Bloviat π

47 7 5
                                    

       Like the lazy ocean hugs the
                         Shore


Disisi lain jeongin merasa sedih dan di sisi lain ia merasa senang, sedih karena pembunuhan yang terjadi di kampusnya dan senang karena ia tidak menjadi bulanan buat yeji dan antek-anteknya.

Setelah kejadian yang cukup menggemparkan, fakultasnya meliburkan mahasiswa selama 3 hari, untuk penyelidikan. Ini adalah pembunuhan yang ke-3 kalinya dalam sebulan, tidak ada motif khusus dalam setiap pembunuhan ini.

Sepertinya ia membutuhkan udara segar malam ini. Adik-adiknya sudah tidur lebih cepat dari pada biasanya, mungkin karena kelelahan setelah mengikuti acara tamasya disekolahnya, sementara jisung sedang menginap dirumah temannya.

Ia mengambil tongkat,dan jaketnya,kemudian menyumpal kedua telinganya dengan earphone, mp3 nya menyetel lagu yang ia suka, paint it black.

Angin malam membelai wajah jeongin lembut, ia menikmati saat-saat sendirinya di tengah malam, matanya yang kelam itu menatap langit yang dipenuhi bintang, walau ia tak dapat melihatnya, tapi itu sudah cukup membuatnya senang.

Ia berhenti di sungai han, ia sudah hafal daerah tempat tinggalnya jadi itu bukan sesuatu yang sulit baginya.

Ia melipat tongkatnya lalu memasukkannya kedalam kantung jaket. Memejamkan mata, menikmati suara-suara air. Kemudian menaiki kakinya kepinggir pembatas jembatan.

Kira-kira kek gini gess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira kek gini gess. maklum aku masih belajar gambar.

Mungkin karena sehabis hujan membuat pembatasnya licin, jeongin yang belum siap,tergelincir kebelakang, tapi sebelum ia sempat mencium tanah tubuhnya dipeluk dari belakang.

"Be careful sweety." Jeongin bergidik mendengar suara bass yang masuk ke relung telinganya. Disertai bau cinnamon yang cukup memabukkannya.

Lelaki itu melepaskan pelukannya, kemudian memutar tubuh jeongin menghadapnya. Menelisik wajah jeongin yang tidak dapat terbaca,

Manisnya

Lelaki itu kemudian memegang dagu jeongin mengecup sudut bibirnya kemudian ia berlalu dengan kurang ajarnya meninggalkan jeongin yang sebentar lagi akan jantungan.

Jeongin yang tak pernah diperlakukan seperti itu terdiam, memikirkan kejadian barusan.
Memegang sudut bibirnya. Kemudian......








"DASAR MESUM!"

*********
TW⚠️

Ia menyalakan pematiknya lalu membakar rokok yang menyelip diantara kedua bibirnya.

Ia melihat pemandang yang cukup menyenangkan didepannya, dimana seseorang dengan kakinya yang sudah copot satu dan lidahnya yang terpotong. Ia menangis kesakitan.

JLEB

"AAARGHH." tangisannya menjadi-jadi, kedua bola matanya tadi diinjak dengan sepatu bootnya yang beralaskan duri yang sangat tajam.

"Suaramu bahkan lebih buruk daripada keledai." Lelaki itu menarik surai lelaki dibawahnya yang diketahui bernama jamie.

Jamie semakin menangis frustasi ketika lelaki didepannya memainkan pisau disamping mulutnya.

BRET

bahkan sekarang ia sudah lupa bagimana caranya menangis, mulutnya dirobek sampai ketelinga.

"ouh, kenapa kau sekarang malah terdiam?" Lelaki didepannya tampak tak puas karena jamie tidak menangis seperti tadi,dan hal itu membuatnya kesal.

Ia berjalan menuju sudut ruangan mengambil sesuatu di dalam kotak.
Menyeringai, melihat hewan kaki seribu yang berukuran sedang di tangannya.

"ARGHH." Jamie menggeleng-gelang ketakutan ketika hewan berkaki seribu itu dimasukkan kedalam telinganya.

"Jangan salahkan aku, salahkan kau yang tidak mau bersuara." Lelaki itu mengelus wajah jamie yang sudah tidak berbentuk lagi didepannya. Melihat wajahnya yang kesakitan karena hewan didalam telinganya mulai merobek gendang telinganya, membuat euphoria tersendiri baginya.

Kemudian ia tertawa sangat keras, ia merasa hasratnya sudah terpenuhi.

Membuka kandang yang cukup besar, ada 5 anjing yang sudah tidak diberi makan selama 5 hari.

"Makan malam kalian."

Tanpa aba-aba anjing-anjing kelaparan itu langsung menerjang tubuh jamie.

Mengunci ruangannya, ia tersenyum ketika mendangar suara jamie dan anjing-anjingnya.

Kalo kalian bertanya kenapa dia melakukan itu ia pasti akan menjawab.

Aku sedang bosan.

*********

Ia masih ingat saat perempuan didepannya merampas tongkatnya kemudian menguncinya di suatu ruangan yang mungkin jeongin sendiri tak tau dimana.

Libur 3 harinya sudah selesai tidak ada yang menarik kecuali kejadian di sungai han, membayangkan nya saja jeongin tak sudi, bagaimana kalau orang itu adalah lelaki tua buncit dan beristri, walaupun sepertinya tidak.

Entah ini sudah berapa lama ia terkurung didalamnya, ia merasa asing ditempat ini, dan begitu banyak barang? Mungkin gudang di paling pojok fakultas.

"SESEORANG!TOLONG AKU!!" bahkan suara jeongin mulai habis karena dari tadi ia berteriak meminta tolong. Ia khawatir jika jisung mencarinya.

BRAK!

Jeongin kaget mendengar gobrakan dari luar. Sepertinya orang itu tidak main-main, bahkan sekarang ia bisa mendengar seseorang masuk.

Tapi jeongin merasa ada yang janggal, orang yang barusan masuk seperti membawa sesuatu

Diseret,mungkin?

Ia memang duduk disamping pintu yang terbuka jadi dapat menyembunyikan badannya yang kecil.

Kemudian ia mengernyitkan dahinya baunya seperti amis dan

Cinnamon.

*******





Jangan bosen voment yach.
Maafkeun kalo ad typo,

Luv
~leo


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASTROPHILE [Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang