Yusuf dan Layla

12 1 0
                                    

Cerita ini dibuat berdasarkan trend. Untuk para muslim dan muslimah harap mengambil hikmahnya.

Layla adalah seorang mahasiswi jurusan ekonomi syariah tahun kedua di universitas ternama di kotanya. Kali ini dia sedang tekun-tekunnya belajar sembari hijrah, katanya. Suatu hari yang agak terik, dosen memberikan tugas wawancara berkelompok. Sampai akhirnya dia bertemu dengan katingnya dari jurusan informatika, orangnya tinggi berkulit putih bertubuh lumayan atletis meskipun sukanya nongkrong di perpustakaan ( dia adalah salah satu pustakawan ) orang bilang penampilannya 'keren'. Ketika mahasiswa sejurusannya biasa memakai kemeja atau jaket lengkap dengan celana pendek selutut layaknya style ala korea, dia lebih sering terlihat tertutup. Memakai kemeja panjang sederhana dan celana jeans panjang. Dia orang yang sederhana, tapi kharismatik. Tak banyak orang mengenalnya. Jangan kira dia adalah jagoan kampus atau ketua BEM. Dia cuma murid biasa yang menghabiskan waktunya untuk belajar dan belajar.
Tapi ternyata kesederhanaan Yusuf membuat Layla terpana akan sosoknya. Wanita berjilbab itu sering mendapati Yusuf tengah membaca buku di bawah pohon beringin dekat kelasnya. Semburat matahari yang lolos dari celah dedaunan kadang menimpa wajah manisnya. Layla sering memperhatikan Yusuf dari jendela, layaknya drama jepang dan korea.

Sampai suatu hari temannya Aira mengenalkannya kepada Yusuf dan teman-temannya. "Hi! Ardi(kakak sepupu Aira), Nazif dan Yusuf perkenalkan ini Layla. Layla ini Nazif, Ardi dan Yusuf" ujar Aira. Ardi dan Nazif mengulurkan tangan kemudian disambut oleh Layla sambil tersenyum agak awkward. Layla menoleh ke arah Yusuf sambil malu-malu, lalu mengulurkan tangannya. Yusuf tidak menyambut uluran tangan Layla, ia membalasnya dengan mengatupkan tangan sambil tersenyum. Layla menarik tangannya dan mengatupkan tangannya sembari tersenyum malu. Malu sekali. Tapi dalam hati 'masya Allah' Yusuf manis sekali. Lihat lesung pipinya yang lahir ketika ia tersenyum meskipun cuma sebelah. Google bilang lesung pipi itu sebenarnya cacat, tapi Layla menyukai kecacatan itu kalau itu Yusuf. 'astaghfirullah' batin Layla, ia tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya. Ia ingat tidak baik memandang lawan jenis dengan nafsu meskipun hanya sebentar, zina mata.

Yusuf dan teman-temannya membantu Layla dan Aira untuk menyelesaikan tugas mereka. Yusuf amat handal dalam hal ini, dia sangat baik. Bersedia membantu mereka sampai tuntas. Yusuf dan Layla jadi sering bertemu dan berbincang, kadang. Layla yang sawo matang dan menawan dengan jilbabnya yang selalu tertutup dan malu-malu. Ternyata juga mendapat tempat tersendiri di hati Yusuf. Yusuf sering menyapanya kalau secara tidak sengaja mereka bertemu di koridor dekat kantin. Dan Layla akan merespon dengan malu kemudian dia kembali menundukkan kepalanya.

Cekrik*cekrik . Yusuf tengah memotret tetumbuhan di dekatnya sementara teman-temannya asik bercanda sambil nyemil. Kemudian datang Aira dan Layla yang membawa setumpuk buku dan laptop nampak agak sedikit pusing karena tugas yg seabrek. Aira mencomot camilan milik Ardi, sementara Layla memperhatikan Yusuf dari kejauhan. 'Suf , tidak capek? Daripada foto benda mati mending fotoin kami? Siapa tahu nanti fotonya bisa dipajang di Billboard." Canda Nazif kepada Yusuf. Yusuf tersenyum dan berlari menuju teman-temannya, "Oke deh tapi bayar ya." Canda Yusuf. "Yaelah sama teman sendiri perhitungan, kamu kan bukan anak akuntansi jadi nggak usah perhitungan deh. " Balas Ardi. Satu dua jepret foto kemudian, Aira meminta untuk difotokan oleh Yusuf. "Mas Yusuf foto kami juga dong. Saya sama Layla. Nanti kalau bagus saya cetak buat kenang-kenangan." "Boleh deh." "Asik, yuk Layla." Ajak Aira yang langsung menarik lengan Layla. Layla mengiyakan ajakan Aira. Aira berpose dengan banyak gaya sementara Layla nampak kaku dengan senyum canggung dan pose 2 jari yang sudah umum. "LAYLA, kok gayanya itu-itu aja sih. Kayak orang mau coblosan deh. Gini gini ikutin, senyum. " Kata Aira sambil mengarahkan sebelah kakinya agak kedepan lalu tersenyum. "Aku nggak tau mau pose bagaimana." Layla menjawab dengan lucu sambil mencoba mengikuti pose Aira. Dan Yusuf diam-diam terkekeh melihat hal itu. "Aku nggak pede Ai" "Bagus kok , ya kan mas Yusuf?" Tanya Aira kepada Yusuf tiba-tiba. "Eh, iya bagus. Can-cakep kok bagus iya." :'D jawaban Yusuf membuat Layla semakin malu.

Yusuf dan LaylaWhere stories live. Discover now