Apaan nih?!! cuman muka imut sama suara loli yang ngasal jadi idol?!! "
Teriakku di kamarku.
" Oh noo hell no... Starlet idol itu project anime yang gede, animasinya udah bagus, konsepnya udah bagus. Tapi kenapa seiyuu nya yang di pilih jelas-jelas newbie, nyanyi jelek, akting kaku banget, ngandelin muka doang!! ". Aku lempar HPku ke kasur dengan keras.Aku pun melihat poster idola ku
" tidak seperti mereka, kau jauh lebih baik. Walau aku akui masih ada potensi yang lebih besar tersembunyi didalam dirimu tapi kau tidak seperti mereka, kau pantas mendapatkan gelar idol terbaik. Kau sangat berbakat senpai~, andai aku bisa bertemu dengan mu ". Meskipun aku memuji idolaku raut wajah dan perasaan ku berbeda.Aku hanya menatap datar poster itu, perasaan kagum bercampur iri dan dengki mencekik leherku.
Aku hanya bisa meratapi nasib ku yang tidak mempunyai bakat alami seperti mereka, aku tau setiap potensi para bintang yang aku lihat di media sosial, tidak hanya bintang namun mereka yang ada disekitarku.
Perasaan takut akan kalah dari mereka dalam kompetisi di kehidupan ini, memaksa ku untuk berjuang melewati batasku. Meski tubuh ini terkoyak, leher ini tercekik, mulut ini tertutup, kepala ini diledakkan, dan mataku yang di butakan akan kehangatan orang di sekitar yang hanya omong kosong.
Remaja generasi Millenial, generasi dimana orang-orangnya jatuh kedalam jurang keputusasaan karena depresi dan anxienty. Generasi ini sudah banyak yang menjadi budak mimpinya yang belum tentu menjadi jalan hidupnya. Terlalu berambisi untuk menggapai mimpinya, sampai menyakiti dirinya sendiri, dan bahkan tidak melihat realita kejam yang ada di hadapanya.
Mungkin aku juga sama seperti mereka, menjadi budak mimpi tanpa perlu memperdulikan kebahagiaan sendiri. Namun aku selalu melihat realita diluar sana, melihat betapa ketatnya persaingan di kehidupan ini. Tapi... setelah aku melihatnya lagi, hanya orang-orang rendahan, tanpa usaha yang maksimal, perilaku layaknya sampah, dan tampang cantik lah yang mendapatkan perhatian lebih dari mayoritas.
Perasaan inferior yang menggerogoti ku, rasa iri yang mencekikku, dan kegelapan yang membutakan mataku adalah senjata ku untuk meraih mimpi yang masih abu-abu ini.
Namaku Erika Zololena, dan mimpi ku yang dimulai dari kebencian yang tak akan lepas layaknya sulur yang merambat pada pohon. Sulur ini tak akan pernah berhenti menghisap jiwa ragaku.Sampai ku bisa menghancurkan para Rival ku dengan cara apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen dream
RandomErika gadis yang dingin dan berambisi besar untuk menjadi bintang yang lebih dari idolanya, membuat erika harus menghadapi segala tantangan, bullying, dan bahkan depresi. Apakah Erika akan menggapai impiannya itu ? ataukah dia akan tumbang seperti b...