SURAT DARI PENULIS

4 1 1
                                    

ASSALAMUALAIKUM GUYS

SELAMAT DATANG DI CERITAKU, CERITA YANG SUPER DUPER.......... (ISI SENDIRI)

APA KABAR KALIAN SEMUA?

GIMANA HARI INI, JADWAL PADAT?

OYA KALIAN DARI DAERAH MANA AJA NIH?

MASIH SEKOLAH ONLINE?

BTW DI SEKOLAH AKU UDAH GAK
ONLINE HEHE (gak nanya kali Thor)


GIMANA SEKOLAH ONLINE, ENAK GAK? ENAKLAH MASAK GAK!

ADA YANG SATU SEKOLAH GAK SAMA AKU?

DI MAN 1 PIDIE (Aceh)
(Halo kakak adek ku! Salam dari aku Husna kelas XI IPA 2)

From : Lailatul Husna
To      : pembacaku

Aku selalu ingin menulis sesuatu yang membuat pembacaku merasa seperti:

"Terima kasih telah menulis cerita ini"

Jadi, cerita ini bukan yang pertama kali aku tulis. Melainkan cerita yang ke 3. Tapi semua cerita yang aku tulis tidak pernah aku publish. Kali ini aku beraniin diri aku untuk mempublikasikan cerita ini dan semoga saja kalian suka❤️.

Selama ini, sosial media seolah menjadi guru kita : Segala kehidupan diperlihatkan dengan kebahagiaan. Seakan-akan kebahagiaan itu abadi selamanya. Cinta mencintai sudahlah menjadi hal biasa. Kasih sayang yang tidak pernah punah. Menetap bagaikan air laut yang tidak pernah habis.

Dan, itulah alasan kenapa aku menulis cerita ini. Walaupun cerita ini masih sangat kaku.

Aku ingin semua orang yang telah membaca cerita ini memahami arti kasih sayang.

Aku ingin semua orang yang telah membaca cerita ini hidup dalam penuh kasih sayang.

Aku ingin semua orang yang telah membaca cerita ini bisa mengerti keadaan yang diceritakan dalam cerita ini.

    Keadaan yang kejam!

Seperti yang diceritakan dalam cerita ini seorang anak yang butuh kasih, anak ini bukan anak broken home tapi anak yang masih utuh keluarganya. Tapi kenapa anak ini masih saja kekurangan kasih sayang, bukan kekurangan yang pantas di sebutkan disini melainkan anak dari umur 6  tahun yang telah kehilangan kasih sayang. Kehilangan sesuatu yang bukan kesalahannya.

Aku ingin kalian merenungkan. tutup mata kalian, tarik nafas pelan pelan lalu hembuskan perlahan. Gimana tenang kan?

Renungkan dan ambil positifnya dari cerita ini. Diharapkan pembaca yang bijak karena dalam cerita ini mengandung adegan kekerasan dan toxic. Udah benarkan penulisan "toxic"?

Kepada pembacaku, harap ku kita bisa bersyukur karena kita diberikan keluarga yang penuh kasih sayang. Coba liat orang lain di luar sana yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Bagi mereka hidup ini tidak adil tapi bagi kita hidup ini adil.

Semua orang yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang mereka berpikir bahwa hidup tidak adil. Kadang seseorang tidak sadar kalau Allah SWT sedang mengujinya. Allah ingin liat seberapa sabarnya kita. Sesungguhnya Allah maha baik.

Aku sebagai penulis cerita yang kaku ini boleh meminta sesuatu sama kalian?

































Sesuatu itu tidak merugikan kalian kok tenang.





















Aku minta kalian buat follow akun
Wattpad aku dan akun Instagram aku @lltlhusna supaya kalian dapat info setiap aku mau up cerita ini. Di sana kalian boleh juga DM aku sesuka kalian, pasti akan aku balas, kalau kalian ada cerita cinta, sedih atau apapun itu kalian boleh DM aku untuk menceritakannya. Nanti kalau aku ada waktu akan aku buat dalam cerita dan aku up di wattpad.

Aku mau minta tiga lagi bolehkan?

Like,

Comment,

Share cerita ini.

Oya kalau kalian suka cerita ini kalian post di story Instagram ya. Sekalian tag akun Instagram aku, bakal aku repost.

Terimakasih pembacaku❤️
Selamat membaca semoga saja kalian suka.

Follow akun Instagram
@lltlhusna

Salam,
Lailatul Husna

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BrokenWhere stories live. Discover now