jealous.

2.8K 86 0
                                    

"Mas.."

"Kenapa hm? Apa yang ngebuat kamu kesal? Apa aku membuat kesalahan?"

Haechan menggeleng lemah, tapi memang benar dia kesal.

"Apa karena Istriku datang?"

Haechan diam.
Ya memang itu sebabnya sih, Haechan cemburu.

Tadi pada saat ia sedang fokus mengerjakan pekerjaan yang diberikan pada kekasihnya (atasannya), Mark. Fokusnya teralihkan karna seorang wanita anggun namun sangat terlihat angkuh menghampirinya.

"Mark-nya ada kan? tolong katakan padanya aku datang."

Ya, itu adalah Istrinya Mark. Bertanya dengan angkuh kepada Haechan, bahkan ia tak melihat Haechan sama sekali ia sibuk berkaca merapihkan dirinya sebelum bertemu dengan Mark.

"Ada Nyonya, silahkan langsung masuk, Tuan Mark sedang tidak ada tamu."

Tanpa mengucapkan terimakasih wanita itu langsung memasuki ruangan Mark.

"Cih! dasar sombong! Lihat saja kubuat Mas Mark makin cinta padaku dan meninggalkanmu."

Selang berapa menit didalam, wanita itu keluar dengan wajah sumringah, lalu melewati Haechan begitu saja. Haechan yang melihat itu semakin kesal, kenapa wanita itu senang bertemu dengan Mark? Apa yang dikasih Mark pada wanita itu?

.

"Jadi kau cemburu ya?"

Mark gemas melihat Haechan yang sedang merajuk dipangkuannya, dengan bibir yang mengerucut dan pipi yang mengembung, bagaimana bisa lelaki ini begitu sangat manis dan lucu disaat yang bersamaan?

"Mas ih, lagian kenapa mas kasih dia cincin gitu aja? Trus malah dikasih tiket ke Paris juga?"

"Kau tau kan dia memang suka sangat menghamburkan uang? Dan dia bilang ingin ke Paris bersama teman-teman arisannya. Lagian ya, dengan dia pergi ke Paris Mas bisa terus sama kamu, baby."

Ucapan Mark langsung membuat pipi Haechan memerah.

"Humm.. benar ya? Mas malam ini menginap di Apartku ya?"

"Tentu saja, baby."

.

Jam menunjukkan pukul 9 malam, terlihat sepasang kekasih ini sedang saling bercumbu mesra diruang tamu Apartemen. Ya, siapa lagi kalau bukan Mark dan Haechan. Mereka saling melumat dan melepaskan rindu, walaupun terakhir mereka melakukan 'itu' kemarin, Mark tetap merasa rindu pada Haechan.

"Mmmhh.. Mas Mark-hhh.."

Tangan Mark tentu saja tak tinggal diam, membuka kemeja kerja Haechan dan mengelus pinggang Haechan dengan sensual, lalu naik keatas sampai pada puting indah milih haechan. Dipilin dan dicubit puting itu hingga badan Haechan bergetar, ia ingin lebih.

"Mas... gatal.. "

"Apanya, baby?'

"Ini.." Haechan menunjuk putingnya dan menatap mark dengan seductive, "Ini sangat gatal, tolong hisap mas..."

Mark tersenyum, memajukan mukanya dan menjilat puting kanan haechan. "Seperti ini, baby?"

"Ahhh.. yaa terus mas.. mau teruss.."

Mendengar desahan haechan begitu nikmat Mark lalu melumat dan menghisap puting haechan dengan semangat. Tak lupa tangan kiri Mark memilin puting yang satunya. Lalu tangan yang kanan Mark arahkan ke celana haechan, membukanya sampai penis manis haechan keluar dari sarangnya. Digenggamnya penis Haechan, Mark memijit pelan lalu mengocoknya.

Haechan tersentak, menerima rangsangan Mark yang begitu nikmat membuat haechan lupa diri, ia sedang terbang tinggi diatas sana karena sentuhan Mark.

Melepas hisapan pada puting haechan, Mark begerak turun ke perut Haechan sampai pada depan penis miliknya. Lalu tanpa ragu penis Haechan ia masukkan ke dalam mulutnya, lalu dihisapnya kencang.

"M-massss! Ahhh..."

Merasa pusat tubuhnya sedang dimainkan, Haechan amat sangat merasa sensitive ia ingin cepat penis Mark masuk ke dalam lubangnya, menjambak rambut mark menyalurkan rasa nikmat itu lalu berucap, "Mass.. yang dibawah gatal.. huhu"

Melepas hisapan pada penis haechan, Mark berdiri lalu menggedong Haechan membawanya ke kamar, dan ditidurkannya Haechan dikasur. Mark mengambil lube yang berada dilaci samping kasur Haechan, dituangnya cairan lube pada jarinya dan lubang milik Haechan. Haechan membuka lebar kakinya ketika merasakan tangan mark sudah mengelus-elus lubangnya.

Mark memasukan pelan satu jarinya, lalu dilanjut dengan jari kedua. membuat gerakan keluar masuk sampai menubruk titik manis haechan. "Ahh...."

Sudah mengetahui titik manis Haechan, Mark menambah satu jari lagi dan menggerakan jarinya dengan cepat.

"Ahhh.. Mass terus.. Ahh.. "



Dirasa cukup, Mark mencabut jarinya lalu membuka baju dan celananya sendiri. Menuangkan lube pada penisnya lalu mengocoknya. Tak lama Mark mulai mengarahkan penisnya ke lubang Haechan, perlahan namun pasti Mark mencoba masuki lubang Haechan, "Rilex sayang, k-kau sempit sekali ahh.."

"Mas.. Unghhh penis mas sangat besar.."

Sudah setengah penisnya masuk, Mark langsung menubruknya, "AKHHH MASSS.."

Didiamkannya penis Mark, membiarkan lubang Haechan terbiasa. "Mas.. bergerak mas.."

Dengan pelan Mark memulai pergerakan pada pusatnya, keluar masuk pada lubang Haechan dan dirasanya sangat amat ketat sehingga menjepit penis milik Mark.

"Ahh.. Kenapa kau masih saja sempit sayang,"

"M-mas.. uhhh.. "

Setelah beberapa tusukan pada lubangnya, Mark menemukan titik manisnya sehingga sang manis pun mendesah dengan indahnya, "Ahh.. fuck! fuck! Terus mas.. Ahh enaakk-hh".

Merasakan badan Haechan bergetar Mark bergerak makin tidak beraturan, dengan cepat ia gerakan untuk menjeput titik putih bersamaan.

"M-mas mas.. lebih cepat aku mau keluar- Oh astaga massss..".

"Bersama sayang,"

Setelah beberapa tusukan Mark, Haechan mengeluarkan spermanya hingga terkena badan sixpack milik Mark. Mark pun mengeluarkan spermanya didalam sehingga membuat lubang Haechan terasa amat penuh.

Dikecupnya seluruh muka Haechan dengan pelan, inilah yang membuat Haechan bertahan pada hubungan terlarang ini, Haechan amat merasa dicintai oleh Mark.

"Mas.. Haechan cinta sama mas Mark."

"Mas juga mencintaimu, baby."



Fin.

Jealous 🔞 | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang