4

136 18 2
                                    

Halo semua. Author balik lagi!!! Setelah hiatus yang begitu lama wkwkwkwk. Sumpah ngerjain chapter ini capek banget. Capek ngetik + capek hati. Haduuuhh 😂😂. Selamat membaca ya? Jangan lupa vote sama komennya. Thank you 🥰🥰.

Setelah berita itu tersebar, Gawin mengurung dirinya selama 3 bulan untuk menyelesaikan melodi lagunya. Ia tidak punya patokan harus berapa banyak tapi ia memilih kreativitas & idenya mengalir dalam sebuah melodi setiap harinya.

Soal lirik, Gawin mulai ngobrol dengan teman-temannya. Joss mungkin adalah yang paling banyak. Ceritanya lebih bervariasi dari Gawin kira. Mulai dari perjalanan karir, keluarga & kisah cintanya. Tay dengan cerita kesendirian juga cintanya yang agak menyedihkan namun berkahir bahagia & Earth, dengan kisah cinta jaman SMA dimana ia tidak pernah dianggap pria oleh seniornya.

Cerita bervariasi membuat Gawin semangat untuk masing-masing menuangkannya lewat lirik. Cerita Tay mungkin adalah yang paling melekat di ingatannya. Kisah cintanya dengan New membekas terlalu dalam di ingatannya. Gawin bahkan membuat melodi tersendiri yang terinspirasi dari cerita tersebut.

Tapi setiap ia ingin membuat lirik, ia terhenti. Gawin agak ragu. Kesulitan dalam membuat lagu yang bukan berasal dari pengalaman dirinya sendiri membuat Gawin takut menempatkan dirinya sebagai Tay dalam cerita itu.

Ia & Tay memiliki masalah yang sama soal cinta. Kejujuran. Yang membedakan hanyalah cara mereka menyikapinya. Tay yang lebih tua & lebih mengenal New jelas berusaha tenang & menutupinya dengan senyum sedangkan Gawin yang tertutup memilih diam & bungkam.

Berhari-hari Gawin menerawang, membayangkan menjadi Tay yang lebih dari 6 tahun memendam rasa pada New. Menjadi sahabat yang selalu bersama selamanya.

Lama kelamaan Gawin merasakan hal yang sama seperti yang Tay alami hanya saja...

Ada Podd disana, pergi meninggalkannya.

***

Podd melihat Kao yang masih sibuk dengan ponselnya. Yang ia tidak tau Kao ternyata menghubungi Gawin.

Kao menghela napas melihat chatnya tidak dibaca oleh Gawin. Sepertinya Gawin lebih sibuk dari biasanya.

Joss yang tak sengaja melihat chat Kao dengan Gawin, bernafas lega. Setidaknya ada yang memperhatikan Gawin selain dirinya. Ia lalu melihat Podd yang sedang termenung. Joss mendengus, tidak suka dengan kelakuan Podd yang menyedihkan itu.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Joss merogoh kantong celananya. Saat ia melihat siapa nama yang terpampang di layar ponsel miliknya, rasanya ia ingin berteriak sekarang juga.

"Kenapa, P?" Tanya Kao lemas. Ia kangen Gawin. Melihat Kao yang lemas, Joss pun punya ide. Ia segera membalas chat tersebut.

Ia lalu melambaikan tangan pada Kao. Kao hanya bangun & mendekat pada Joss. Joss lalu memperlihatkan layar ponselnya. Raut wajah Kao langsung cerah.

"Beneran P'?" Tanya Kao. Joss mengangguk.

"Iya cuma kayaknya dia lagi sulit bikin lirik. Padahal kemaren gue udah bagi-bagi cerita sama dia. Sekarang paling konsultasi" Ucap Joss berusaha untuk tidak dicurigai oleh Podd yang tersenyum sedih saat melihat ponselnya.

Biar tau rasa tu orang!!!

"Yaudah aku ikut P'!!" Ucap Kao semangat. Joss mengangguk. Ia segera menarik Kao keluar.

Meninggalkan Podd yang tidak bisa berhenti memikirkan Gawin.

***

Gawin melihat gedung GMM dengan lemas. Sudah 3 hari belakangan ini, ia tidak bisa menulis apapun. Draft pun yang jadi hanya melodinya saja. Tidak ada satupun lirik yang bisa ia buat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang