# Kiddo

7.1K 235 8
                                    

Desclaimer : boys love, 18+ !!
Cast : Dongmark
(dom!¡Donghyuck × sub!¡Mark)

*
*
*

Pintu ruangan yang dibuka dan ditutup kembali menghasilkan suara khasnya, diiringi oleh derap tenang langkah kaki dari sepatu pantofel mahal yang beradu dengan lantai keramik.

Si pelaku suara-suara itu membawa tungkai yang dibalut celana dasar hitamnya ke arah sofa dan mendudukan dirinya disana, lebih tepatnya di depan seorang pria berpakaian ala maid berwarna hitam putih dengan telinga kucing di kepalanya dan rok pendek yang hanya mampu menutupi dua jengkal dari pinggang rampingnya. Oh, jangan lupakan ekor bulat berbulunya yang tertanam tepat di lubang hangatnya. Atau bisa kusebut itu adalah sebuah vibrator berbentuk ekor kelinci berwarna abu-abu?

Lelaki mungil yang sangat menggemaskan, membuat pria dengan tinggi 182 cm yang mengenakan kemeja putih itu menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.

"Hey, kitty. Apa kau menunggu lama?" tanyanya duduk dengan gaya ala bos besar di sofa itu.

"T-tidak sshhh!," cicitnya tampak kesulitan menahan suaranya akibat benda yang sedari tadi sibuk menusuk hole sempitnya dengan tempo sedang.

Pria 27 tahun itu terkekeh menyaksikan pemandangan indah di depan matanya ini. Sambil melepas beberapa kancing kemeja dan lengannya, ia menggesek benda panjang kecil dari balik rok itu dengan ibu jari kakinya.

"Kau sudah sangat keras rupanya," tawanya terdengar menikmati itu.

Sedangkan lelaki yang duduk bersimpuh di bawah kakinya ini sedang berusaha mati-matian untuk menggigit bibirnya karena rangsangan itu.

"D-donghyuck-ah, mmh- k-ku mohon berhentihh..." lirihnya gemetar sedikit menahan tungkai Donghyuck dengan kedua tangannya yang terborgol.

Ekspresi Donghyuck seketika berubah mendengar suara lelaki itu. Dengan cepat ia menarik rantai dari kalung yang terikat pada leher si manis, membuatnya tertarik cukup kuat ke depan.

"Kau memanggilku apa?" tanyanya berdesis.

"M-maafkan aku! K-ku mohon maafkan aku..." ucapnya menangis ketakutan sambil menahan rasa sakit di lehernya.

"Ingat ini, bitch. Aku tidak akan segan-segan menyiksamu kalau aku mendengarmu memanggilku dengan namaku lagi. Kau mengerti?" bisik Donghyuck penuh penekanan.

Pria berkostum maid itu mengangguk cepat menahan isakannya, membuat Donghyuck semakin kesal, "Apa sekarang kau bisu?! Jawab aku, Lee Minhyung!" bentaknya membanting tubuh ringkih itu ke lantai cukup keras.

Minhyung segera bangkit dan kembali duduk dengan posisi awal tepat di kaki Donghyuck. "A-aku mengerti, master," ucapnya mengabaikan rasa nyeri yang baru ia dapat pada tubuhnya, lagi.

Donghyuck menyeringai puas. Dia kembali menyandarkan punggung tegapnya pada sofa dan membuka pahanya cukup lebar di depan wajah Minhyung.

"Sekarang lakukan tugasmu, kitty. Penisku sangat merindukanmu."

Sedikit menggeser pantatnya lebih rapat ke selangkangan Donghyuck, Minhyung mulai membuka kancing celana pria yang notabenenya adalah adik kandungnya itu. Menurunkan zippernya dengan mulut dan mengeluarkan benda besar panjang milik sang adik, lalu mulai menjilati batangnya dengan sensual.

"Sshh... mulutmu memang selalu jadi yang terbaik, Mark," racau Donghyuck menyebut nama baptis kakaknya itu, membiarkan Minhyung memanjakan miliknya dengan lidah dan mulut hangatnya.

Sebenarnya Minhyung dan Donghyuck itu adalah dua saudara yang sangat harmonis, dulunya.

Sejak kecil mereka dididik dengan ajaran agama yang kuat oleh orang tua mereka. Tentang cinta dan kasih sayang dalam keluarga. Bagaimana mereka harus bersikap sebagai saudara, dengan tujuan agar anak-anak itu tumbuh menjadi pria yang saling melindungi saudaranya satu sama lain.

My Sunshine ; haechan haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang