One Shoot

86 17 32
                                    

HAPPY READING... ^^

>-------<

Namja keturunan China itu sedang membetulkan posisi rambutnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Mengangkat rambut yang sempat menutupi kedua matanya yang terlihat begitu sayu lalu lelah.

Ia menerawang sesekali kearah langit malam luas yang bertaburkan bintang-bintang kecil yang terlihat malu menampakkan sinarnya.

Kemudian, ia merogoh saku celana jeans panjang yang ia kenakan dan menemukan sebatang rokok yang tak terlalu panjang. Lalu menyalakan korek dan membakar batang rokok itu.

Asap mengepul dari mulutnya. Ia berharap, semua masalah yang ia dapatkan dalam hidupnya akan keluar bersama dengan asap-asap itu.

Setelahnya, ia membuka handband hitam yang melilit lengan kirinya dengan kuat. Ia tersenyum lekat-lekat menatap apa yang tersembunyi di balik handband kesayangannya itu.

Tanpa berhenti tersenyum, ia tarik rokok yang sedari tadi berada di mulutnya. Tanpa keraguan sedikit pun, ia menekan bara api panas yang ada di ujung rokok tepat mengenai lengannya.

Lebih tepatnya mengenai sebelah luka-luka yang sama persis. Tak terhitung berapa kali ia melakukannya.

Namun satu yang ia tahu jelas. Ia bersumpah ia tidak sedang gila atau selamanya memang tak gila.

Kembali ia letakkan rokok ke mulutnya dan menghisap benda yang bernikotin yang siap membunuhnya itu.

Sambil menghisap rokoknya dalam-dalam, ia membaca pesan demi pesan yang masuk dan tertata rapi di ponsel pintarnya yang sempat ia abaikan tadi.

Tersenyum kecut ketika melihat sebuah pesan yang ia anggap begitu lucu dan aneh yang tercantum di layar ponselnya.

From : Joo Kyulkyung

19.30 pm / 28 Mei 2021

"Junhui Oppa.. jangan terus-terusan merokok! Oppa lupa, jika aku tak suka asap rokok? Jadi berhentilah sekarang, kalau kauingin hidup !"

Membalas pesan...

To : Joo Kyulkyung

21.15 pm / 28 Mei 2021

"Aku tidak merokok kok. Merokok hanya untuk melepaskan rasa penat dan stressku saja.. Maafkan aku, Kyung-ie sayang."

Wen Junhui atau biasa dipanggil Jun itu tak berhenti menyembulkan senyumnya. Ia bahkan tertawa lirih membaca pesan dari mantan pacarnya itu. Joo Kyulkyung.

Dengan malas, ia menghapus riwayat bertukar pesannya dengan Kyulkyung dan begitu pula pesan-pesan lainnya.

"Pesan-pesan tidak penting." Gumamnya.

Belum beberapa menit ia menghapus pesan yang ia terima. Ponselnya bergetar dan nama Kyulkyung terpampang di layar ponsel. Kyulkyung mengirimnya pesan lagi dan menempati posisi pertama di kotak pesannya.

From : Joo Kyulkyung

21.20 pm / 28 Mei 2021

"Junhui Oppa.. Maaf, tapi mungkin ini terakhir kalinya bertukar pesan dan juga hubungan kita hanya sampai disini saja. Jujur, aku tak kuat mendengar rumor kalau kau adalah seorang gay. Annyeong."

"Hufft.. Kau memang seharusnya tak berpacaran denganku jika kau sudah tahu dari awal bahwa aku tak tertarik dengan dirimu, Kyung-ie. Kepada perempuan lebih tepatnya. Tapi lebih cepat lebih baik kau memutuskanku sebelum gantung diri karena depresi mendengarnya dari mulutku sendiri. Ini salahku, aku adalah gay dan karena itu kau jadi terluka." Jun hanya menghela nafas saat mengatakannya tanpa membalas pesan dari Kyulkyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MASOCHIST (JUNHAO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang