00.

21 2 2
                                    

[¡WARNING!]

*Crossover antara Naruto (Shippuden) dan kumpulan cerita (horror) yang dibuat oleh Junji Ito-sensei.

*Cerita mungkin nggak akan saling sambung-menyambung, mengingat semua cerita buatan Junji Ito emang biasanya pendek-pendek (dan berakhir gantung/kebanyakan nya, wkwk)

*Walau berdasarkan cerita Junji Ito-sensei, bakal ada cerita yang author rubah-rubah juga.

*Mungkin bakal (rada) OOC juga kayaknya :'v

Terimakasih atas perhatian nya dan selamat membaca!

.
.
.

Terlihat seorang siswa berambut merah tengah keluar dari ruang BK. Siswa tersebut kemudian berjalan santai menuju kelasnya, tak mempedulikan tatapan-tatapan dari para murid yang seolah menganggap nya jijik. Mungkin karena akhir-akhir ini siswa tersebut sering keluar-masuk ruang BK, para murid pun berpikir dan mungkin juga sudah men-cap nya sebagai siswa bermasalah.

"Tinggal berapa kali lagi sampai kau di skors?" celetuk seorang siswa yang duduk disamping siswa berambut merah tersebut.

"Tidak peduli"

"Kau harus menahan rasa kesal mu itu, Akasuna"

"Lalu bagaimana dengan mu sendiri? Kau juga pasti kesal kan kalau sudah ada yang mengatai tinggi badan mu, iya kan, Oshikiri?"

Keduanya kemudian terdiam. Oshikiri tau kalau ia melanjutkan, sudah pastinya ia akan kalah debat dengan siswa 'bermasalah' ini.

Akasuna Sasori, seorang anak berambut merah asli yang memang memiliki tinggi badan dibawah rata-rata anak-anak seumuran nya. Membuatnya sering terbully karena hal tersebut. Walau awalnya Sasori juga dapat menahan rasa kesal nya, tapi semakin kesini bully-an itu semakin menjadi-jadi. Akhirnya Sasori pun mulai berani membalas mereka dengan serangan fisik, dan ya dirinya juga harus mau berakhir di ruangan BK.

Oshikiri Tooru, seorang anak yang ditinggal sendirian disebuah rumah besar yang diam-diam menyimpan sebuah misteri yang besar pula. Sama hal nya dengan Sasori, tinggi badan merupakan topik sensitif bagi nya. Beda nya, Oshikiri mampu menahan rasa kesal nya tersebut. Walau Sasori yakin, Oshikiri pasti akan melakukan hal yang lebih buruk daripada yang dilakukannya pada para pem-bully itu.

Singkat cerita, bel pulang akhirnya berbunyi. Seperti biasa, Oshikiri dan Sasori pulang bersama. Keduanya memang cepat kalau berbaikan. Ditengah perjalanan, tiba-tiba saja seorang gadis menabrak Oshikiri dan membuat ketiga nya terjatuh--tentu Sasori pun ikut terjatuh.

"Hei, kau kenapa?!"

"H-hahh... H-hah?! Ahhhhh!!!"

"D-dia kenapa?" tanya Sasori keheranan melihat orang yang menabrak mereka nampak seperti ketakutan.

"Di-dia... dia hidup kembali... temanku yang sudah mati hidup kembali!!!!" teriak sang gadis.

"Apa maksudmu? Orang yang sudah mati tentunya tidak akan bisa kembali hidup, bodoh!"

"Tidak!! Temanku yang ini... temanku yng ini... malah hidup kembali!!!" sang gadis semakin menjadi-jadi.

"Te-tenangkan dirimu... bagaimana jika kita mengobrol sebentar? Kami dengan senang hati akan membantu mu mengatasi 'ketakutan' mu itu"

Oshikiri dan Sasori pun membawa sang gadis ke tempat yang--sekiranya--menenangkan. Mereka berdua kemudian mendengarkan cerita si gadis.

"Teman ku itu telah dinyatakan meninggal dan bahkan sudah di makam kan belum lama ini. Tubuhnya terpotong-potong dan sampai sekarang pelaku nya masih belum diketahui"

The Two (Little) BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang