Waktu dan Segala Kebenciannya

9 1 1
                                    

Terdapat suatu hal yang memiliki love hate relationship denganku. Ia adalah waktu. Aku tak pernah bisa memahami waktu. Seseorang pernah berkata kepadaku bahwa, kita selalu berlari, seakan waktu adalah monster besar yang siap menerkam siapa saja, juga di lain sisi, kita selalu menunggu, terdiam seakan waktu adalah siput yang tak kunjung keluar dari cangkangnya untuk berjalan.

Tidak denganku, menurutku, entah terdiam atau berlari, waktu adalah monster besar yang siap menerkamku kapan saja. Dengan terdiamnya diriku, aku selalu menganggap bahwa tiap detik yang berlalu adalah suatu pemborosan, dengan berlarinya aku, tiap detik yang berlaru adalah penghabisan.

Di setiap tulisanku, selalu kugambarkan waktu adalah suatu keindahan dan kawan hidup. Tetapi tidak pada kenyataannya. Entah, aku selalu mendapatkan suatu perasaan dimana sesuatu akan terus mengejarku hingga semuanya sampai pada penghujung kehidupan. Dan jujur, aku merasa belum siap untuk sampai pada penghujung kehidupan.

Bila Tuhan berkata kepadaku "Ku kabulkan satu permintaanmu" tak usah berfikir hingga kepalaku botak, dengan sigap aku akan berkata "Tuhan, tolong berikan saya waktu" atau "Tuhan, tolong hentikan waktu ini selama 5 menit saja." Karena, aku hanya ingin merasakan perasaan lega. Bila aku mmelakukan sesuatu selama 5 meniit tersebut, tidak akan terbesit dalam pikitranku bahwa yang aku lakukan tersebut adalah suatu pemborosan waktu.

Waktu adalah suatu hal yang sangat rumit untuk dimengerti. Sebagian dari kita menginginkan agar waktu cepat berlalu. Sebagian dari kita hanya ingin waktu berjalan dengan lambat.

Aku hanya ingin waktu berdamai dengan diriku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang