Act I: happier

323 46 5
                                    

Baekhyun hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Menatap sosok Kyungsoo yang sedang tertawa terbahak bersama teman-temannya. Lelaki itu terlihat bahagia, dan Baekhyun benci untuk mengakui kalau Kyungsoo terlihat jauh lebih bahagia daripada bersamanya.

Ia hanya mampu menatap, sembari menelan senyumnya agar tak ada yang menyadari bagaimana ia — seorang Byun Baekhyun, tersenyum hangat kearah sosok omega asing bernama Do Kyungsoo.

Di lingkungan sekitar, Baekhyun dikenal sebagai sosok Alpha muda tampan bak pangeran es yang menjabat sebagai presiden bem kampus. Sebutan pangeran es tidak serta merta disandangnya karena air mukanya yang dingin, namun ia adalah Byun Baekhyun sosok yang dikenal sulit digapai dan tak tersentuh.

Dua jam sebelum pertemuan pertama

Pagi itu kegiatan Baekhyun bergulir seperti biasanya; kelas, kantin, sekre, kelas, rektorat, sekre. Begitu setiap hari, hingga sekarang ketika ia berjalan dengan sebuah proposal di tangannya, ia dihentikan oleh sebuah aroma manis yang menghancurkan fokusnya, menghacurkan kerut alisnya yang tajam, dan berhasil membuatnya mendongak untuk mencari sumber aroma itu.

Matanya terhenti pada sosok pemuda manis dengan bahu turun yang sedang berjalan pelan di koridor. Telapak tangannya yang tenggelam dalam sweater paws saling bertaut dengan mata bulatnya yang menatap sekitar dengan awas.

Kaki Baekhyun serasa tertanam di lantai porselen koridor saat melihat sosok itu. 'Do Kyungsoo' bisiknya dalam hati. Instingnya meraung, mencoba meronta dan melepaskan diri untuk mendekati sosok yang ia sebut sebagai Do Kyungsoo itu. Baekhyun bahkan harus mempertahankan kewarasannya untuk tidak berlari kelimpungan kearah Kyungsoo dan mendekapnya.

Ia terus memperhatikan Kyungsoo, sampai sosok lelaki dengan mata rubah mendekati Kyungsoo. Lelaki yang kerap Baekhyun sapa sebagai Minseok itu terlihat memeluk Kyungsoo erat, seakan lama tidak bertemu dan sangat merindukannya.

Meski insting alphanya meronta ketika melihat omeganya merasa aman dalam dekapan orang lain, namun Baekhyun merasa lega karena itu Minseok; karena lelaki itu adalah orang-orangnya.

Ia baru mampu menghela napasnya lega ketika Minseok mengamit lengan Kyungsoo dan membimbing lelaki itu menuju ruang yang mungkin sedang dicarinya sejak tadi.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Minseok adalah orang Baekhyun, namun ia tidak menyangka akan menemukan Kyungsoo sedang duduk diam di pojok ruangan ketika ia memasuki sekre untuk mencari Minseok.

"Ah, Baekhyun. Perkenalkan, ini Do Kyungsoo, ia adalah sepupuku. Tolong biarkan dia disini, karena ia butuh tumpangan untuk pulang ke apartemennya." ucap Minseok ketika melihat Baekhyun bingung akan keberadaan Kyungsoo.

"Ah, tidak apa-apa. Ayo, cepat panggil anak-anak. Semakin cepat kita mulai rapatnya, semakin cepat kita bisa pulang." ucap Baekhyun diakhiri dengan dehaman kecil.

Ia berjalan menuju meja di sudut ruangan. Ia mencoba mengabaikan sebuah tatapan mata yang serasa menembus ulu hatinya dengan merapikan berkas yang akan menjadi inti dari rapat mereka hari ini.

...

"Baik, kalau begitu bisa kusimpulkan kalau run down acara akan difinalisasi malam ini oleh tim acara, kemudian tim humas akan menghubungi kak Taeyeon selaku moderator, dan yang terakhir tim konsumsi akan memfinalisasi jumlah konsumsi per besok pagi pukul sepuluh. Apakah sudah lengkap, atau ada tim lain yang belum kucatat?" tanya Joohyun selaku sekretaris dalam acara tahunan kampus ini.

"Siap, lengkap, kak." jawab perwakilan dari tim lain.

"Oke, kalau begitu rapat kali ini selesai, terima kasih atas kehadirannya, selamat sore." ucap Baekhyun mengakhiri rapat itu.

ᴛʜᴇ ᴘʀɪɴᴄᴇ ᴏꜰ ʟʏᴏɴ | baeksoo auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang