Bab 4| Bantuin Rivan part 2

103 10 10
                                    

Setelah agak lama mencari-cari alamat yang dimaksud Nata, Rendy pun sampai ke tujuan.

"Bang, kok lama banget ? Tumben."

"Iya nih tuan, tadi macet di jalan. Alamat nya pun agak susah dicari."

"Yaudah deh bang, gapapa. Makasih karena udah mau jemput kita ya, bang. Kita langsung aja antar adik ini, ya bang Rendy" ujar Nata.

"Oke tuan, siap laksanakan" balas bang Rendy.

Nata mempersilahkan Rivan masuk ke dalam mobil. Setelah Rivan udah masuk ke mobil, Nata pun menyusul nya.

"Bang, kita ke perumahan dekat rel, ya."

"Oke tuan, siap laksanakan."

"Panggil dek Nata aja atuh, bang. Kan, kita udah seperti keluarga. Nata gak suka aja dipanggil kyk tadi, bang."

"Iya, dek Nata sayang."

Mobil pun melaju agak kencang, membuat siapa saja yang berada di dalam nya menjadi deg-deg an.

"Bang, hati-hati, ya " kata Nata sambil memeluk Rivan yang menutup mata nya, karena ketakutan.

"Iya Nata, aman kok, dek" sahut bang Rendy.

"Tenang ya dek Rivan, sebentar lagi kita bakal sampai ke rumah kamu, kok."

"I-Iya kak Nata, aku percaya sama omongan kak Nata " balas Rivan yang perlahan lahan tenang.

"Dek Nata, rumah nya Rivan, dimana?"

"Itu bang, yang ada kursi tua di depan nya" balas Rivan.

"Oh yang ini, ya?"

"Iya bang."

Mobil itu pun berhenti di depan sebuah rumah. Ya, itu adalah rumah Rivan. Rumah Rivan kelihatan tak layak untuk ditempati lagi. Genteng nya bocor lah, pintu nya sudah lapuk lah, cat nya sudah terkelupas lah, kamar mandi nya pun di luar lah.

Kamar mandi nya pun tak beratap lagi, tak heran ada bocah usil yang suka mengintip keluarga itu kalo mereka sedang mandi. Keluarga Rivan tak mampu untuk merenovasi rumah mereka, bahkan untuk makan saja mereka terkadang memakan makanan sisa orang yang sudah dibuang di tong sampah.

Miris memang, tapi begitulah ada nya kehidupan Rivanda Nagarendra.

Nata dan Rivan pun turun dari mobil. Sementara itu, Rendy memilih menunggu di mobil. Nata dan Rivan pun berjalan memasuki rumah itu. Sebelum itu, Rivan mengucapkan terimakasih kepada Rendy.

Nata mengantar Rivan sampai ke depan pintu rumah nya.

"Bu, ibuuu...... Rivan pulang buuu........ " panggil Rivan.

Seorang perempuan pun berjalan keluar dengan langkah yang lemah, tatapan yang sendu, tubuh nya pun kurus sekali.

"Kamu udah pulang nak?" ucap si ibu itu.

"Udah bu. Tadi Rivan diantar sama kakak ini bu" balas Rivan.

Ibu nya Rivan pun perlahan lahan mengalihkan pandangan nya ke Nata, melihat dari atas sampai bawah.

Rivan pun permisi ke dalam, ia ingin mempersiapkan makanan untuk ibu nya tersayang yang belum makan daritadi.

Bu Sarah ( nama ibu nya Rivan ) pun mempersilahkan Nata duduk di kursi tua, yang panjang itu. Mereka pun berbincang sejenak disana.

"Silahkan duduk di sini ya, nak."

"Iya bu, terimakasih ya, bu."

Rendy memperhatikan Nata dari dalam mobil. Rendy melihat Nata berbincang dengan perempuan, yaitu mama nya Rivan. Karena bosan, Rendy pun membuka smartphone nya. Tak lama kemudian, ada sebuah panggilan masuk dari seseorang. Ternyata, itu dari pak Andrew. Nata pun segera mengangkat nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love is simpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang