1 ; they

92 7 4
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Tapi, aku enggan untuk pulang. Aku masih disini, sambil duduk memperhatikan seseorang disana sedang menggiring bola basket untuk dimasukkan ke dalam ring.

 Aku masih disini, sambil duduk memperhatikan seseorang disana sedang menggiring bola basket untuk dimasukkan ke dalam ring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr.pinterest

Dia berjalan ke arahku sambil menyeka keringatnya. Aku tidak berbohong, dia sangat tampan. Pantas saja semua perempuan di sekolah ini sangat tergila-gila dengannya.

"Minum dulu, Hoon" kataku sambil menyerahkan botol minum kepadanya.

"Thanks. Kenapa lo belum pulang ra ?" tanyanya kepadaku, setelah minum air putih yang kuberikan.

"Males. Masih siang juga, gue bakal bosen di rumah. Btw, nggak apa-apa kan kalau gue disini ?"

"Haha, siapa yang larang ra. Lo juga bayar di sekolah ini." tawa khasnya membalas pertanyaanku.

"Bukan gitu. Gue takut ganggu latihan lo Hoon"

"Nggak kok. Udah ya gue mau latihan lagi" balas Sunghoon dan dengan cepat dia langsung berlari ke lapangan lagi.

"Oke, semangat Hoon!" aku memberinya semangat sambil sedikit berteriak.

Entahlah, aku senang melihat dia bermain basket seperti ini. Dia Park Sunghoon. Ketua tim basket yang banyak penggemarnya. Seperti yang aku bilang, murid perempuan disini sangat tergila-gila dengannya apalagi jika Sunghoon sudah bermain basket, padahal dia sangatlah dingin kepada semua orang, menurutku dia adalah ice prince. Tapi, tidak denganku. Dia tidak menunjukkan sisi dinginnya jika didekatku. Entahlah, aku juga tidak tahu mengapa sifat dia bisa berubah 180 derajat seperti itu. Tiba-tiba...

'takk'

"Aww.." aku meringis kesakitan sambil memegang kepalaku, ketika seseorang menjitak kepalaku.

"Kenapa lo belum balik ?" tanya laki-laki yang sudah menjitak kepalaku dengan wajah tanpa dosanya.

"Bisa nggak sih lo sopan dikit sama perempuan! Kepalaku gue udah di fitrah!" aku sangat emosi, karena melihat wajahnya yang benar-benar tidak menunjukkan betapa berdosanya dia kepadaku.

"Nggak bisa!" jawab laki-laki ini. Benar-benar ingin aku bunuh sekarang juga.

"Denger gue, Jay Park. Lo adalah laki-laki paling kasar yang pernah gue temuin. Cih, gue sumpahin nggak akan ada perempuan yang mau sama lo!"

"Denger gue, Anara Lee. Sumpah lo nggak akan mempan buat gue. Karena ada satu perempuan yang suka sama gue dan itu lo" balas Jay dengan percaya dirinya.

"HAHAHA.. gue suka sama lo ? NEVER! ingat itu baik-baik wahai Jay Park"

"Lo berdua berisik banget sih, kenapa nggak jadian aja biar damai hidup gue!"  suara laki-laki ini mengakhiri pertengkaranku dengan Jay.

"Eh setan! Sejak kapan lo disini ?" aku benar-benar terkejut karena laki-laki ini datang tanpa bersuara, yang aku lihat tadi Jay datang sendirian.

"Mata lo yang buta, gue dateng sama Jay. Lo terlalu sibuk berantem sama dia sampe lo nggak sadar ada gue disini" balas laki-laki ini yang sedang memasukan buku ke tasnya.

"Salah lo juga! Suruh siapa dateng nggak bersuara, emang lo kayak setan hahaha" ucapku sambil tertawa.

"Woy lo berdua bisa diem nggak. Kenapa jadi lo berdua yang berantem!" Jay bersuara seraya ikut memisahkan pertikaian kecilku dengan laki-laki ini.

"Jay, kenapa lo nggak jadian aja sama curut satu ini"

"Tunggu dia nyesel dulu karena udah sia-siain gue" balas Jay

"Maksud lo apaan ? Gue nyesel ? Hahaha nggak mungkin dan gue nggak pernah mau punya pacar kayak lo"

"Kita liat aja nanti" balasnya lagi dengan senyum smirk khasnya

Saat ini juga aku ingin menghilang dari bumi. Lihatlah 2 manusia tak berdosa ini cukup membuang energiku karena meladeni mereka.

"Kalau gitu lo maunya sama siapa ? Sunghoon ?" bukan suara Jay, tanya laki-laki yang tadi kupanggil setan ini.

"Hah apaan sih lo nggak jelas! Gimana kalau gue sama lo aja, lo kan sempurna dan lo bisa menutupi ketidaksempurnaan gue" balasku sambil mengedipkan mata.

"Nggak mau, lo bodoh" WTF— apa yang baru aku dengar dari mulut laki-laki ini tidak salahkan.

"HAHAHAHAHAHA" Jay tertawa dengan puas.

Sungguh. Aku benar-benar ingin menghilang dari bumi saat ini juga. Mengapa laki-laki ini mempermalukanku di depan laki-laki lain.

"Sialan lo Jake" Ya. Dia Jake Sim. Laki-laki seperti setan.

Btw, aku nggak sebodoh yang Jake bilang, dia cuma bercanda tapi sungguh itu sangat menyakitkan cih. Dia selalu mengejekku bodoh hanya karena nilai ulangan fisikaku dapat 50. Padahal Jay dan Sunghoon nilainya lebih parah dariku, tapi selalu aku yang dicap bodoh olehnya. Memang dirinya seperti dewa fisika dia selalu mendapat nilai 100 ㅠㅠ

"Udah ah gue mau pulang!" aku segera berdiri.

"btw nggak ada yang nganter gue balik nih ?"

"NGGAK!" jawab mereka dengan kompak

Dasar manusia tidak berprikemanusiaan.

Sudahlah aku tidak peduli dengan mereka. Aku hanya ingin segera pulang, energiku benar-benar sudah habis akibat mereka. Sebentar, aku ingin bercerita tentang mereka.

Jay Park. Laki-laki yang sudah menoyor kepalaku tanpa dosa. Sungguh itu sangat sakit. Dia itu bad boy tidak pernah lepas dari tingkah laku pecicilannya, tapi kalian tidak akan percaya jika dia adalah ketua OSIS di sekolah. Akupun tidak percaya, bagaimana bisa seorang Jay menjadi  ketua OSIS. Meskipun dia agak kasar kepadaku tapi sebenarnya dia baik, entahlah sifatnyapun sama seperti Sunghoon sangat berbeda jika sudah di dekatku.

Dan dia, Jake Sim. Laki-laki genius. Percaya atau tidak dia sangat menyukai pelajaran fisika dan matematika. Bahkan aku ingin muntah mendengar nama pelajaran itu. Jake itu sangat baik, dia sangat sopan santun dan bahkan lemah lembut. Tapi terkadang dia bisa berubah menjadi setan. Ya. Memancing emosiku seperti pertikaian tadi.

Jay, Sunghoon dan Jake mereka bersahabat sejak masih TK. Aku berteman dengan mereka sejak masuk SMA. Ada suka dan duka berteman dengan mereka. Sepertinya lebih banyak duka. Mereka dikenal dengan nama 'JASUKE' entahlah filosofinya bagaimana. Tapi yang jelas, mereka bisa membuat satu sekolah runtuh jika mereka sudah bersatu. Benar, itu teriakan murid perempuan. Menyebalkan. Ketika mereka tebar pesona dan perempuan di sekolah ini akan teriak histeris seperti kesurupan.

to be continued


Hai semua!
Maaf kalo part ini terlalu pendek. Ini cerita pertamaku, maaf kalo misalnya ada bahasa yang nggak sesuai dan jujur aku masih amatir tentang dunia penulisan. Jadi, tolong support aku dan jangan lupa vote comment nya 😁 supaya aku bisa memperbaiki ceritaku kedepannya. Thankyou!

Regards
Sasa

WARZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang