Dalkomhan jib (달콤한 집) a.k. SweetHome, inilah tempat yang mereka sebut sebagai rumah. Sebenarnya tempat ini resmi milik satu keluarga yang mempunyai gelar tinggi di pemerintahan negara ini. Oleh karena itu, SweetHome juga didukung banyak oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
Dibangun tepat dua tahun sebelum Yeonjun lahir. Namun selang beberapa tahun, sang kepala keluarga pemilik SweetHome yang berperan besar dalam pembangunan rumah sosial ini meninggal, hingga kini tanggung jawabnya beralih pada anak tunggalnya. Setelahnya, tempat ini justru jadi kurang terurus. Fakta bahwa penerusnya itu bahkan tak pernah menunjukkan batang hidungnya pada penghuni SweetHome, membuat semuanya beranggapan bahwa orang itu tidak peduli. Yang lebih parah, penerusnya itu bahkan tak mau memberi data diri sedikitpun. Selama ini yang turun tangan mengelola sistematis di SweetHome adalah asistennya. Hingga orang orang sekitarpun hanya bisa sekedar tahu fakta bahwa pemilik SweetHome kini adalah seorang perdana menteri. Tapi perdana menteri yang mana? Yang jelas orang itu sungguh misterius.
Para pengasuh disini adalah orang orang yang bersukarela untuk mengurus anak anak yang terlantarkan. Anak anak yang ada disinipun tak sembarangan bisa datang begitu saja, yang ada disini adalah anak terlantar yang diberi kesempatan oleh pemilik SweetHome. Dengan kata lain, hanya yang beruntung. Karena segala aspeknya terbatas.
Tapi disisi lain SweetHome juga membantu setiap anak agar mendapatkan haknya pada lembaga anak. Berjumlah 30 pengasuh, salah satunya Joohyun yang bertanggung jawab atas Soobin dan Yeonjun. Pengasuh disini memiliki latar belakangnya masing masing. Seperti Joohyun, ia memilih menjadi pengasuh karena mengikuti belahan hatinya yang ikut bersukarelawan dan tinggal disini. Sampai ia menikah, dan malangnya saat ia mengandung, sang suami tiba tiba pergi dengan alasan yang tak jelas, tak ada yang mendengar kabarnya lagi sampai sekarang.
Untuk bangunan SweetHome sendiri cukup luas. Tiap pengasuh difasilitasi ruangan bersama anak asuhnya masing masing, ada ruang makan yang kadang dijadikan aula untuk berkumpul, ruang khusus untuk mengurus pengadopsian, dan terakhir ada lapangan kecil dimana menjadi tempat anak anak bermain ria. Tak ada yang mewah namun tetap bahagia. Seperti sekarang misalnya,
"Biiinn!!! Aku mauuu!"
"Ini layangan punyaku!! Punya hyung kan sudah sobek!"
Iya bahagia sekali~
Matahari bersinar cerah dengan angin berhembus cukup kencang, dan anak anak tentu tak menyia nyiakannya untuk bermain diluar.
"Pokoknya aku mau! Ayo gantian! Jangan pelit!!" bibir bocah yang lebih tua mengerucut saat marah, alisnya pun ikut menukik.
"Aku kan baru main! Ini layangannya saja belum terbang!" bocah kelinci ikut marah tak terima.
"Kamu payah! Kamu gak bisa terbangin layangannya, jadi aku aja yang main!" suasananya semakin panas.
"Payah? Heol!! Aku yang mengajari hyung bermain layangan!!" yang lebih muda kini menatap hyung nya dengan galak.
"Tapi aku lebih hebat dari kamu!!"
Sraak...
Akhirnya Soobin menyerahkan layangannya dengan kasar. Yeonjun kaget saat menerimanya, untung saja layangannya tidak rusak. Bocah itu menatap adik yang lebih muda satu tahun darinya. Soobin marah. Ia pergi.
Ekspresi Yeonjun refleks cemberut. Kenapa? Bukannya dia hanya mau layangannya? Harusnya dia senang kan?
Tapi mungkin bukan ini yang diinginkan hati kecilnya. Nyatanya ia hanya ingin bermain dengan Soobin.
Tangan mungil itu mulai berusaha mengapungkan layangannya. Anginnya sudah mendukung, namun bocah ini masih saja kesulitan. Tangannya tetap bergerak tarik ulur, kepalanya terus mendongak menatap layangan yang tak kunjung terbang jauh. Terik matahari semakin membuat keringatnya mengucur. Lama kelamaan ia lelah namun tak mau menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make It Special
FanfictionDulu, mereka berdua hanya anak kecil yang merebutkan kasih sayang seorang ibu asuh, Namun, bagaimana jika saat dewasa salah satunya mulai terlibat perasaan dan justru ingin memberikan semua rasa kasihnya pada sang pujaan hati tersebut? soob!!top jun...