Wellcome!!! Ini masih cerita dengan judul yang sama kaya kemarin, cuma bakal ada perubahan yang agak banyak. Buat yang udah baca, kalian bisa baca ulang yaa??
Jangan lupa dipencet dulu bintangnya sebelum bacaa😃😃
Semoga suka sama prolognya yaa? Ramaikan boleeh kaaaann???
Happy reading to my best reader!!
🍂🍂🍂
Bandung, Indonesia 17 April 2025
Taman Pemakaman Umum, 10.30 A.M
Seorang laki-laki berumur kisaran dua puluh dua tahun itu menatap nanar gundukan tanah dihadapannya, dengan tangan mungil milik gadis kecil di genggamannya yang terus saja diam memperhatikan laki-laki itu bergantian dengan gundukan didepan mereka.
"Papa? Why ale you clying? Does mama make you sad?"
Laki-laki itu menoleh, menatap gadis kecilnya dengan senyuman tipisnya. Air mata di pelupuk mata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya mengalir terjun ke pipi yang kini sedikit lebih berisi. Tangannya terangkat, mengusap pelan kepala gadis kecil disebelah tubuhnya yang sejak tadi tak berhenti menatapnya dan berakhir bertanya dengan lidah cadelnya.
"No Honey, she never makes me sad."
"So, why ale you clying? What's wlong papa??" kekeuh gadis kecil itu terus menarik tangan laki-laki didepannya.
Laki-laki itu berjongkok, mensejajarkan wajah keduanya. Sebelumnya, ia telah lebih dulu menghapus liquid bening yang dengan tidak tahu malunya turun dihadapan putri kecilnya. Tangannya terangkat, mengelus kepala, lalu ke wajah putrinya yang terasa lembut dan sangat mirip dengan dirinya.
"Nothing baby, I'm fine!" yakinnya pada putri kecilnya, tetapi tetap saja tidak dapat kepercayaan dari gadis kecil itu.
"Papa? Papa miss mama lright?" pertanyaan dengan nada sendu ditambah wajah polos dari gadis kecil itu, tepat menembak jantung milik sang lelaki. Ia diam, tak bisa menjawab. Pertanyaan itu, seolah menusuk kesadarannya bahwa putrinya saja menyadari dirinya yang merindukan sosok itu.
"Yeah, papa miss her so much! Like papa always miss you, baby!"
Gadis kecil itu tersenyum puas, memegang kedua sisi wajah lakilaki yang ia sebut 'ayah'. Memaksanya menatap kearah dirinya, dan berusaha meyakinkan wajahnya agar sang ayah percaya pada kata-kata yang akan ia berikan.
"Papa! Listen to me now! Mama always misses papa too!" ujarnya penuh keyakinan, membuat kerutan kecil dikening sang ayah terlihat.
"Why do you say like this? Did she tell you?"
"No! I say like this, because papa always misses mama. So, Mama always misses Papa too," gadis kecil itu menjeda ucapannya, "And, Mama always misses me too. Like mama misses papa!!" tambahnya seraya menunjukkan senyuman termanisnya.
Keduanya saling tersenyum, kemudian mengalihkan pandangan pada gundukan tanah dihadapan mereka. Menatapnya dengan binar kerinduan, pada sosok yang sudah kembali pada sang penguasa. Tersenyum tulus penuh pengharapan, pengharapan untuk bertemu di waktu lain walau hanya sekedar mimpi semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
untouchable (on going)
Romance[Spin off SELATAN] [FOLLOW SEBELUM BACA] 📌Bisa dibaca terpisah 🍂🍂🍂 Ini kisah tentang seorang gadis yang memperjuangkan laki-laki yang dicintainya, melupakan rasa sakit dari tubuhnya hanya karena lelaki yang terus memberikan kalimat menyakitkan...