Hari terakhir

part 2 : 1-5

Bab pertama teks dimulai

Pukul 10:37 pagi tanggal 11 April 2012, taman estetika rotan pribadi, sekolah yang awalnya sepi tiba-tiba mendengar suara pong yang terus menerus.

"Tuan! Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dilakukan? Tolong jangan terus seperti ini!" Tiga guru berlari di akademi, salah satunya berusia tiga puluhan mengenakan kacamata. Kata seorang pria berjas dan sepatu kulit yang mengetuk pintu besi di luar pintu.

Tapi peringatan guru perempuan itu tidak menghentikan orang di luar pintu, dan terus mengetuk pintu besi.

"Tolong hentikan! Kalau tidak, saya akan memanggil polisi!" Guru perempuan yang melihat pihak lain mengabaikan peringatannya barusan terlihat sangat marah.

Namun, orang di luar tetap sama dengan bisnis penulis sendiri. Melihat bahwa kata-katanya tidak valid, guru perempuan itu akan mengeluarkan ponselnya untuk memanggil polisi, tetapi dihentikan oleh seorang guru laki-laki yang terlihat seperti guru pendidikan jasmani. Ya!" Dia menyingsingkan lengan bajunya dan melewati celah di pintu besi dan meraih kerah pria itu. "Apakah anakmu salah minum obat?"

Pria yang ditarik kerahnya masih tanpa ekspresi, dan kemudian meraih lengan guru laki-laki yang menarik kerahnya dengan kedua tangan, "Guru Teijima, jangan gunakan kekerasan, kamu lihat dia pucat! " Guru tua berusia 50-an dan 60-an tidak dapat melihat perilaku kekerasan seperti itu dan ingin mencegahnya.

"Bukan, ini orangnya, kekuatannya..." Guru laki-laki bernama Teshima hendak kembali dan menjelaskan bahwa guru perempuan pada awalnya melihat sesuatu di tanah dan melihat ke bawah...

"Ahhhhh! Jari!" Ternyata dua jarinya patah. Melihat bahwa darahnya belum mengembun, itu seharusnya baru saja pecah!

"Apa?" Pria yang telah diseret oleh Tejima sebelum dia sempat bereaksi tiba-tiba menggigit lengan Tejima. "Ah! Sakit! Dasar bajingan lepaskan!!!" Teshima sakit. Air mata keluar dan ingin pergi, tetapi dia ditangkap oleh pria itu dan tidak bisa bergerak. Teshima menemukan bahwa lawannya lebih kuat dari olahragawannya sendiri dan tidak bisa melepaskan diri.

Akhirnya, sepotong besar daging digigit di seluruh lengan, dan Xue Linlin sangat mengerikan, "Dagingnya digigit!!"

"Cepat hentikan pendarahannya! Ayo! Pergi ke ruang kesehatan dan panggil Nyonya Ju Chuan Shizuka! Juga panggil polisi dan panggil ambulans!!!" Guru perempuan sudah takut dengan apa yang terjadi di hadapannya. Duduk di tanah, apalagi berteriak dan menelepon, masih menjadi pertanyaan apakah dia bisa berdiri, tetapi kelas Mediterania setengah baya menahan guru berdarah Teshima yang mencoba menghentikan pendarahan dengan pakaian.

Tetapi tidak ada dari mereka yang memperhatikan bahwa pria yang muncul di luar pintu berperilaku berbeda dari orang biasa sejak awal, dan bahkan lebih tidak mungkin dia bisa melihat lubang besar di belakang pria yang bisa melihat organ dalam. Ini pasti bukan manusia biasa. Bisakah manusia normal berjalan, memukul, dan menggigit setelah menderita luka yang begitu parah? Tentu saja, salah satu dari tiga orang di pintu telah digigit sepotong daging dan pingsan dalam keadaan koma karena kesakitan, salah satunya duduk di kursi. ketakutan, dan satu-satunya yang terjaga dan masih membantu menghentikan pendarahan tidak menyadari bahwa pria aneh ini bertindak tidak normal.

"Teijima-sensei! Tolong semangat!!!" Mendengar suara di pintu, guru lain berlari, dan pada saat ini, Tejima yang terluka memuntahkan darah dan tidak berkedut dan kepalanya dimiringkan...mati...

"Mati...mati?"

"Kok bisa..." Tiga orang di samping tidak bisa mempercayainya, tetapi mereka digigit dengan sepotong daging di tangan mereka, mengapa mereka mati dalam beberapa menit!

Tapi hanya beberapa detik kemudian, tangan Teshima, yang mengira dia sudah mati, mengejang* beberapa kali, dan kemudian mata yang tertutup terbuka, tetapi matanya terlihat sangat salah, tetapi mengapa ketiga orang yang terkejut itu tidak memperhatikannya. saya t? Pada satu titik, mereka semua dibutakan oleh hal-hal yang menjadi hidup.