Wajahnya di dongakkan . Memandang langit yang semakin menghitam . Hati yang suram terasa sedikit tenang . Jam di tangan di kerling sekilas . Sudah menginjak ke angka 7 . Tubuhnya diangkat . Langkahnya diayun perlahan sambil menikmati keindahan alam , langit kelihatan sangat cantik . Matahari sudah ingin terbenam .
Langkah yang diayun . termati sendiri . Terkaku . Di saat pandangan matanya menyapa sekujur tubuh yang sedang bergelak ketawa bersama seseorang yang sangat dikenalinya . Tergamam . Bagaikan tidak percaya .
Tubuhnya direndahkan , menghindari daripada dilihat mereka .
Kunci dikeluarkan dari tas tangannya . Lantas tubuhnya diloloskan masuk ke dalam kereta .
Dia mengeluh berat .
Belum hilang kesedihan yang menimpanya sejak beberapa hari yang lalu , kini ditambah lagi dengan apa yang dilihatnya tadi . Mata yang terasa sedikit basah , disapu perlahan , menghalang air mata daripada menitis jatuh ke bumi .
'Aku perlu kuat' gumamnya dalam hati .
___________________
" Hai Fa " sapa seseorang . Wajah yang sedang tersenyum manis itu menyapa pandangan .
Wajahku yang kelat dimaniskan . Buat-buat ceria . Menutup segala rasa yang ada .
" Hai Zira . Kau buat apa kat sini ? " tanyaku buat-buat ramah . Dalam hati hanya Allah yang tahu betapa aku cuba menahan rasa terkilan dengan perbuatannya . Betapa aku cuba untuk kuatkan hati . Betapa aku cuba menahan perasaan tidak enak yang hadir .
" Saja aku datang nak jumpa kau , bukan selalu kan " dia ketawa perlahan .
Aku hanya tersenyum memandangnya . Dia kelihatan gembira sekali . Pedihnya hati aku .
"Kau kenapa lain macam ja aku tengok . Kau ada masalah ke ?" Tanyanya lagi .
Aku hanya menggelengkan kepala .
"Tak ada apalah . Aku rasa macam kurang sihat sikit hari ni "
"Patutlah , jom kita duduk , boleh kau rehat sekejap "
Aku hanya tersenyum .
'Kau baik Zira , tapi kenapa kau sanggup khianati aku dalam senyap' hatiku merintih pilu .
Bahuku disentuh perlahan . Aku terkejut . Mata yang berair diseka perlahan .
"Kau kenapa Fa ? Siapa yang buat kau menangis ni ? "
Aku hanya menggelengkan kepala . Bibir dimaniskan .
'Kau yang buat aku menangis tanpa kau sedar Zira' hatiku merintih sayu .
__________
Tubuh di sandarkan di sisi sofa . Wajah diraup seketika . Teringat pertemuan dengan Zira siang tadi .
Kata-kata yang Zira lontarkan padanya membuatkan dia hanya mampu tersenyum sinis . Pandai kau berlakon Zira . Tak sangka sungguh hebat lakonan kau .
" Fa , aku sentiasa ada dengan kau Fa , apa-apa kau ceritalah kepada aku , mungkin sedikit sebanyak dapat meringankan beban kau , insyaAllah kalau aku mampu , aku tolong kau . Aku sayangkan persahabatan kita Fa , percayalah pada aku . Aku takkan sesekali khianati kau Fa , aku akan sentiasa ada dengan kau'.
' Aku sayangkan persahabatan kita , tapi kau , sanggup kau buat aku macamni . Aku kecewa , aku terluka Zira , kau cakap kau takkan pernah mengkhianati aku , tapi hakikatnya , itulah yang sedang kau lakukan sekarang , kau nak tipu siapa sebenarnya ' Bibirku hanya mampu menguntum senyuman kecewa .
YOU ARE READING
Musnahnya Sebuah Persahabatan
Short StoryBila dendam menjadi tujuan , semuanya tiada berguna