Disuatu hari, Oshikiri tiba-tiba saja meminta Sasori untuk menemaninya untuk pergi kerumah kenalan pamannya.
"Memangnya ada apa dengan kenalan paman mu itu?"
"Dia tak pernah keluar dari kamar nya selama tujuh tahun. Walau tidak terlalu dekat, tapi ibu nya meminta tolong paman ku untuk membuat Michio-nii keluar. Mungkin dengan bujukan seseorang yang pernah mengenal nya dia jadi mau keluar, begitulah" jelas Oshikiri.
"Gila"
"Aku juga mengira pamak ku itu salah bicara"
Ditengah perjalanan, mata Oshikiri tiba-tiba tertuju pada sebuah tv yang dipajang di toko elektronik. Tv tersebut sedang menyala dan menyiarkan sebuah berita tentang jasad-jasad orang yang menghilang, yang sudah ditemukan namun dalam keadaan yang--
"... dijahit?"
Sasori pun terpaksa menghentikan langkah nya dan ikut melihat apa yang dilihat Oshikiri.
"Mengerikan..." komentar Oshikiri.
Tak lama kemudian, mereka berdua pun sampai dirumah Michio. Kebetulan ibu Michio sedang berada diluar, jadi mereka tak perlu repot-repot lagi memencet bel. Setelah memperkenalkan diri, ibu Michio pun mempersilahkan kedua nya untuk masuk.
"Apakah ibu nya ini sebegitu pasrah nya, sampai-sampai tak memikirkan apa kita--yang masih umur segini--bisa membuatnya keluar dari kamarnya?" gumam Sasori. Oshikiri tak menanggapi.
Ting! Tong!
"Ah? Ada tamu lagi? Maaf, kamar Michio ada diatas sama. Saya mohon bantuan nya!" Ibu Michio pun segera pergi untuk membukakan pintu untuk tamu tersebut.
Oshikiri dan Sasori menuruti, mereka berdua kemudian pergi ke lantai atas dan menemukan kamar Michio.
"Eee... Michio-nii? Aku Oshikiri Toru, keponakan--"
Brak! Pintu kamar Michio tiba-tiba saja terbuka keras oleh si pemilik kamar nya sendiri.
"Hei, anak-anak jangan masuk sembarangan! Ibu! Apakah itu Horie Natsuko??"
"Hahh?! Urusan perempuan saja semangat," komentar Sasori saat melihat Michio tergesa-gesa seperti itu, "dia sudah keluar kamar. Ayo pulang"
"Entahlah, aku merasa tidak enak. Mungkin kita bisa berada di dekat nya agak lama"
"Kau mau aku menjadi pengasuh nya?"
Oshikiri lagi-lagi tak mengubris. Laki-laki tersebut segera ikut turun ke lantai bawah. Sasori pun terpaksa untuk turun juga.
Bisa dilihat, perempuan bernama Horie Natsuko itu mengajak Michio untuk pergi ke reuni sekolah nya nanti. Michio kemudian ditarik begitu saja untuk ikut ke kafe karena katanya disana ada rapat untuk mempersiapkan acara nya nanti.
"Ayo, Akasuna!"
"Kau mau kita ikut juga??" meski Sasori terlihat tidak ingin pergi terlalu jauh lagi, dia tetap ikut Oshikiri yang membuntuti Michio dan Natsuko tersebut.
Di kafe, terlihat Michio duduk bersama dengan teman-teman sekolah nya. Setelah berbincang-bincang, Michio memutuskan untuk pergi dari situ setelah mendengar bahwa Natsuko akan menikah dengan salah seorang dari mereka.
"Aku mengerti perasaan mu," celetuk Sasori pada Michio yang sedang berjalan dengan lesu.
"Apa yang kalian inginkan?"
"Sudah kubilang, paman ku yang menyuruh ku untuk begini"
Mereka bertiga memulai pembicaraan, walau setengah nya marah-marah. Hingga mereka bertiga pun berhenti saat melihat orang-orang berkumpul dan melihat kearah selokan(?).
KAMU SEDANG MEMBACA
The Two (Little) Boy
Фанфик[CROSSOVER] Mempunyai 'masalah' yang sama, membuat Oshikiri Toru dan Akasuna Sasori memutuskan untuk menjadi teman baik. Mereka pun bersama melewati berbagai hal 'aneh' yang terjadi di kota tempat mereka tinggal.