JANJI

14 0 0
                                    

Malam itu, hari senin pertama di bulan puasa. Aku menelfon dia.

Berdering

"Assalamualaikum hai, kamu lagi apa?"

"Wa'alaikumussalam hai, Ini baru aja sampai rumah habis tarawih, ada apa? Tumben banget telfon?"

"Iyaa, kamu hari sabtu ini ada kegiatan apa aja?"

"Em, acara kampus sih, emangnya kenapa?"

"Kira-kira orang luar boleh ikut ga? Xixi"

"Eh maksudnya? Kayanya boleh, soalnya kan cuma bagi bagi takjil di jalan. emangnya siapa yang mau ikut?"

"Yaa aku, siapa lagi emangnya?"

"Eh tunggu... Tunggu.. maksudnya kamu mau kesini?"

"Iya.."

"Sabtu ini?"

"Iyaa sabtulah, sabtu kapan lagi?."

"Em.. Yess... Akhirnya kita meet juga!!"

"iyaa dong"

"Terus, kamu kesini naik apa? Sama siapa?"

"Kayanya aku kesitu naik kapal deh, naik apa lagi?, kan pulau kita cuma sebelahan. Rencananya juga aku sendiri aja, tapi gatau kalau ntar adikku juga mau ikut"

"Ooh.. gitu ya"

"Iyaa hehe.. akhirnya kita bisa kumpul kebo wkwk canda kebo"

"Heh!!.."

"Wkwkwk canda sayang"

~hening~

Btw aku sama dia ini belum jadian ya, karena katanya dia maunya di tembak secara langsung. Yah walaupun kemarin dia duluan yang menyatakan perasaannya sih.

~beberapa menit kemundian~

"Eh kamu habis ini mau ngapain?"

"Em.. aku habis ini mau ganti baju dulu trus main game"

"Ooh.. gitu ya, aku boleh ikut ga ya?"

"Em.. bentar aku tanyain temenku dulu ya"

"Ngoke"

~Beberapa menit setelah itu~

"Boleh nih katanya"

"Eh baru di bales dia kah?"

"Engga sih, tadi main dulu hehe"

"Oh.."

"Yaudah yuk katanya mau ikut"

"I-iya iyaa."

Setelah hari-hari biasa yang dimana dia tiap malam bermain game dengan teman temannya yang aku gatau sedekat apa mereka, Akhirnya tiba juga hari itu. Hari dimana aku dan dia bertemu.

Entah kenapa aku merasa tidak sanggup, tidak yakin. Bukan tidak yakin sama diri sendiri tapi tidak yakin kalau semua yang aku dan dia rencanain tidak bakal terlaksana.

°°°

Pagi itu di hari Sabtu, pukul 09:15 WIB setelah berpamitan dengan orang tua, aku dan adikku berangkat ke pelabuhan.

Oh iya,. akhirnya adikku ikut. katanya refreshing dari tugas makalahnya yang ga selesai selesai.

Selama di perjalanan aku cuma bisa berkhayal bakal seperti apa semua rencana itu jika terlaksana dalam sehari.

Yaa walaupun aku ragu, tapi aku tetap senang karena aku bakal bertemu dengan seseorang.. yaa kalian pasti tau rasanya gimana.

Sesampainya disana aku dan adikku sudah di jemput oleh pamanku yang tinggal di sana.

Setelah beberapa jam aku beristirahat sebentar di rumah pamanku akupun mengabarinya.

Chat

"Hai.."

"Eh.. hai, udah sampai?"

Iya udah nih, kira-kira nanti acaranya jam berapa?"

"Eh.. kayanya kita ga usah ke acara itu deh aku males ikut, kita jalan jalan berdua aja"

"Seriusan?"

"Iyaa serius gapapa kan?"

"Ya gapapa sih, malah bagus wkwk, Yaudah mau jam berapa emangnya?"

"Nanti aja habis ashar, jam 4 lewat"

"Okesip bentar lagi otw yaa, soalnya ini kan udah jam 4 lewat"

"Eh iya juga ya, yaudah kamu jemput aku kan?

"Iyaa aku jemput, share loc rumah kmu sini"

"Eh tunggu dulu deh, kmu jemput aku pake apa?"

"Pake motor sih, kenapa?"

"Oh.. motornya ga yang nungging nungging itu kan?

"Hah nungging gimana?"

"Ish.. itu loh motor yang jok belakang nya lebih tinggi"

"Oooh.. engga kok, ini cuma pake motor beat punya pamanku"

"Okedeh aman, nih alamat rumahku"

"Otw tuan Putri"

Short Story VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang