1

13 8 8
                                    

Kringggg......

Suara yang dinantikan para siswa.

Istirahat tiba....

Seketika para siswa XI IPS 1 dan siswa siswa SMA Angkasa menutup bukunya dan berlarian menuju kantin kecuali satu gadis cantik berkacamata dengan buku dan sebotol minum ditangannya, siapa lagi kalau bukan Alina Valentina dikenal sebagai cewek dingin, cuek, dan yaa seorang kutu buku, Alina lebih memilih berjalan kearah perpustakaan dimana dia bisa merasa tenang tanpa bising suara siswa siswa.

Brukk..

Tak sengaja Alina menabrak seseorang karna terlalu asik membaca buku,

"Ck.. Udah pake kacamata masi ga keliatan?", ucap seseorang yang ditabrak Alina dengan nada marahnya.

Dari suaranya Alina bisa menebak jika itu seorang cowok,

" Sorry", cuek Alina dan pergi begitu saja,

" Hm" , gumam cowok dengan name tag Alvino Sanjaya, siswa unggulan namun nakal dan tengil.

" Alina Valentina..." gumam Alvino sambil mengingat name tag gadis yang menabraknya, dia tak ambil pusing dan pergi menuju kantin.

'Pensil gue kemana? Huh jatuh ?' batin Alina bertanya pada dirinya sendiri.
Mau tak mau Alina harus kekantin membeli pensil.

" tumben tu kutu buku kekantin"
" bosen di perpustakaan kali"
" buset dia siapa cantik banget ? Anak baru ?"
" iyuw nerd gitu dibilang cantik"
" dia siapa kok gue gapernah liat"
" dih keluar kandang dia"
" sok cantik banget sih"
" dia Alina Valentina kan? Cantik banget"
" udah ya cantikan gue pake bangetlah"

Begitulah bisik bisik yang terdengar di telinga Alina namun seperti biasa ia cuek dengan hal itu dan segera membeli sebuah pensil dan pergi dari kantin, menurutnya kantin adalah neraka dimana tidak ada ketenangan dan itu membuatnya pusing.

" Alina Valentina..." gumam Alvino yang sedari tadi duduk di pojok kantin dan memperhatikan setiap gerakan Alina.

" gue bingung tu si Alina bisa ngomong ga si apa jangan jangan dia insecure suaranya jelek jadi ga mau ngomong?" bingung cowok bername tag Anggara saputra yang duduk disebelah Alvino.

" jangan jangan dia bau mulut lagi makanya gamau bersuara?" lanjut cowok bername tag Adimas Pratama yang duduk disebelah Angga.

" Haha gak lah cantik gitu ya gak Vin?" tanya Angga pada Alvino yang sedari tadi melamun

"Cantik", satu kata dari mulut Alvino yang membuat kedua sahabatnya tercengang

"Hah!!!" kaget Angga dan Adimas karna jarang sekali Alvino memuji seorang cewek

" Hah apa?" sontak Alvino terkejut dan membuyarkan lamunannya

" Enggak kok gapapa" jawab Adimas yang masih tak percaya dengan Alvino,

jujur saja meskipun ia termasuk daftar siswa yang sering menggoda para siswi, Alvino hampir tidak pernah mengatakan kata 'cantik' kecuali teruntuk ibunya,

"yauda gue cabut dulu ke UKS" ucap Alvino lalu meninggalkan kedua sahabatnya.

Alvino berniat ke UKS hanya untuk tidur tak hanya sekali dua kali dia sudah berkali kali, di tengah perjalanannya menuju UKS tatapannya terkunci pada satu gadis mungil berkacamata yang duduk di tepi lapangan sambil menggambar di buku sketch kesayangannya, ya Alina Valentina gadis yang sedari tadi memenuhi isi pikiran Alvino, perlu kalian tau selain ahli di akademik dia sangat ahli di bidang melukis , disisi lain Alvino terpukau dengan pesona Alina jujur baru pertama kali dia melihat gadis degan penuh ketenangan.

'apa ini cinta pandangan pertama? Ah gak lah ngadi ngadi istighfar Vin istighfar' Batinya sambil menggelengkan kepalanya

" hai sayang ngapain disini? Mau ke UKS?" sapa gadis bername tag Kanaya Pratama yang hampir 1 bulan berstatus pacar Alvino,

"hah" sontak Alvino terkejut dengan kedatangan pacarnya ralat dia memacarinya karna kalah
taruhan dengan kedua sahabatnya,

" liatin apaan sih?" tanya Kanaya

"minggir" Ucap Alvino dingin

"sayang sebentar" ucap Kanaya sambil menahan Alvino yang hendak pergi

"apasih sayang sayang gue bukan pacar lo gue pacarin lo karna kalah taruhan gausah geer! kalo kita pacaran oke sekarang kita PUTUS!" tegas Alvino penuh penekanan jujur saja dia memang tak ada rasa dengan gadis didepannya ini,

"terserah! Gue gapeduli Vin terserah lo!" bentak Kanaya menahan sesak sambil menatap nanar punggung Alvino yang menjauh

'maaf nay lo baik , cantik lagi tapi gue ga mau boongin hati gue dan gue gamau cewek sebaik lo tersakiti sama cowok brengsek kaya gue'

..........

bookworm to warmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang