My Type♡

70 12 3
                                    

FOLLOW ME
pencet ⬇⬇⬇
Seortell83
.
.
.
.

Motor besar milik hanbin sekarang sudah terparkir didepan halaman rumah rose.

Rose menginjakkan kakinya ditaman depan rumahnya sambil membuka helm yang tadi sudah menemani dan melindungi rambutnya disaat berkendara.

"Nih" rose mengulurkan tangannya yang memegang helm punya hanbin.

"Wangi" ucap hanbin ketika menghirup wangi helmnya yang sudah tertempel aroma shampoo rambut rose.

"Apaansi gajelas" juteknya.

Hanbin hanya bisa cengengesan melihat wajah kesal rose. "Ga disuruh masuk nih gw?" tanya hanbin dengan muka cabul khasnya.

"Yodah yok masok" ajak rose dengan malasnya, tetapi dibalas senyuman manis hanbin.

"Kok sepi ya rumah lu?bunda lu keluar?ayah lu kemana?lu tinggal sama siapa aja?" berbagai pertanyaan dilontarkan oleh hanbin ketika ia duduk disofa ruang tamu.

"Banyak omong diem lu disini, mau minum gak?"

"Jangan marah marah atuh neng ntar cepet tua loh"

"Basi" rose memutar bola matanya "cepetan mau minum apa?" lanjutnya.

"Champagne, wine, Tequila, Margaritas" jawab hanbin dengan nada.

"Mojito with lime, Sweet Mimosa, Pina Colada" lanjut rose dengan menari"

"I'm drunk in you (I'm drunk in you)
I'm drunk in you (I'm drunk in you)" lanjut mereka berdua sambil menari ala twice.

"Apaansi gajelas" rose mulai berada dalam fase jutek dan judesnya.

"Ihihihi"

"Cepetan mau minum apa?" tingkat kesabaran rose sudah hampir meledak, ia benar-benar gemas dengan pria didepannya ini.

"Teh anget aja..dingin dingin gini kan lebih enak minum yang anget anget ya nggak ditambah ngeliat kamu yang manis"

Rose bergidik ngeri melihat ekspresi hanbin ketika sedang bergombal. Ia langsung pergi ke dapur dan membuat 2 teh hangat.

Waktu 10 menit ia habiskan didapur, minuman yang sudah jadi pun dia bawa keruang tamu. Dilihatnya hanbin yang sudah tertidur di sofa.

Rose meletakkan gelas secara perlahan lahan dimeja. Ia takut membangunkan hanbin yang sepertinya tertidur pulas dan nyenyak disana.

Dengan cepat rose pergi kekamarnya, mengambil selimut yang berukuran kecil dengan motif bulu yang sangat hangat.

Perlahan-lahan selimutnya dia taruh di atas tubuh hanbin, rose segera duduk disofa sebelah kanannya.

Rose meminum tehnya sambil melihat sebuah video diyutub. Diluar nampaknya hujan sudah deras kembali.

Petir tiba-tiba menyambar. Lampu mati dan rose...

"AKHHHHH" teriak rose. Rose berteriak tubuhnya yang sebelumnya duduk disofa kini sudah jongkok dibawah dengan tangan yang menutup rapat rapat telinganya. Rose ketakutan sampai ia tidak berani membuka matanya.

Hanbin yang terkejut karena teriakkan rose pun bangun. Hanbin langsung pergi kearah teriakan rose. Mata yang belum seutuhnya terbuka itu dipaksa hanbin untuk terbuka. Dengan badan yg sempoyongan karena nyawanya yang belum terkumpul, ditambah pusing yang memdalam dikepala hanbin menambah suasana hari ini.

Tangannya meraba-raba sekitarnya, hanbin sangat khawatir dengan rose. Suara tangisan kecil rose terdengar begitu menyakitkan bagi hanbin.

"Rose?" tanya hanbin dengan nada khawatir.
Kini hanbin sudah menemukan tubuh rose, tanpa banyak bicara hanbin langsung memeluk rose dengan nafas yang terengah-engah.

"Aku ada disini rose" bisik hanbin untuk menenangkan rose, hanbin juga mengelus kepala rose.

Handphone yg sedari tadi disimpan disaku celananya kali ini dikeluarkan dan menyalakan senter untuk meneranginya.

Tubuh rose lalu diangkat hanbin untuk duduk disofa lagi. Tubuhnya sekarang memeluk rose dari samping.

"Heyy" tangan hanbin memegang pipi kiri rose agar ia bisa tenang sedikit.

Rose hanya diam dan tetap menangis kecil.
Hanbin sadar, rose sepertinya benar benar ketakutan dan syok. Ia merasa bahwa rose memiliki masa lalu yang begitu kelam sampai sampai takut dengan petir atau mungkin dia takut dengan kegelapan?..

Pikiran dan pertanyaan terus berdatangan dikepala hanbin, tetapi hanbin hanya diam, lebih tepatnya ia tidak mau membuat orang yang disayanginya ini stress lebih dalam.

Jelang beberapa menit lampu pun kembali menyala. Hanbin legah dibuatnya, setidaknya membuat rose tidak takut lagi.

Hanbin mengusap keringat yang berada didahi rose, tangannya menuju kearah pipi yang dipenuhi air mata, kedua tangannya kini sudah berada dipipi tembam rose, dielus dan diusap kecil.

Sampai..mata hanbin tertuju pada bibir rose yang bergetar. Entah apa yang membuat hanbin terdorong untuk maju mendekat menuju bibir rose. Matanya tertutup rapat bibirnya mengarah kearah bibir rose.

Jarak mereka kali ini sangat dekat. Jujur hanbin belum pernah berciuman dengan perempuan mana pun kecuali ibunya, ya.

Cup.

Ciuman singkat pun terjadi.
Hangat dan manis.

Suasana canggung kini mulai datang. Dua sejoli itu diam seolah olah seperti tidak mengenal satu sama lain. Bukannya tidak mau mengobrol hanya saja mereka sedang asik dengan pikirannya masing masing.

Tin tin.
Suara klakson mobil membuat mereka tersadar dari lamunannya.

"S-siapa?"

"M-mungkin bunda sama abang" jawab rose lemah. Mungkin rose masih sangat syok dengan kejadian tadi.

Pintu rumah terbuka, terlihat seorang perempuan yang sudah berumur dengan cowo gagah dan tampan disebelahnya sedang berjalan menuju sofa diruang tamu.

"BUNDAAAA" teriak rose dan berlari menuju bundanya.

"Sayang maaf, bunda tadi ninggalin kamu"
Tangisan rose kembali datang.

"Lu siapa?"

"Saya hanbin kak, temennya rose" jawab hanbin dengan sopan.

"Makasih yah nak hanbin udah nemenin ochii"

"I-iya tante"

"Thanks bro" ucap kakanya rose dengan menepuk bahu hanbin. Yang ditepuk hanya tersenyum kikuk antara malu dan bangga karena kehadirannya dianggap berguna.

"Ochii kamu langsung bobok ya uda malem"

"T-tante kalau gitu s-saya pamit pulang yah"

"Loh kok buru buru? Kamu gamau makan bareng dulu hm?"

"Enggak usah tante terima kasih. S-saya permisi"

"Iya makasih yah sekali lagi"

"Iya tante. Bro gw duluan yah"

"Oke oke"



MY TYPE♡

Uyy i'am backk..
Vote hayukk
Komen ugaa
Kalo ada yg typo monmaap.
Hape lagi eror maslahnya
Hehe

Pai paii
Next minggu depan
Insyaallah..
.
.
.
.
.
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Type (Jimin X Rose X Hanbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang