22. Bully Syana

5.9K 429 82
                                    

Happy reading!

Brakkk

Pintu RKPS di buka secara kasar oleh Priya membuat ketiga gadis yang berada di dalam terkejut

"Sialan! Gue benci Lo arghhhhh!" Ucap Priya yang datang dengan wajah yang memerah.

"Kenapa?" Tanya Viona pada Alicia yang baru saja menutup pintu RKPS.

"Syana bikin Priya di hukum sama guru." Jawab Alicia sedangkan Priya misuh-misuh sendiri.

"Mau kita bales?" Tanya Lily membuat Priya menganggukkan kepala antusias.

"Boleh-boleh." Ucap Priya antusias

Kemudian Lily membisikkan sesuatu kepada mereka yang mendapat anggukan dari mereka secara kompak.

~☆~☆~☆~
Syana berjalan menuju toilet namun saat membuka pintu toilet sebuah cairan mendarat di seragam sekolahnya membuat seragam itu basah dan kotor serta bau menyengat membuat Syana jijik sendiri.

Siswi-siswi yang ada di dalam toilet maupun di luar toilet menertawakan Syana apalagi wajah Syana yang nampak memerah karena malu.

"Sialan." Desis Syana sambil menutup hidungnya.

"Ya ampun syana kamu ngapain mandi pake air comberan? Udah miskin air kamu?" Ucap Alicia yang datang dari belakang Syana bersama Viona, Lily, Andrea dan Priya, terdengar mengejek.

"Lo! Lo kan yang udah ngerencanain ini buat gue mau?" Tunjuk Syana kepada Priya yang tertawa.

Priya menghentikan tawanya. "Gue? Gak salah, gue aja baru ke sini Lo buta ya?"

"Heh syana balik badan deh!" Perintah Andrea kepada Syana, dengan santainya Syana membalikkan badannya.

"Ap-

Plukkk

Sebuah telur mendarat sempurna di badan Ayana karena seorang siswi cupu melempar telur itu atas perintah Andrea. Mereka yang berada di sana tertawa membuat Syana malu.

"HEH KALIAN! NGAPAIN DI TOILET?!" Pekik seorang guru menghampiri mereka.

"Eh Bu beti ngapain Bu?" Tanya Viona membuat Bu Beti mendelik ke arah gadis itu.

"DRAGON ASTAGA?!!" Lagi-lagi Bu Beti memekik melihat penampilan Syana yang sungguh membuat orang tertawa namun Bu Beti menahannya.

"ASTAGA DRAGON BU!" Ucap seluruh siswi membenarkan ucapan Bu Beti.

"Syana ya Tuhan kamu kenapa mandi air comberan? Ini juga kenapa ada telur di muka kamu dan badan kamu apa tuan albarcha tidak memberi kamu air untuk mandi sehingga kamu mandi air comberan terus sabunan pakai telur? Syana ya Tuhan kamu ini ada-ada saja kalo kamu mandi air comberan sama sabunan pakai telur gak bis bikin kamu bersih malah bikin kamu kotor!" Cecar Bu Beti dengan polosnya membuat siswi-siswi menahan tawa termaksuk biang keronya.

"Sudah kembali ke kelas kalian!" Perintah Bu Beti yang membuat siswi-siswi bubar.

"Awas aja Lo pada bakal gue bales!" Gumam Syana.

~☆~☆~☆~
"Kalian kenapa bully syana?" Tanya Dewa, saat ini mereka berada di taman belakang sekolah.

"Kenapa? Bang Kean mau marah?" Ucap Viona sambil bertanya.

"Enggak, abang cuma khawatir sama kalian terutama kamu kian gimana kalo om yuda sama tante laras marahin kamu?" Tanya Dewa.

"Hih lagian mereka juga bukan siapa-siapa nya vivi." Celetuk Andrea membuat Viona dan Lily mendelik.

"Maksudnya?" Tanya Dewa, Priya dan Alicia.

"Gak usah di bahas Rere cuma asal bicara aja, tapi beneran gak papa kian bisa hadapi sendiri bang kean gak usah khawatir." Ucap Viona yang hanya di balas anggukan pasrah oleh Dewa.

"Ya udah kita bertiga pulang dulu papay semua." Ucap Andrea yang di angguki mereka.

Saat akan memasuki mobil bunyi ponsel membuatnya mengurungkan niat untuk masuk kedalam mobil.

"Hall-

"Pulang sekarang!"

"Iy-

Tut Tut Tut

"Shit." Desis Viona karena ucapannya di potong oleh Yuda.

Brakkk

"Kenapa vi?" Tanya Lily saat Viona masuk ke dalam mobil dengan menutup pintu mobil kasar.

"Syana ngadu, lo padamau ikut gue ke mansion dulu apa langsung pulang?" Tanya Viona kepada Andrea dan Lily.

"Ikut." Jawab mereka.

Viona melajukan mobil menuju mansion Albarcha dengan kecepatan di atas rata-rata. Sesampainya di mansion Viona langsung masuk namun sebelum itu ia menyuruh Lily dan Andrea untuk menunggunya di dalam mobil.

Plak

Astaga baru juga mau salam Batin Viona menggeram tertahan.

"APA YANG KAMU LAKUIN KE ANAK SAYA?!" Bentak Yuda kepada Viona yang baru saja masuk ke dalam mansion.

Viona menatap Syana yang menangis. "Gak ngapa-ngapain cuma main aja." Jawab Viona santai walau di dalam hatinya sedikit perih.

"Cuma main aja kamu bilang?! Lihat anak saya jadi malu karena ulah kamu! Kenapa kmu bully dia? Apa salah dia sama kamu vio?!" Sekarang giliran Laras yang membentak Viona.

"Dianya aja yang baperan." Ucap Viona, untuk kesekian kalinya hatinya perih dan sakit seperti ada sesuatu yang menusuk.

Apa ini yang lo rasain vio? Saat orang tua kandung lo belain orang lain yang jelas bukan siapa-siapa lo? Gue akan bantu lo balas Batin Viona.

"Dahlah ngapain kesini kalo cuma mau nampar gak guna!" Ucap Viona setelah itu pergi keluar tanpa memperdulikan Yuda yang berteriak.

"Kenapa vi?" Tanya Lily kepada Viona yang baru saja masuk ke dalam mobil.

"Gak papa cuma dapet dua hadiah." Jawab Viona lalu melajukan mobil menuju mansion karena hri sudah mulai malam.

•••
Spoiler:

"Ketiga negara? Emang yuda sama Laras kasih uang berapa?" Tanya Aldi.

"Gak di kasih, lagian aku punya uang buat liburan kok, uang aku juga gak bakal habis cuma buat liburan ke tiga negara sama beli baju di sana." Ucap Viona sedikit menyombongkan uangnya.

Sombong dikit gak papa kali ya😙

"Yaudah terserah kamu saja, emang mau liburan berapa minggu?" Tanya Nalina.

"Satu bulan!" Ucap Livia bersama.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Lanjut gak nih?

Vote 80 dan komen 75 lanjot ke prat selanjutnya

Semangat!

Terima kasih
-AliffahEchiAprillasari

The Wolf Devil's (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang