12 tahun yang lalu.
"Shirin, kamu mau pacaran sama Renjun? Ahahaha."
Renjun menghentikan langkahnya ketika mendengar namanya disebut, bersembunyi di balik tembok lalu mengintip sedikit anak-anak lainnya yang tengah berbicara dengan Shirin.
"Ya gak lah! Renjun itu lemah, penakut, dan jelek, aku gak mungkin pacaran sama dia." Shirin menjawabnya dengan lantang.
Renjun terdiam mendengar itu, dia mengetahui fakta besar tentang sahabatnya. Ternyata Shirin tidak menyukainya, hal itu membuat Renjun merasa sedih. Dengan cepat Renjun pergi dari tempat itu sebelum mendengar ucapan menyakitkan yang lainnya.
....
Renjun menghela nafasnya ketika mengingat kejadian itu. Sudah 12 tahun yang lalu, namun Renjun belum juga melupakannya. Bukan tidak bisa, Renjun yang menolak melupakannya.
"Sekarang aku sudah berubah, gak jelek atau lemah lagi kayak dulu." Renjun menggerutu, meminum kembali susu buatannya sendiri.
Tatapannya mengarah pada cermin yang terpajang di dinding. Tangan Renjun membenahi poninya, kemudian beralih mengusap dagunya dengan bangga.
"Kamu ganteng, Renjun." Renjun menunjuk dirinya sendiri yang berada di pantulan cermin, tersenyum percaya diri karena merasa dirinya tampan.
Renjun meraih tas sekolahnya lalu keluar dari apartemennya. Ketika sudah berada di luar gedung itu, Renjun melipat kedua tangannya sambil menatap lurus ke depan.
"Kamu pasti jadi orang tertampan di sekolah." Renjun mengangguk-angguk bangga, tersenyum senang setelah memuji dirinya sendiri. Entah sudah berapa kali ia mengatakan itu hari ini, katanya untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Renjun menoleh pada beberapa gadis yang lewat di depannya. Gadis itu sepertinya mendengar ucapannya tadi, mereka memperhatikan Renjun lalu tertawa pelan.
"Dia memang ganteng, tapi alay banget sih."
Renjun mendengar ucapan para gadis itu, bibirnya mempout lucu.
"Ini bukan alay, ini namanya percaya diri." Renjun menghentakkan kakinya kesal, melangkah meninggalkan tempat itu dan segera menuju halte bus.
Renjun menaiki bus pertama, ia sengaja memilih bus pertama agar tidak terlambat di hari pertama sekolah. Renjun memilih berdiri karena penuh, lagi pula ia masih pelajar, jadi harus mengutamakan yang lebih tua darinya.
Kini umurnya 18 tahun, tak terasa ia tumbuh dengan cepat. Selama 12 tahun ia habiskan belajar di rumah, home schooling. Namun ia penasaran dengan sekolah biasa setelah mencarinya di internet. Akhirnya Renjun memilih untuk menghabiskan 2 tahun sekolahnya di SMA biasa.
Renjun tentu saja gugup, ini akan menjadi pengalaman pertamanya. Ia akan belajar dengan 30 siswa lainnya di ruangan yang sama, hal yang tidak biasa ia lakukan. Namun Renjun sudah matang memikirkan ini, dan dia yakin bisa melakukannya. Terlebih ia harus bertemu dengan sahabatnya waktu kecil, Do Shirin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be There For You :: Huang Renjun
Fanfiction"Aku lemah kok." Itu yang selalu Renjun katakan pada Shirin, gadis SMA berparas cantik namun disegani oleh semua remaja seumurannya. Bagaimana tidak, gadis itu mampu mengalahkan preman berbadan besar seorang diri. Meskipun begitu, Shirin tetaplah se...