Untch 02 ; 🍂 bekal sederhana 🍂

29 1 2
                                    

sebelum bacaa jangan lupa tekan bintangnya yaa?!!

Tandai typo⚠⚠

Semoga suka sama ceritanya yaa? Ramaikan boleeh kaaaann???

Happy reading to my best reader!!

🍂🍂🍂

"Ngapain?"

Gadis dengan rambut digerai itu menoleh saat mendengar suara yang begitu familiar di telinga nya, memberikan cengiran khasnya seraya menyodorkan sebuah kotak bekal ke arah laki-laki didepannya berharap sosok itu mau menerimanya.

Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya, tanpa mengeluarkan sepatah kata dan dengan ekspresi datar.

"Buat Budi! Areta buat bekal sendiri khusus buat Budi!" jelas gadis itu masih menyodorkan bekal yang ia buat.

"Gue gak laper," sahut Budi datar, memandang ke atas ponselnya.

"Tapi Areta udah buat bekalnya untuk Budi?!" kekeuh gadis itu tetapi tidak mendapat tanggapan apapun dari laki-laki didepannya.

"Budi!! Areta buat bekal ini susah loh?!" gadis itu kembali membujuk, berharap laki-laki itu mau mengambilnya walau sekedar mengambil.

"Bud-"

"Berisik! Gue gak minta kan?" potong lelaki itu dengan wajah yang sudah menahan emosi, jangan lupakan fakta bahwa sosok itulah yang paling cepat terpancing emosi diantara lima inti Orion.

"Iya, tapi apa susahnya nerima?" gadis itu kembali berusaha.

"Kalo gue terima, lo berhenti ganggu hidup gue?" tanyanya menaikkan sebelah alisnya.

Areta seketika menggeleng heboh, "nggak! Mana mungkin! Gak lah, Areta bakal tetep gangguin hidup Budi! Eh?" gadis itu berhenti saat sadar akan kalimatnya, lalu ia menggeleng.

"Areta gak ganggu hidup Budi!! Areta itu berjuang buat dapetin hati Budi!!" imbuhnya kembali menjelaskan yang sebenarnya.

"Pergi!"

Gadis itu menggeleng.

"Gue bilang pergi?!"

Lagi, gadis itu menggeleng membuat lelaki yang sejak tadi mengusirnya kini menghela napasnya jengah. Sebelum akhirnya berdiri, dan menarik paksa gadis itu keluar dari kelasnya.

"Kalo lo gak bisa dihalusin, mending dikasarin sekalian kan?!" sarkasnya mendorong tubuh gadis itu menjauh dari jangkauannya.

"Budi ih! Ini kan Areta buat untuk Budi!!" teriak gadis itu, mengangkat kotak bekalnya.

"Kalo Budi gak mau buat gue aja sini Ta!" teriak Akira menimpali yang sejak tadi memperhatikan keduanya.

Gadis itu seketika menatapnya tajam dan menyembunyikan kotak bekal yang ia pegang tepat dibelakang tubuhnya, "gak! Orang gue bikin buat temen lo! Bukan lo?!" sinisnya dengan wajah judesnya.

"Ya kan daripada gak diterima? Gak dimakan? Mending buat gue aja gak sih?" Akira masih mencoba membujuk, tetapi yang ia dapat malah tatapan tajam bak laser dari gadis yang kini memegang bekalnya erat-erat.

untouchable (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang