3. baju 1

0 0 0
                                    

7 tahun kemudian

Terlihat seorang gadis perempuan berambut pendek dengan memakai seragam merah putih berjalan menuju kelas 7.b
Dengan berjalan menunduk mengikuti seorang guru di depannya.

"Assalamualaikum semuanya hari ini kalian punya teman baru. Ayo nak perkenalkan diri kamu"

"Ehmm anu ehmm perkenalkan nama saya titis destiya flowerina"

Ihh lihat kayak cowok gitu

Cantik sih tapi rambutnya trondol

Ihh trondol

Cewek kok kayak preman sih

Manis banget siapa itu

Seperti itulah omongan para bocil MTSN. Ada yang menatap memuji ada juga yang menatap sinis. Tapi titis hanya diam. Kemudian titis duduk.

"Hahaha trondol"

"Iya ya trondol"

"Hai trondol"

Titis diam saja. Dia tidak berani menatap cowok tersebut. Tangannya mengepal ingin menonjok muka cowok itu.

"Oky kamu jangan ganggu titis"

"Maap Bu janji gak lagi kok. Kalo lagi ntar aku janji lagi deh" Oky memasang muka melas.

" Ok anak anak karena titis masuk Mts ini sesudah MOS. Ibu harap kalian bisa membantu titis untuk mengenal lingkungan sekolah ya"

"Iya Bu" serentak semuanya.

Waktu terus berjalan hingga tak terasa sudah waktunya istirahat.

"Eh trondol "

Hahahaha

Oky selalu menertawakan titis karna rambutnya pendek. Titis hanya diam dan mendengus kesal. Karna emosinya sudah meluap dia langsung menonjok lengan Oky. Dan Oky kaget bagaimana bisa cewek energinya kuat banget. Lalu Oky dan teman temannya berlarian keluar kelas.

"Hai kenalin aku Yayuk"

"Aku Rida"

"Aku titis" titis tersenyum akhirnya dia punya teman.

Mereka bermain keluar kelas. Tentunya teman titis juga tomboy. Jadi titis tidak perlu malu jika jiwa cowoknya keluar.

**

Di perjalanan pulang titis bertemu Oky kembali.

"Eh trondol" Oky mengibaskan rambut titis.

"Iya trondol aww gerah rambut Eike" titis sangat jijik melihat ekspresi dan tingkah Aziz. Dia seperti bencong. Padahal dia botak gak punya rambut.

"Ihhh apaan sih kalian. Kenapa sih slalu ganggu aku. Padahal aku gak ngapa-ngapain kalian"

"Ehhh kenapa ya mbling" Oky bertanya pada Aziz. ngomong-ngomong Aziz panggilannya adalah jembling. Karna itu nama panggilan bapaknya. Tapi anaknya ikut kena karma.

"Ehhh karna trondol "

Hahahaha

Mereka tertawa sangat kencang. titis sudah sangat marah. Lalu menonjok Oky dan Aziz. Dan mereka langsung berlari sambil tertawa. Titis langsung naik angkot dan pulang.

"Pak titis gak mau ke pondok hiks"

"Tis jangan gitu ini demi kebaikanmu."

" Mak bilangin ke bapak titis gak mau ke pondok" titis menangis di pangkuan ibunya

" Sudah deh tis gak usah nangis kedua kakakmu dulu gak bisa ke pondok padahal keluarga kita semua lulusan pondok. Kamu harapan terakhir mamak" setelah mendengar mamaknya bicara, titis hanya menatap lesu.

" Sudah sekarang tidur besok bapak antar ke pondok"

" Oh iya sini tis mamak mau potong rambut kamu"

" Gak mau ini rambut titis. Titis suka rambut panjang hiks" titis menangis sambil meremas rambutnya. Titis menolak di potong

" Hihhh kalau di pondok harus rambut pendek sudah dehh sini" bu siti mencubit paha titis. Titis hanya memejamkan mata. Dia terpaksa, dia takut, dan dia gak mau orang tuanya malah tambah marah.

" Nahhh kan udah pendek. Bagus gini tau jadi gak risih udah kamu sekarang tidur" orang tua titis segera keluar kamar. Dan titis menangis sampai tertidur.

**
Keesokannya titis di antar ke pondok.

" Tis bapak pulang dulu. Kamu ikut Bu ustadzah dulu ya" titis hanya menunduk. Dan akhirnya pak Kasno pun pulang.

" Ayo nak ikut ibu. Nama ibu Bu Aisyah panggil saja Bu ais. Ayo ibu antar kamu ke kamar"

Titis hanya mengikuti Bu Ais. Dia bingung melihat sekitar.

" Nahh ini kamar kamu. Kamu sekarang sekamar dengan Vina dan defi. Mungkin mereka masih di luar lagi makan. Mereka sepantaran mu kemarin baru datang kesini. Oh iya kamu nempatin kasur yang kosong ya. Nahh ibu pergi dulu. Kamu istirahat dulu juga gapapa"

" Iya Bu"

Titis menangis di kasur. Titis gak akan betah di sini.

" Kenapa sih aku harus di pondok.in ini gak adil hiks"

Tiba-tiba datanglah defi dan Vina.

" Eh kamu anak baru ya kenalin aku Vina"

." Aku defi. Udah gak usah sedih teman kita banyak kok"

Titis sedikit tersenyum. Lalu titis menangis lagi. Defi dan Vina pun juga bingung. Titis menangis terus. tidak makan, tidak minum, dan tidak mandi. Hingga sampai tiga hari dan akhirnya titis pun demam. Karna pihak pondok bingung. Akhirnya di panggil lah pak Kasno.

" Titis kamu kenapa" pak Kasno iba putri bungsunya seperti ini. Keputusan pak Kasno sudah bulat dia akan membawa titis pulang.

" Nak sudah sampai" seorang ibu-ibu memegang pundak titis. Sampai titis tersadar dari tadi dia melamun.

" Iya Bu" dan akhirnya titis turun.

Tersampainya di rumah titis melihat ibunya baru pulang belanja

" Mak dari mana ?"

" Oh ini tadi dari pasar trus kakak kamu pengen beli baju" Bu Siti mengeluarkan semua belanjaan nya.

" Mak titis hari ini ulang tahun. Mak beliin aku baju nggak"

" Alah ini tadi mamak beliin kamu kue cucur" titis menerima nya. Titis terdiam. Memang kakaknya lah anak kesayangan orang tuanya.

"Sini tis kamu mandi trus makan ikut bapak. Nanti bapak beliin baju"

"Iya pak"

Titis bersenandung sesekali melompat saking senengnya karna di beliin baju. Lalu tiba-tiba tangannya di tarik oleh Nita.

"Tis sini deh"

"Ada apa mbak"

"Nanti kalo beli baju pilih 2 ya pilihin mbak 1" dengan wajah santai Nita malah menyuruh titis membeli 2.

"Tapi kan mbak Nita udah di beliin kenapa minta. Titis seharusnya yang dapetin baju dari bapak" titis langsung pergi sambil menghentakkan kakinya.

Titis segera mandi dan bersiap siap. Namun ketika mau berangkat titis menoleh kearah Nita. Nita seakan marah namun tersenyum menyeringai.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

si titisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang