Kim Taehyung adalah seorang pebisnis muda yang masih berusaha mengembangkan usahanya. Baru-baru ini ia ditawari kontrak kerjasama dengan perusahaan besar. Oleh sebab itu pendapatannya naik beberapa persen.
Taehyung telah membelanjakan uangnya untuk membeli jam, sepatu, jas baru dan lain-lain. Rumahnya dipenuhi barang-barang baru hingga dirinya sendiri pusing bagaimana menyusun mereka agar rapi.
"Ahhh mau aku taruh dimana lagi sepatu kulit baruku ini." Taehyung mendecak kesal melihat rak sepatunya telah kembali penuh. Padahal baru bulan lalu ia mengganti rak tersebut dengan ukuran yang lebih besar.
Taehyung membaringkan diri di sofa hitam empuk miliknya. Memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan lelah.
"Terserahmu Tae, apapun pilihanmu aku pasti juga akan suka."
"Baik kalau itu yang kamu mau, mari lakukan.."
"Awas! Taehyung hati-hati!!"Taehyung terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.
Dalam mimpinya ia merasa seperti melihat seseorang yang bertubuh lebih kecil dibanding dirinya sedang menghabiskan waktu bersama Taehyung. Pria mungil itu tidak terlihat jelas namun suaranya tidak terdengar asing.
Dan hal itu sukses membuat hati Taehyung merasa sakit. Tiba-tiba ia merasakan rindu yang teramat dalam. Entah kepada siapa..
Dering telepon di meja sebelah sofa membuyarkan lamunannya. Taehyung menghapus air mata yang tidak ia sadari terpupuk di kedua bola matanya.
Namjoon's Calling
"Ya, hyung?"
"Ya! Orang kaya baru, kau tidak merindukan hyung mu ini?"
"Maaf sepertinya anda salah sambung."
*Tuuuuuut
Belum sampai telepon milik Taehyung mendarat di meja. Benda hitam persegi panjang tersebut berdering kembali. Masih dari orang yang sama.
"Sialan, bisa-bisanya kau berlaku seperti itu pada hyungmu!"
"Hyung, ada apa menghubungiku?"
"Bajingan memangnya aku tidak boleh menghubungi adikku sendiri. Kau sudah lupa padaku?"
"Hyung jika hanya mau mengumpatiku, aku tutup teleponnya."
"Ya! Ya! Kim Taehyung!"
"Katakan cepat."
"Berkunjunglah, ibuku merindukanmu."
"Bibi Hyeorin! Ahh, aku juga merindukan bibi!!"
"Katanya kau terlalu sibuk merintis bisnismu itu. Menurutnya kau butuh refreshing juga. Di sini kan dekat pantai, tempat favoritmu. Ia mengkhawatirkanmu."
"Baik, aku memang ada rencana untuk mengunjungi kalian di Boach akhir pekan ini."
"Bagus kalau begitu, kabari kami agar kami bisa menyambutmu, okay?"
"Hmm."
*Tuuuut
***
Taehyung dibantu sopir taksi mengeluarkan barangnya dari bagasi. Dengan kereta, perjalanan dari Erklando menuju Boach memakan waktu 3 hari.
Sebenarnya bisa ditempuh dalam beberapa jam bila menggunakan pesawat. Namun Taehyung kurang menyukai pesawat.
Bagi Taehyung kereta lebih menarik dan ia suka menghabiskan waktu berada dalam kereta.
Taehyung pernah melakukan 6 jam perjalanan kereta menuju Viesla hanya untuk membeli sebuah manisan favoritnya.
Ia suka berpergian dengan kereta.
Ia berangkat menuju Boach pada hari Jum'at pagi, dengan perjalanan kereta selama 3 hari maka ia akan sampai di Boach pada Senin pagi.
Menghabiskan waktu bersama keluarga Namjoon selama 3 hari dan Taehyung akan kembali ke Erklando pada hari Kamis.
2 Koper besar dan satu tas lumayan besar dikeluarkan dari bagasi dan diberikan pada Taehyung.
Setelah membayar ongkos taksi, Taehyung membawa barangnya ke dalam kereta. Dalam perjalanan memasuki kereta, Taehyung tidak sengaja menabrak seseorang.
"Aduhh."
"Maaf, aku tidak fokus pada jalanku. Apa anda terluka??" Keduanya jatuh tersungkur lalu berusaha bangkit dan membantu satu sama lain.
"Ah aku baik-baik saja, tidak perlu dipikirkan. Anda sendiri tidak terluka?"
"Iyaa, aku baik-baik saja. Sekali lagi maafkan aku."
"Ini kartu nama saya. Apabila sesuatu terjadi, Anda dapat menghubungi saya di nomor yang tertera. Semoga selamat sampai tujuan, tuan. Kalau begitu saya pergi dulu."
Pria mungil itu meninggalkan taehyung yang sedang memandang kartu nama yang diberikan padanya beberapa saat yang lalu.
"Park Jimin?"
***
30... ruang nomor 30.. Sial barang bawaanku berat sekali.. Ah ini dia 30.
Setelah berjalan susah payah dengan 2 koper besar dan tas yang lumayan besar akhirnya Taehyung sampai di ruang duduk miliknya.
Taehyung memesan tiket bisnis, jadi ia akan memiliki teman di ruang duduknya nanti.
Taehyung menggeser pintu tersebut dan memasuki ruang duduk nomor 30.
"Halo, kita bertemu lagi ternyata."
"Park Jimin?????"
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday Inside The Train
FantasyMinV / Vmin ~Reincarnation~ Feedback komentar sangat ditunggu 👋