Just Fanfiction • Jangan bawa ke dunia RL! • Twoshoot - NoMin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.·:*¨༺ ༻¨*:·.
Kisah ini berawal dari Jeno adalah seorang murid baru disekolah swasta Korea. Jeno sangat mengagumi pemuda manis yang duduk di depannya.
Kalian bisa memanggil pemuda manis itu, Jaemin. Jaemin sungguh pemuda yang baik hati dan selalu tersenyum pada siapapun.
Tapi hal itu, Jeno tidak suka. Senyuman Jaemin itu hanya untuk dirinya saja, tidak untuk orang lain. Apalagi untuk Huang Renjun, laki-laki yang jelas tertarik dengan Jaemin.
Mereka satu kelompok; Jaemin, Renjun, dan juga Jeno. Setiap mengerjakan tugas bersama, Jeno selalu merasa tersingkirkan oleh Renjun.
Renjun terus mencari perhatian Jaemin dengan berpura-pura terkena gunting saat memotong bahan, atau berpura-pura tidak mengerti dengan pelajaran sehingga ia akan meminta Jaemin untuk menjelaskannya.
Jeno benci, ingin rasanya ia melenyapkan pemuda Huang itu. Tapi belum waktunya, ia tak mau terburu-buru.
"Kita akan mengerjakan dimana?" Tanya Jaemin sembari merapihkan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas.
"Bagaimana kalau di Caffé baru di ujung jalan?" Usul Renjun yang langsung diangguki oleh Jaemin.
"Tentu saj-"
"Tidak." Potong Jeno cepat. Keduanya menatap Jeno dengan tanda tanya.
"Kenapa Jen?" Tanya Jaemin dengan bingungnya.
"Kerjakan di rumahku saja." Usulnya.
Jaemin menatap Renjun, meminta pendapat laki-laki dengan rambut kepang kecil tersebut. Renjun menghela nafas lalu mengangguk.
Renjun menatap nyalang Jeno, ia merasa kalau Jeno merusak momen-momen yang telah ia pikirkan di Caffé nanti.
Ketiga laki-laki itu berjalan keluar kelas, mereka akan segara menuju rumah Jeno untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru.
Jeno pulang menggunakan mobil, sedangkan Renjun menggunakan motor. Renjun menyodorkan helm nya pada Jaemin, menyuruh pemuda itu untuk memakainya.
Saat hendak mengambil helm yang diberikan Renjun, tangan Jaemin ditarik oleh Jeno, membuat pemuda manis itu sedikit oleng dan menabrak dada Jeno.
