at the end

8 1 0
                                    

At the end
.

.

.

Jisung menampakkan senyum yang begitu merekah ketika melihat kekasihnya berbaring nyaman di kasur tingkat miliknya. Ini hari ketiga mereka tidak bertemu sebenarnya. Dan Jisung sudah merindukannya.

Melihat kekasihnya bergelung nyaman diantara boneka-boneka yang ia beli untuk kekasihnya, terlebih pada boneka beruang berukuran sedang yang sedang dipeluk kekasihnya.

NCT Dream sedang dalam masa break sebenarnya, dan Jisung hanya pulang kerumah selama 3 hari sebelum ini. Dan kembali menemukan Chenle nya disana membuat dorm serasa rumah yang sebenarnya. Karena Chenle selalu menjadi tempatnya untuk pulang.

Jisung segera melepas ranselnya, menulikan telinganya akan teriakan Jaemin yang memintanya untuk segera makan. Karena jujur saja pola makannya hancur beberapa hari ini. Membuat rahangnya semakin terlihat karena berat badannya yang turun 3 kilo.

"Hei." Jisung berbisik lembut sembari mendudukkan diri dilantai dan menghadap kekasihnya.

Tangannya yang lebih besar dari milik kekasihnya itu mengusap lembut permukaan pipi yang mulai kehilangan lemak bayi.

"Aku merindukanmu."

Kekasihnya membuka mata saat merasakan elusan pada pipinya. Menampakkan manik obsidian indah yang teduh. Senyumnya mengembang hingga dua semburat merah yang ia miliki sejak lahir terlihat semakin jelas.

"Sudah pulang?“ ucapnya.

Jisung mengangguk. Senyumannya melebar. Memberi kecupan ringan pada dahi lebar kekasihnya.

" Daegal kau bawa? “ tanyanya.

"Daegal kan sudah pindah hak asuh kepada Haechan Hyung. Dia sudah bersama suaminya. Jadi aku hanya milikmu sekarang." Si rambut merah muda itu terkekeh.

"Hahahah. Kenapa aku tidak tau? “ mencubit gemas pipi itu. " Kau kedinginan sayang? Ku naikkan AC nya ya? “

"Aku baik-baik saja. " Tangan mungilnya menjembul dari selimut abu-abu jisung. Mengusap surai coklat milik yang lebih muda.

"Baiklah." Jisung merubah posisi. Mengambil tempat ditengah ranjang dan duduk disana. Membuat posisi berhadapan dengan kekasihnya yang sudah ikut duduk juga. Merentangkan tangannya lebar-lebar meminta pelukan.

Chenle tertawa dengan suara lumba-lumba nya yang biasa. Tapi semburat merah itu semakin kentara. Satu senyum lebar sebelum ia melemparkan dirinya pada rengkuhan hangat kekasihnya.

"Aku mencintaimu. Chenle-ya." Bisiknya.

"Aku juga." Sebuah bisikan menjadi jawaban.

"Jisung ayo makan." Pintu kamarnya terbuka, menampilkan Jaemin yang memanggilnya untuk segera bergabung di ruang makan bersama yang lain.

"Tunggu disini eum?“ Jisung beranjak dari kasurnya setelah mengusap surai merah muda itu. Dan dibalas anggukan dari si mungil.

" Jisung sedang apa?“ ucapan Jaemin mengalihkan atensinya.

"Aku akan makan di kamar Hyung." Jaemin melihat senyum lebar yang beberapa hari tidak nampak dari adiknya.

Jisung berjalan keluar diikuti yang lebih tua. Jaemin tidak banyak bertanya. Ia hanya mengikuti adiknya dan menuju ruang tengah dimana yang lain sedang menunggu.

Jisung mendudukkan diri diantara Renjun dan Haechan. Tumben sekali para Hyungnya begitu diam.

"Jisung ie makan yang banyak eum?" Haechan menyerahkan sepiring jajangmyeon dihadapan Jisung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JICHEN YAOI FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang