Part. 1

8K 184 21
                                    

Author POV.

Marcel memasuki lobi kantornya dan tersenyum sepanjang jalan ke lift pribadi khusus untuknya.

Marcel naik ke lantai 30 anak perusahaan sebenarnya dia hanya berkunjung ke salah satu anak perusahaan yang berada di Indonesia dan meninggalkan perusahaan intinya di Amerika.

Marcel memasuki ruangan yang tertulis Chief Executive Officer (CEO) ruangan pria miliknya.

Kening Marcel menyergit bingung dan menatap tajam kearah sahabatnya yang jauh-jauh datang dari Belanda hanya untuk menemuinya.

"Kenapa kau datang kesini ?" Tanya Marcel langsung ke intinya tanpa mau basa-basi.

"Tidak ada aku hanya penasaran kenapa sahabat ku sangat betah di Indonesia apa wanita di sini lebih mulus dari pada di Amerika" jawab Luis santai.

Marcel mengendus jengkel dan duduk di kursinya.

"Aku suka di Indonesia" kata Marcel cuek.

Dia memanggil sekretaris pribadinya dari interkom di atas mejanya.

Tok...tok...

"Masuk" perintah Marcel.

Seorang wanita cantik dengan kulit putih dan baju yang minim masuk kedalam ruang kerja Marcel.

Kening Marcel menyergit bingung melihat orang lain yang masuk bukan sekretaris pribadinya.

"Di mana Roy ?" Tanya Marcel.

"Tuan Roy ada di kamar mandi Pak, saya Angelia Sekretaris pak di Rekrut" jawab wanita itu lembut.

Dia tersenyum malu-malu saat Marcel menatap tajam.

"Keluar, saya hanya memanggil Roy bukan kamu, lain kali jangan masuk jika saya tidak memanggil kamu" kata Marcel membuat Luis dan wanita kaget.

"Tapi Pak...."

"Apa kamu tidak mendengar saya ? Apa saya harus memberikan SP pada mu dulu baru kamu mau keluar dari ruangan saya ?" Tanya Marcel dingin.

"T-tidak Pak baik saya keluar saya permisi pak"

"Mm" Marcel mengeluarkan ponselnya dan mengetik orang suruhan untuk mencari wanita yang selalu berhubungan seks dengan di dalam mimpi.

"Apa kau gila bung ? Kalau mengusir seorang wanita cantik keluar dari kantor mu" tanya Luis tidak percaya.

"Ya aku baru saja melakukan" jawab Marcel enteng, dia tidak ada minat untuk mengurusi Luis dan fokus pada ponselnya.

Seorang pria dengan pakaian rapih dan kacamata yang bertengger manis di wajahnya masuk kedalam ruangan Marcel.

"Maaf saya telat Pak" kata pria itu datar.

Marcel mengangkat kepalanya dan melihat sekretaris pribadinya yang selalu tepat waktu kini malah telat.

"Kenapa kau telat ? Apa aku membayar mu untuk telat ?" Tanya Marcel dingin.

"Maaf saya tahu saya salah Pak, tadi ada seorang yang sengaja mengunci saja di kamar mandi" jawab Roy datar.

"Periksa CCTV dan cari orang sengaja mengurung mu, beri dia SP atau langsung pecat" kata Marcel.

"Baik pak tanpa anda suruh pun saja akan melakukan hal itu" jawab Roy datar.

Luis memperhatikan obrolan antara bos dan bawahan yang menurutnya, apa mereka betah di ruangan sama dengan keadaan yang sama-sama bisu, Marcel yang dingin, perfectsionis dan Arogan bertemu dengan sekretaris yang datar dan juga sama-sama perfeksionis.

Sex in A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang