bagian 1

3.3K 234 10
                                    

"Kamu dari mana aja,, sudah jam segini baru pulang! " Tanya Rafa(ayah Rasya) dengan suara yang mungkin bisa menembus setiap dinding serta ruangan manapun.

"Ada kegiatan sekolah" Jawab Rasya yang tentu saja berbohong, entah sudah berapa kali dia berbohong dari ayahnya.

"Ohhh...... berani kamu bohong sama saya! dasar anak tidak tau diuntung!" Rafa kembali berteriak seraya melemparkan benda ke arah Rasya, prang, benar saja kini gelas kaca pecah berkeping-keping dan pecahan tersebut berhasil mengenai wajah Rasya

Entah apa yang terjadi dengan Rafa sehingga emosinya tak terkontrol dan mulai mengamuk

"Sudah mas......Rasya kamu cepat masuk ke kamar kamu, cepat! "Ucap Wulan, mama Rasya

Rasya langsung saja naik ke lantai atas tempat kamar dia berada, nuansa gelap menghiasi kamar yang begitu sunyi semakin mendukung suasana suram dirumahnya, ia menghempas kan badannya ke kasur, helaan nafas panjang terdengar sebagai tanda betapa lelahnya dirinya.

"Non Rasi,,makan malam" Ucap bi Sari,, bi Sari sudah seperti ibu bagi Rasya,, makanya bi Sari manggil Rasya dengan nama panggilan,, (Rasi)

"Iya bi,bentar lagi turun".Rasya bersiap untuk makan malam,ia segera turun dan makan bersama orang tuanya.

prang .. ting.. ting,suara sendok dan garpu yang bertabrakan dengan piring, hanya suara itu yang menghiasi suasana makan malam keluarga, hingga satu kalimat membuat suasana seketika berubah.

" Ayah sama bunda sudah sepakat buat jodohin kamu sama anak dari sahabat ayah"ucap Rafa memecah keheningan.

"......."alangkah terkejutnya Rasya mendengar kalimat yang keluar dari mulut Rafa sehingga membuat dia diam seribu bahasa.

"Untuk memajukan perusahaan ayah, jadi ayah akan menjodohkan kalian agar silaturahmi antardua perusahaan terjamin"lanjut Rafa.

"Gila... dasar gila"batin Rasya

Brak, Rasya mendobrak meja makan membuat semua kegiatan berhenti, ia kemudian berdiri mendekat ke arah Rafa.

"Sampai kapanpun aku gak akan menuruti semua kemauan bapak Rafa tercinta" Ucap Rasya penuh penekanan pada kalimat yang baru saja dia ucapakan.

"BERANI KAMU LAWAN SAYA,, saya ini ayah kamu,, kamu jangan kurang ajar! " Teriak Rafa yang hendak mengayunkan tangan dan plak tamparan keras mendarat di pipi Rasya, ia segera berdiri meninggalkan kedua orang tuanya menuju garasi dan mengendarai mobilnya,, dia melaju dengan kecepatan di atas rata-rata ,pandangannya yang mulai rabun karena air mata, mobilnya mulai tak terkendali, hingga pada saatnya dia jatuh ke jurang.

Pandangannya mulai kabur dan akhirnya ia tak sadarkan diri, selang beberapa saat kemudian ia akhirnya membuka mata.

"Ini dimana ? bukannya tadi aku jatuh? " Batin Rasya yang berada di tempat luas dan putih..ia hanya melihat warna putih sejauh apapun matanya memandang.

"Hai" Sapa seseorang
"Siapa? " Jawab Rasya
"Aku Vanya...aku mau minta tolong sama kamu, kamu mau gak gantiin aku?"
" Maksudnya? "
"Kamu masih hidup, tapi ketika kamu bangun nanti kamu berada di tubuhku,tapi tenang kamu yang bakal jalanin hidup di tubuhku tanpa campur tangan aku"jawab Vanya panjang lebar seraya tersenyum

"Gak....aku gak mau"

"Kamu harus mau dong..banyak orang yang mau kesempatan kedua buat hidup dan memulai yang baru loh"

"Yaudah, kasih ke orang lain aja"

"Buset ni orang batu banget"batin Vanya sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Ayo dong, mending kamu ngelanjutin hidup aku, nanti kalau kamu memang gak mau kamu tinggal keluar dari badan aku,gimana?"Vanya tetap berusaha meyakinkan Rasya

".... " Rasya masih berpikir keras, dia bingung

"Emmm... Yaudah" Rasya menjawab dengan cukup yakin.

"Aseekk" Batin Vanya, ia pun mulai menjelaskan beberapa hal.

"Nanti sedikit demi sedikit kamu akan diberi sekilas tentang ingatanku,, tapi sebagai gantinya kamu akan muntah darah"

"bahaya gak?"Rasya bertanya ragu kepada Vanya

" Gaklah...anggap aja darahnya itu cuman darah kotor"Vanya menjawab dengan sangat meyakinkan.

"Yaudah kalo gitu aku balik dulu ya, dadah"Vanya perlahan terlihat menjauh, tubuhnya memudar  sembari melambaikan tangan hingga pada akhirnya tubuhnya hilang seluruhnya

"dadah.... "

Rasya bukan Vanya[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang