ke tanganmu dan dengan cara apa.

Berapa usiamu saat menerima surat ini?

Apa yang kamu lakukan sekarang?

Dimana kamu tinggal?

Apa kamu hidup dengan bahagia?

Apa makanan kesukaanmu?

Siapa teman-temanmu?

Siapa pacarmu?

Ayah ingin tahu.

Ayah ingin memelukmu.

Ayah merindukanmu.

Adalah surat pertama Soo Hyun untuk gadis itu.

Namanya Kim Hyunji.

Sosok lain yang ia cintai setelah Yea Ji.

✉ 1 Oktober 1997

Hari ini badai datang beberapa kali dan menghempaskan surat-surat yang ayah tulis untukmu.

ALOGARITMA BERCINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang