Normal POV
"Ne~Yoshino. Ada yang ingin kau katakan?"
Yoshino tidak mampu mengatakan apa pun. Pikirannya berkecamuk. Dia memalingkan wajahnya ke samping, menolak menatap langsung mata Mahiro. Senyum Mahiro melebar, 'menggoda Yoshino memang menyenangkan'.
"yah, kalau tak ada yang ingin kau katakan aku akan menyudahinya sampai di sini dan membiarkanmu seperti ini sampai pagi."
Yoshino terkesiap. Tubuhnya bergerak-gerak gelisah. 'sekarang saja sudah terasa sangat menyakitkan. Bagaimana mungkin aku menahannya sampai pagi?' Yoshino menatap Mahiro dengan tatapan yang sulit diartikan. Melihat itu, Mahiro semakin ingin menggoda Yoshino. Mahiro menyentuh ujung organ Yoshino yang sudah sangat menegang.
"ngh"
"hmm, aku tidak bisa membantumu jika kau tidak mengatakan apa pun"
Mahiro mulai bergerak seakan ingin menjauhi Yoshino.
"Ah,Mahiro..."
"hmm?"
"...long..."
"ha? Aku tak bisa mendengar apa yang kau katakan Yoshino"
Yoshino memalingkan wajahnya yang memerah sampai ke telinga.
"to..long, biarkan aku cum."
"hmm, boleh saja. Tapi kau harus memohon kepadaku dengan sopan. Coba katakan 'fuck me and ler me cum, master', Yoshino"
"ti,tidak mungkin aku mengatakan itu"
Mahiro kembali menyentuh ujung organ Yoshino.
"ya...itu terserah padamu"
"ugh, fu-fuck me a-and let me c-come,ma-master"
Mahiro POV
Aku tersenyum lebar. Wajah Yoshino kini sudah semerah kepiting rebus.
"well done,Yoshino. Aku akan memberikan apa yang kau inginkan"
Aku kembali mendekatkan tubuhku dengan tubuh Yoshino. Kucium ringan bibirnya. Kuangkat kedua kakinya dan kuletakkan diatas bahuku. Ku posisikan milikku di depan lubang miliknya. Dengan satu hentakan kumasukkan milikku ke dalam lubangnya secara menyeluruh.
"Ah!ugh,ngghhh,ma..hiro...sa..kit"
"ugh,Yoshino. Di dalammu sempit. Cobalah rileks Yoshino. Aku akan segera mengubah rasa sakit itu menjadi rasa nikmat yang tak akan pernah kau lupakan"
Aku memberikan Yoshino sebuah ciuman lagi, lidah kami bertaut dalam mulut Yoshino. Bersamaan dengan itu,aku mulai menggerakkan milikku keluar masuk. Yoshino mendesah di antara ciuman kami. Tubuhnya tersentak seirama dengan gerakanku.
"mmh,nnnh,ah,ahn"
Perlahan kupercepat irama gerakanku. Tangan kananku memijat kemaluan Yoshino. Kulepaskan ciumanku karena kami berdua hampir kehabisan oksigen.
"Ah!ahn,ah,mahi..ro"
Milikku sepertinya mengenai titik kenikmatan Yoshino. Aku tersenyum dan mengarahkan milikku agar terus menyentuh titik itu. Yoshino mendesah penuh nikmat,begitu pula diriku.
Kurasakan dinding Yoshino menyempit dan mencengkram erat milikku. Sepertinya dia hampir mencapai klimaksnya. Aku juga merasakan diriku hampir mencapai klimaks. Kupercepat gerakanku.
"ngh,ah,ahn,Ah,Mahiro!"
Yoshino mencapai klimaksnya dan menyemburkan cairan putih yang membasahi bajuku serta perut Yoshino. Nafasnya terengah.
"emh,ahn,Yoshino!"
Mendengar desahan Yoshino dan wajahnya yang erotis membuatku segera mencapai klimaksku dan mengeluarkan cairanku di dalam Yoshino. Kembali kucium bibir Yoshino penuh gairah.
Setelah nafasku kembali normal, ku keluarkan milikku dari lubang Yoshino.
Kupandangi Yoshino yang terbaring di hadapanku, matanya tertutup. Kurasa dia pingsan karena kelelahan. Kulepaskan ikatan tangannya dan kubersihkan tubuhnya lalu kuganti pakaiannya. Ku atur posisi tidurnya senyaman mungkin dengan kepala di atas pangkuanku. Ku pandangi wajah malaikatnya yang membuatku melakukan hal sejauh ini. Kukecup dahinya. Aku tersenyum.
"mulai saat ini kau adalah milikku,Yoshino"
The end
Yokatta ...
Fyuh , akhirnya selesai jga ...
Gimana menurut kalian readers?
Semoga terhibur ya...
Ja, see u in the other fic ... ^_^XC
Nb:comment please
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine (zetsuen fic)
FanfictionWajahnya yang putih diterpa sinar rembulan membuatku berdebar. Dari awal Yoshino memang sudah manis, tetapi malam ini dia terlihat lebih manis lagi. Wajah innocent bak malaikatnya membuat hasrat yang selama ini ku pendam dalam-dalam menyeruak keluar...