Hari dan malam yang baru ini dilewati lagi.
Rasa bersyukur kepada sang pemberi nyawa yang masih membiarkan diri ini bertahan di dunia ini selalu ada.
Kembali dengan rasa sesak. Bukan berarti tak mensyukuri yang terjadi dan juga membenci takdir yang terlah tertulis oleh sang Pencipta.Memang terkadang terasa sesak hadir karena beberapa teman sebaya yang sudah menggapai berbagai mimpinya.
Terasa sesak dan iri dengan mereka yang mulai menggapai mimpi lewat bangku kuliah yang mereka cita-citakan.
Terdapat pula rasa sesak karena adanya beberapa teman sebaya yang telah bersama dengan pasangan halalnya.Sedang, ketika berkaca pada diri sendiri.
Ck. Semuanya rasanya tak ada yang bisa di banggakan, selalu saja seperti ini.
Mimpiku masih terus saja tertata namun juga tak jauh dari kata digantung yang tak tahu menahu apa kejelasan setelah ini.
Bagaimana bisa, selama ini hanya bisa terus bermimpi, memimpikan sesuatu yang tak seharusnya di mimpikan dari awal.Dari awal, mimpiku terdengar sederhana. Tapi selalu di remehkan yang di sekitar. Mimpiku hanya tentang berkuliah di jurusan yang ku impikan. Mengabdi di tempat awal yang memang telah lama menjadi tujuan.
Namun lagi dan lagi semuanya terdengar mustahil oleh mereka semua.
Sebenarnya tak masalah dengan mereka. Ini adalah tentang diriku. Dan aku tak pernah perduli dengan mereka.Terkadang merasa hancur karena mereka. Tapi selalu berusaha saja kuat tuk menggapai semuanya.
Mimpiku masih sama, namun kini semua membuat ku goyah. Melihat kedua orang tua yang semakin menua. Melihat badan mereka yang semakin renta. Mana mungkin tega. Apalagi dengan beban berat anak satu-satunya. Mana mungkin raga ini bisa melihat mereka terus saja bekerja demi anaknya ini. Namun, jika berkaca pada diri sendiri lagi. Saya bisa apa, jika tak ada mereka."Banggakan dan angkatlah derajat orang tua mu", itu yang terus menjadi semangat yang keluar dari mulut kedua orang tua.
Itulah juga yang menjadi penopang dari segala mimpi ketika terasa goyah.Aku memang tak bisa seperti mereka yang bisa menggapai mimpinya saat ini.
Namun kepercayaan ku masih tinggi, bahwa suatu saat nanti mimpiku pasti bisa tercapai.
Mimpiku bisa kenyataan.Tak salah bukan jika terus percaya?
Mungkin, mimpiku tak bisa lewat jalan ini.
Tapi lagi, pasti akan ada jalan lain yang bisa di gapai.
Aku akan terus bermimpi.
Tenanglah, suatu saat nanti semuanya akan berpihak denganku. Dan ku akan berada di posisi yang selama ini menjadi tujuan utamaku.Dan setidaknya dengan tulisan ini pula,
Kelak akan ada suatu kenangan yang berharga.
Dan bisa di kenang saat ku dalam posisi merindu masa-masa ku mencapai sukses ku.