"You are the main character in the story of your life, but other people are the main characters of their own lives. And sometimes you can find healing just by playing a supporting role in someone else's experience."
•••••
"Papa pulaaaang..." teriak Jaemin saat memasuki rumah yang ternyata disambut dengan anak dan istrinya.
"Malem banget Pa?" tanya Lia setelah melihat jam yang menunjukkan pukul sembilan-empat-lima malam.
Jaemin belum menjawab istrinya, dia langsung menciumi anaknya yang sedang digendong Lia.
"Utututu sayangnya Papa, masih melek? Heung? ndak bobo? Nungguin Papa? Iya?" tanya Jaemin dengan nada bicara seperti anak kecil.
Milly tertawa girang melihat Papanya. Membuat Lia ikutan tersenyum meskipun dia sebenarnya capek.
"Tumben lembur Pa?" tanya Lia sekali lagi.
Akhirnya Jaemin mengalihkan atensinya ke Lia. "Iya Ma, dikejar deadline. Mana bosku plin plan, kemarin minta itu, tadi minta ini katanya dari kemarin udah bilang. Lain kali bakal aku rekam kalo dia ngomong, buat barang bukti." Jaemin nyerocos kesal.
Lia mengelus bahu Jaemin lalu bilang, "sabar Pa, yang ikhlas. Oh ya kamu udah makan? Kalo belum aku angetin makanan tadi."
"Boleh Ma tolong ya, sini Milly Papa gendong..." Jaemin menaruh tas kerjanya di sofa, lalu mengulurkan tangannya namun dipukul pelan oleh Lia.
"Cuci tangan kaki dulu." kata Lia sambil menjauhkan gendongannya dari Jaemin. "Eh mandi sekalian sana."
Jaemin cemberut namun tetap mengikuti perintah Lia. Dia langsung jalan menuju kamarnya.
"Papa tasnya. Kebiasaan deh!" kesal Lia karena kebiasaan Jaemin yang menaruh barang sembarangan.
"Nanti." teriak Jaemin dari atas.
Karena Milly makin melek lebar, terpaksa Lia menaruhnya dikursi makan dan memberinya biskuit agar tidak rewel. Sementara Lia menghangatkan makanan tadi yang sudah dia masak.
10 menit berlalu, Jaemin selesai bersih-bersih badan. Segera dia menuju kebawah untuk makan malam meskipun telat banget.
"Aduuuh tayang tayang...nemenin Papa dinner?" Sudah kebiasaan Jaemin saat ngobrol dengan Milly menggunakan nada imut bayi. Jaemin duduk disebelah Milly, lalu memutar kursi Milly agar berhadapan dengannya.
"Mau mamam lagi? Hmm?" Jaemin terus menciumi pipi anaknya yang menggemaskan.
Lia juga sudah selesai menghangatkan makanan lalu menaruhnya di meja makan. Dia juga langsung mengambilkan Jaemin nasi dari rice cooker. "Kurang Pa?" tanya Lia untuk memastikan porsi nasi suaminya.
Jaemin melirik sebentar, "Dikit lagi." lalu kembali menggoda anaknya. "Biar Papa ken....nyang" ucapnya sambil ngudang Milly. "Biar bobo nye...nyak...utututu pinter anak papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
J&L
Fanfiction"You are the main character in the story of your life, but other people are the main characters of their own lives. And sometimes you can find healing just by playing a supporting role in someone else's experience." Kehidupan rumah tangga Jaemin & L...