bagi Hinata menikah itu merepotkan. ia lebih suka bekerja dan bersenang-senang tanpa kekangan, namun gaya hidupnya di tentang keras oleh keluarganya hingga ia terpaksa menikahi seorang pria misterius yang di rekomendasikan oleh keluarganya
The rich...
Lajang bukanlah dosa besar, menikahlah saat kau sudah siap secara mental dan finansial,
Menikahlah dengan orang kau anggap berarti dalam hidupmu.
Hinata mengerang kesal, pagi itu setelah pertengkaran besar antara dia dan ayahnya Hinata langsung pergi ke California Amerika untuk melihat perkembangan perusahaan yang ada di sana.
Namun ia menjadi semakin kesal ketika melihat data keuangannya yang di sabotase oleh salah satu karyawan yang kurang ajar.
"Berapa kerugian kita?" Tanya Hinata dingin dengan sorot mata yang tajam,menatap para petinggi perusahaan yang ia kumpulkan di ruang rapat.
"200 milyar dolar,Hime.." jawab Shikamaru.
"Sialan! Aku ingin bajingan itu di tangkap malam ini juga! Ia harus merasakan akibat dari menipuku." Hinata menendang meja rapat keras menyebabkan meja besar itu bergeser cukup jauh.
Para petinggi perusahaan hanya terdiam menahan nafas,syok melihat kemarahan sang Hime yang sangat brutal.
" Dia sudah terdeteksi Hime,nanti malam akan ku bawa dia untuk menghadap padamu" ujar Shikamaru lagi, Hinata mengangguk. Wajahnya memerah menahan marah.
Manik amethyst nya menatap tajam orang-orang yang ada di ruangan itu.
"Jika sekali lagi aku mendengar penghianatan menjijikan seperti ini lagi,akan ku pastikan bukan hanya pelaku yang mendapat akibatnya tapi keluarganya,teman atau siapapun yang bersangkutan dengannya. PAHAM!!" teriak Hinata keras,
"Paham Hime" sorak mereka serentak meski dengan tubuh gemetar.
Hinata mendengus dingin kemudian pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah menghentak.
Shikamaru yang melihatnya hanya menghela nafas berat, hari kehari Hinata semakin tidak terkendali,
"Kurasa benar kau butuh suami untuk membimbing sikap brutal mu Hime" gumamnya pelan,
"Siska berikan aku laporan keuangan bulan lalu,akan ku tinjau kembali berkas itu"
"Baik tuan Nara"
"Sialan benar-benar sialan, bagaimana bisa aku tertipu oleh wajah polos bajingan itu? Ternyata benar semua orang mendekatiku hanya untuk uang. Heh..." Gerutu Hinata kesal,ia membanting setir kearah kiri kemudian berhenti di depan sebuah cafe yang cukup terkenal di California.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis cantik itu masuk dan memilih meja outdoor, dimana terdapat pemandangan indah di sampingnya. Pantai yang indah dan udara yang sejuk, mampu membuat Hinata melupakan sejenak kemarahannya.
